Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Pendekatan Matematika dalam Mitigasi Bencana

Eduaksi | Friday, 30 Sep 2022, 21:59 WIB
Dok. NN. Media. Ilustrasi

Pendekatan Matematis dalam Mitigasi Bencana

Esai oleh Fatihatussilmi

Mahasiswi MIPA USK Aceh

===

Secara georafis, Indonesia yang berada pada kawasan Cincin Api Pasifik. Berada persis dalam gugusan api dan pertemuan tiga lempeng tektonik aktif utama dunia. Yaitu Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia.

Posisi tersebut memang memberikan keuntungan dengan kesuburan wilayah dan dampak dinamika iklim, namun juga menyebabkan Indonesia berpotensi besar dilanda bencana alam.

Sebagaimana dikutip dalam laman mipa IPB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat bahwa selama tahun 2018 saja, terdapat 1.999 kejadian bencana di Indonesia, yang sebagian besarnya adalah banjir.

Perlu kita ingat juga bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas lautan yang lebih besar dibandingkan dengan luas daratan.

Kondisi tersebut berisiko terjadi bencana alam, baik dengan kuantitas kecil maupun besar seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, dan angin topan.

Terkadang bencana tersebut menimbulkan korban jiwa, harta, atau kerusakan bangunan dan infrastruktur lainnya.

Tentu masih segar dalam ingatan tentang gempa yang diikuti tsunami di Aceh pada 2004 dan di Palu serta Donggala pada 2018, tanah longsor di Banjarnegara, atau banjir di Kota Solo beberapa tahun lalu dan di beberapa daerah lain seperti Aceh.

Kegunaan Matematika

Ilmu matematika secara logis memberi manfaat yang besar dalam penyelesaian masalh sehari-hari, diantaranya: Membantu orang-orang sehingga dapat bepikir secara logis, rasional dan kritis.

Matematika dapat meningkatkan kemampuan pola pikir secara cermat, abstrak dan objektif. Meningkatkan kemampuan pola pikir secara mandiri dan tajam.

Selain itu, matematika dapat membantu kita untuk bisa berpikir lebih sistematis. Melalui kebiasaan berhitung, berlatih deret, dan sejenisnya, secara tidak sadar kita telah memaksa otak untuk terbiasa berpikir secara runut dan logis serta cakap dalam memutuskan.

Mempelajari matematika juga terkait dengan pengembangan teknologi, dan konsep konsep matematika dapat menjadi landasan penyelesaian mitigasi bencana alam, semua gejala dan fenomena lingkungan bisa disimulasikan serta dimodelkan dengan memanfaatkan ilmu matematika

Dengan prediksi seperti ini, risiko dan dampak yang bisa diketahui sebelum bencana terjadi tentu dapat meminimalisasi korban maupun kerugian material.

Langkah - Langkah Mitigasi Bencana dengan Pendekatan Matematis

1. Kasus Banjir

Bila kita mengambil kasus banjir sebagai model analisis dalam mencari solusi penanggulangan bencana, maka konsep matematika tentang volume/ruang dapat kita terapkan.

Untuk tahap awal, misalnya, kita menghitung kembali volume atau kapasitas sungai dan saluran drainase untuk menampung air hujan.Yaitu dengan cara menghitung luas penampang sungai/saluran yang biasanya berbentuk trapesium kemudian dikalikan dengan panjang.

2. Pengerukan Sungai.

Pada model lain, kita mengukur keperluaan pengerukan sungai: panjang, lebar dan dalam sungai agar dapat menampung curah hujan.

Selanjutnya kita bisa membuat lubang biopori dengan ukuran tertentu di taman rumah atau saluran air dan perkampungan. Kita tentu tahu bahwa lubang biopori dan sumur resapan berbentuk silinder dapat dihitung volumenya dengan mudah.

Misalkan volume satu sumur resapan tiga meter kubik dan jumlah rumah 70 unit, maka air yang dapat ditampung adalah 210 meter kubik. Tentu volume yang tidak sedikit.

3. Skala Dampak Lubang Tambang.

Dengan konsep yang sama, dengan pendekatan matematika, kita bisa menghitung skala dampak lubang tambang untuk jangka panjang dan kaitannya dengan menampung hujan dan kerusakan hutan atau tanah.

4. Pencegahan Longsor:

Kemudian terkait dengan longsor, yang berdampak pada banjir bandang: kita bisa menaganlisisnya dengan konsep integral: kita dapat menghitung berat volume tanah dengan menghitung integrasi fungsi kurva (longsoran). selanjutnya sistem drainase dapat dibuat untuk menghindari berat volume yang berlebihan akibat hujan yang menyebabkan longsor.

5: Pemecah Ombak

Demikian juga pada model penahan ombak di tepi pantai, kita dapat mengukur berat massa beton, daya tahan, dan intensitas ombak yang menimpa balok balok pemecah ombak tadi. bahkan kita bisa mengukur seberapa lama ia bertahan, sehingga mengurangi dampak abrasi atau banjir pasang.

6. Aplikasi berbasis internet:

Pada studi logaritma, ia memberikan kemudahan dalam membuat model aplikasi pasca bencana, dengan pemanfaatan satelit google, sehingga dapat menjangkau lokasi bencana dan jaringan komunikasi dengan cepat berdasarkan aplikasi berbasis internet.

7. Peran statistika:

Adapun penerapan matematika secara statistika, dapat kita aplikasikan, misalnya dalam memproyeksi anggaran kebencanaan, masa rehap pasca bencana dalam waktu tertentu di wilayah tertentu dengan jumlah korban yang tertentu pula. Maka statistika akan menjamin pengukuran bantuan dan efektifitasnya.

Dari model model langkah analisis tersebut kita akan bisa membantu pemasalahan bencana dan penyelesaian masalah lingkungan dengan konsep matematika.

Sehingga kita akan menyadari tentang kegunaan matematika dalam kehidupan sehari walau dengan model yang sederhana.

Sembari menambah syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat logika dan berfikir. Karena manusia mendapat amanah untuk memakmurkan bumi.

===

Sumber. Diantaranya. Solopos. Republika. Mipa IPB. Wikipedia.dsb

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image