Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sepri wandi Channel

Generasi Milenial Penentu Arah Bangsa

Pendidikan dan Literasi | Thursday, 27 Oct 2022, 21:44 WIB

28 Oktober 2022, merupakan hari yang sakral bagi pemuda Indonesia, di mana hari itu lahirlah sebuah bangsa, tanah air, dan bangsa yang satu Indonesia. Hal ini menjadikan sebuah kristalisasi perjuangan yang panjang bagi para pemuda Indonesia yaitunya hari Sumpah Pemuda.

ilustrasi foto : Sepri Wandi// Ketua Umum Barisan Milenil Pesisir Selatan / Fungsionaris BPL PB HMI

Sumpah Pemuda tidak terjadi begitu saja tanpa adanya sebuah perjuangan yang panjang, perjuangan untuk tidak lagi melihat batasan kita sebagai suku, adat, ras, dan agama. Perjuangan yang primodialisme yakni perjuangan mengesampingkan rasa kecintaan terhadap daerah masin-masing demi mewujudkan tujuan yang lebih besar yaitu persatuan Indonesia.

Di sini kita bisa melihat betapa besarnya peran pemuda dalam kemerdekaan Indonesia pantas dikatakan pemuda adalah penentu maju mundurnya suatu Negara. Sebab, terbukti sejak dulukala, sekarang, dan yang akan datang sesuai dengan fitrahnya pemuda merupakan tulang punggung negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsa.

Dalam berbagai persoalan yang terjadi di Indonesia pada hari ini, sejatinya pemuda melakukan perjuangannya untuk bisa membawa rakyat Indonesia keluar dari persoalan yang dapat menumbangkan pancasila sebagai ideologi bangsa. Mereka semua menjadi “The Grand Old Man” istilah Bung Karno “The Founding Father” pendiri dan penggerak yang mampu merebut kemerdekaan. Jika tanpa pemuda mustahil Indonesia ini merdeka.

Demikian ungkapan Bung Karno terhadap generasi muda yang diabadikan didalam sejarah perjuangan bangsa. Pemuda yang baik ialah pemuda yang bukan hanya memakan, merasakan, menyantap hasil jasa orang lain. Tetapi pemuda yang baik ialah pemuda yang pandai menanam jasa untuk orang lain, untuk umat seribu tahun yang akan datang

Saat ini generasi muda dikenal dengan sebutan milenial, yang mana generasi milenial adalah generasi yang memiliki sikap toleran terhadap sesama, peka akan lingkungan karena pengaruh dari globalisasi yang sangat cepat. Di mana anak muda dapat mengembangkan potensi diri dan dapat bersosialisasi hingga belahan dunia. Oleh sebab itu globalisasi dapat menghantarkan generasi milenial menjadi generasi kemajuan bangsa.

Akan tetapi sudah benarkah kita sebagai generasi muda yang hari ini tergolong sebagai generasi milenial yang dapat memberi kemajuan untuk bangsa. Atau mungkin sebaliknya kita sebagai generasi muda yang hanya membuat kemunduran bangsa?

Karena pada dasarnya pendidikan yang tinggi ternyata belum cukup, generasi muda hari ini harus dibekali dengan berbagai pengelaman. Menjadi pribadi kreatif, aktif, dan inovatif tentu harus dimiliki oleh seorang anak muda. Hal ini menjadi syarat wajib yang harus dimiliki oleh generasi milenial untuk menyongsong kemajuan bangsa.Jika pada hari ini kita berkaca dengan sejarah, para pemuda dahulu siap mengangkat senjata, siap membawa bambu runcing, siap mengorbankan jiwa, raga, dan nyawa asal negara dapat di merdekakan.

Kita berharap semangat tersebut tetap mengalir pada darah generasi muda hari ini. Karena kemerdekaan yang dirasakan saat ini, bukan lah hadiah dari Belanda. Bukan kado dari Jepang. Bukan turun begitu saja laksana turunnya embun diwaktu malam. Namun, ini semua ditegakkan atas untayan air mata, tangis, genangan darah, cucuran keringat serta pekik getir perjuangan para pemuda pendahulu, yang terkadang mereka gugur di medan pertempuran sehingga tidak sempat menikmati kemerdekaan.

Oleh sebab itu, pertepatan pada hari sumpah pemuda 28 Oktober 2022, kita sepakat para pemuda hadir di tengah masyarakat untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia sesuai amanat Undang-Undang 1945. Kemudian generasi muda juga harus ambil andil dalam menjaga dan merawat keutuhan bangsa, generasi muda harus maju menjadi pemimpin untuk memastikan bangsa Indonesia tidak lagi dalam penjajahan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image