Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wildan Pradistya Putra

Membangun Optimisme Pendidikan Melalui Internet

Edukasi | Monday, 31 Oct 2022, 10:57 WIB

Kebutuhan akses internet sudah menjadi kebutuhan primer. Di jaman yang serba modern seperti saat ini internet telah menghubungkan semua orang dan membuat hal yang sukar dikerjakan menjadi lebih mudah. Internet juga telah berdampak dalam berbagai sektor, mulai perindustrian, kesehatan, hingga pendidikan. Dalam sektor pendidikan sendiri, dengan adanya internet siswa dapat memperoleh pengetahuan secara mandiri dan instan.

sumber: shutterstock

Saya sudah menjadi guru sejak kurang lebih delapan tahun lalu di sebuah sekolah boarding di Kab. Malang. Selama menjadi guru, manfaat internet sangat terasa dalam proses belajar mengajar. Para siswa tidak hanya mendapatkan informasi dari sumber buku saja, tapi mereka bisa langsung mencari informasi paling baru melalui internet. Sumber belajar siswa pun semakin banyak dan membuat mereka lebih kaya lagi dalam memperoleh informasi.

Jika dilihat lebih komprehensif, kenaikan penggunan internet di Indonesia pun semakin meningkat. Menurut laporan We Are Social perusaan asal Inggris malaporkan terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air per Februari 2022. Jumlah itu naik tipis 1,03% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Januari 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat sebanyak 202,6 juta. Namun, naik signifikan dari tahun Januari 2020 jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat sebanyak 175,4 juta sehingga kenaikan dari tahun 2020 ke tahun 2022 sebesar 29,3 juta pengguna.

Pandemi dan Pendidikan

Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 membuat dunia pendidikan berubah. Kebijakan physical distancing menuntut proses belajar berjalan melalui daring.

Perubahan pembelajaran yang ‘tidak biasa’ itu pun menggunakan beberapa platform, antara lain zoom meeting, google meet, google classroom, quipper school, dan microsoft office 356. Guru-guru di Indonesia sebagian besar yang awalnya jarang atau bahkan hampir tidak pernah menggunakan platfrom itu dipaksa ‘harus bisa’ menggunakannya.

Saya pun mengamati dengan adanya pembelajaran daring guru dan siswa mau tidak mau harus terbiasa menggunakan berbagai platform. Alhasil, terjadilah akselerasi teknologi dalam dunia pendidikan. Di satu sisi guru harus menyampaikan tugas melalui media online, di sisi lain siswa harus mau mengakses tugas melalui media online yang diberikan guru.

Sebagai seorang guru yang mengajar di sekolah boarding, dengan adanya internet, selama pandemi saya tetap dapat membagikan ilmu kepada siswa-siswa meskipun mereka tersebar di rumah masing-masing dari 24 Provinsi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Saya tetap bisa menyapa, memberi tugas, memberikan masukan dari tugas siswa, membimbing lomba meskipun tidak harus bertatap muka.

Tidak hanya dipendidikan sekolah, internet juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan di perguruan tinggi. Selain menjadi seorang guru, di tahun 2020 saya juga merupakan mahasiswa S2 di salah kampus di Kota Malang. Tak jauh berbeda, pembelajaran juga menerapkan sistem daring. Mulai perkuliahan reguler, seminar proposal, seminar hasil, hingga ujian tesis pun saya lakukan melalui daring. Hingga pada akhirnya saya berhasil lulus meskipun sebagian besar proses dilaksanakan melalui daring.

Dalam perkuliahan, selama pandemi ada cerita menarik dari mahasiswa satu kelas saya yang berasal dari Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menurut ceritanya, dia harus menempuh jarak belasan KM dari rumahnya untuk memeroleh internet yang stabil. Maklum saja perkuliahan daring yang menggunakan aplikasi video conference membutuhkan bandwidth yang tinggi dan stabil. Cara itu harus dilakukannya, agar tetap dapat mengikuti perkuliahan yang dijadwalkan.

Penggunaan internet dalam dunia pendidikan kini tidak dapat dipisahkan lagi dan menjadi kebutuhan. Namun, kita sebagai seorang guru harus dapat menuntun siswa untuk cerdas dalam memilih informasi yang tersedia di internet. Sebab, tidak semua informasi yang terdapat di internet dapat dipertanggungjawabkan.

Ke depan penggunaan internet untuk pendidikan akan semakin masif lagi. Jaringan internet di Indonesia harus dikembangkan sehingga dapat menjangkau dan diakses hingga keseluruh penjuru negeri. Manfaat internet harus dirasakan oleh semua pelajar demi terciptanya pembelajaran yang tidak terbatas dan dapat menembus pengetahuan-pengetahuan dari seluruh penjuru dunia.

Wildan Pradistya Putra, Pendidik di Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Malang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image