Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image masud fauzi

Hari Rayakan Pagerwesi dikabarkan yang jatuh pada Rabu 26 Oktober, Berikut Arti Makna Pagerwesi

Info Terkini | Wednesday, 26 Oct 2022, 17:37 WIB
ilustrasi pixabay : arti makna pagawesi

Rahina Pagerwesi yang jatuh tiap buda kliwon wuku sinta. Umat Hindu di Bali juga ini hari rayakan Pagerwesi, Rabu (26/10/2022).

Pagerwesi ialah hari untuk menyembah Ida Si Hyang Widhi Wasa dalam realisasinya sebagai Hyang Parameṣṭi Guru atau Guru yang Maha Agung. Istilah Pagerwesi kerap diartikan sebagai pagar dari besi.

Arti Pagerwesi

Ni Kadek Putri Noviasih dalam penjelasannya di situs sah PHDI dengan judul Inti Pagerwesi dan Hubungannya dengan Catur Purusa Artha menerangkan, Pagerwesi masih sebagai serangkaian dari Hari Raya Saraswati.

Kaweruhan atau ilmu dan pengetahuan yang sudah di turunkan saat Saraswati tersebut yang sebaiknya dijadikan 'pagar besi' untuk capai arah hidup.

Pagerwesi dipandang peristiwa yang terbaik untuk dekatkan atman ke Brahman sebagai guru sejati.

sudah diketahui, Hindu mengenali tuntunan Catur Guru dan umat diberikan untuk selalu hormat dan bakti ke Guru. Hingga, Pagerwesi diartikan sebagai saat yang pas untuk lakukan Guru Bhakti.

Ada juga pengetahuan yang menyebutkan Pagerwesi sebagai hari beberapa pendeta atau Si Purohita. Ini bisa dimengerti karena Si Purohita-lah yang dipandang sanggup mencapai vibrasi Si Hyang Pramesti Guru.

seara ritus atau upakara, perayaan Pagerwesi dilakasanakan dengan lakukan pemujaan di pura atau rumah atau merajan masing-masing. Biasanya, pemujaan dilaksanakan saat pagi sampai siang hari.

Ini Arti Pagerwesi Rabu 26 Oktober 2022 Hari Membatasi Diri dengan Pengetahuan Pengetahuan

Dalam lontar Sundarigama sama seperti yang dikutip dari situs PHDI, Pagerwesi yang jatuh pada Buda Kliwon Sinta sebagai hari Payogan Si Hyang Pramesti Guru disertai oleh Dewata Nawa Sanggah.

Artinya jika Hyang Premesti Guru ialah Tuhan dalam realisasinya sebagai guru sejati. Arti yang lebih dalam terdapat dalam kemahakuasaan Si Hyang Widhi Wasa sebagai pembuat, pemelihara, dan pembasmi, atau dikenali dengan Uttpti, Stiti, dan Pralina.

Dalam aksara suci realisasi Si Hyang Widhi Wasa disebutkan dengan Ang, Ung, Mang.

Saraswati yang jatuh pada hari akhir dari wuku paling akhir diperingati dan dirayakan sebagai karunia Si Hyang Widhi Wasa ke umat manusia berbentuk ilmu dan pengetahuan dan tehnologi. Ada pembekalan yang tidak ternilai harga untuk umat manusia untuk kehidupan baru pada zaman selanjutnya yang diawali pada wuku Sinta.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image