Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Saat Gerhana Terjadi, Ini yang Disyariatkan oleh Rasulullah

Agama | Wednesday, 09 Nov 2022, 08:51 WIB
Tgk. H. Muhammad Qusai, S.HI memberikan tausiyah dalam khutbahnya saat pelaksanaan shalat gerhana di masjid Babul Maghfirah, Rabu, 08/11/2022. Foto Wirzaini

Kemarin sore hingga tadi malam menjelang waktu isya, Rabu, (08/11/2022) bertepatan dengan 14 Rabiul Akhir 1444 H gerhana bulan masih menutupi langit Aceh dan terlihat secara kasat mata.

"Gerhana memang kerap terjadi dan sudah lazim pula terjadi karena ini adalah sunatullah, artinya semua ini merupakan bentuk kekuasaan Allah SWT," ujar Tgk. H. Muhammad Qusai, S.HI dalam tausyiah nya.

Mudah bagi Allah untuk menggeser planet-planet yang sudah ditentukan dalam peredarannya. Sehingga peristiwa bumi menutupi bulan seperti halnya malam ini dan terjadilah gerhana merupakan perkara yang tidak sulit bagi Nya.

Pesan H. Muhammad Qusai tersebut disampaikan saat prosesi pelaksanaan shalat gerhana (khusyuf) yang berlangsung di Masjid Babul Maghfirah, Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar malam tadi.

H. Muhammad Qusai menjelaskan, gerhana matahari maupun gerhana bulan sudah pernah terjadi sejak di zaman Rasulullah Saw. Saat itu menurut sejarawan sudah mengalami gerhana selama lima kali.

"Rasulullah Saw mensyariatkan bagi kita untuk melakukan shalat saat gerhana terjadi, memperbanyak mengingat keagungan Allah, bersedekah, dan beristighfar," tambah Qusai.

Kata H. Muhammad Qusai, dalam catatan ahli sejarah menyebutkan bahwa selama masa Nabi Muhammad SAW setidaknya terjadi lima kali gerhana. Namun, Rasulullah SAW hanya sekali melakukan shalat gerhana bulan.

Shalat gerhana bulan pertama pada masa Nabi Muhammad SAW dilakukan pada 20 November 625 Masehi (tahun keempat hijiriah) atau setelah perintah shalat diterima oleh Rasulullah.

"Inilah yang harus kita lakukan saat gerhana melanda. Kita disyariatkan oleh Rasulullah untuk melakukan shalat. Shalat sunnat gerhana hukumnya sunnat muakad, sunat juga membaca surat-surat yang panjang dalam shalatnya," tutur pria asal Pidie.

Pelaksanaan shalat gerhana di masjid Babul Maghfirah diimami oleh Hafidz muda Ananda Tgk Martunis yang berkediaman di Kompleks Indiser Dusun Lampoh Goreng Gampong setempat dengan bacaan yang merdu dan fasih.

Hadir sebagai jamaah imam masjid, imam gampong, Keuchik, Ketua BKM dan pengurusnya, bendahara Gampong, Sekdes, kepala dusun, tokoh masyarakat, dan masyarakat Gampong Tanjung Selamat. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image