Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image humas ump

Mahasiswa Farmasi UMP Temukan Inovasi Jamu Oles dari Daun Kersen

Edukasi | Thursday, 15 Sep 2022, 13:14 WIB
Tim Mahasiswa Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berhasil menciptakan inovasi Jamu Oles Ekstrak Daun Kersen Sebagai Terapi Antiseptik, Antiinflamasi, Serta Pemudar Bekas Luka.

Tim Mahasiswa Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berhasil menciptakan inovasi Jamu Oles Ekstrak Daun Kersen Sebagai Terapi Antiseptik, Antiinflamasi, Serta Pemudar Bekas Luka.

Tiga tim Farmasi UMP tersebut yakni Nur Safitri, Naurah Syifa dan Ananda Syafila dengan dosen pembimbing apt. Arini Syarifah, M.Si.

Ketua Tim Nur Safitri mengatakan Inovasi jamu oles obat luka yang dibuat itu tidak hanya mencegah infeksi tetapi sekaligus dapat menyamarkan bekas luka.

“Daun Kersen pemanfaatanya masih terbatas padahal daun kersen dapat digunakan sebagai antiinflamasi serta antibakteri. Selain itu dipasaran belum ada obat luka oles yang terbuat dari daun keresen. Tentunya sangat menjanjikan dan dapat bersaing dengan produk obat luka lain yang sudah ada dipasaran,” katanya Kamis (15/9/2022) di Purwokerto.

Menurutnya, jamu oles tersebut juga mengandung ekstrak lidah buaya yang dapat membantu memudarkan bekas luka.

Lebih lanjut ia mengatakan, Ide bisnis yang terinspirasi dari penelitian daun kersen yang dilakukan oleh Imro'atul dkk ter berhasil memperoleh pendanaan Program Kreativitsa Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dari Kemendikbud dengan judul “Peluang Usaha Jamu Oles `Versen` 3 In 1 Sebagai Terapi Luka Tiga Efek (Antiseptik, Antiinflamasi, Serta Pemudar Bekas Luka)”.

Sementara itu Dosen Pembimbing apt. Arini Syarifah, M.Si. mengatakan, tim yang dibimbingnya menggagas trobosan produk jamu baru yaitu obat luka berbahan dasar alam daun kersen dan lidah buaya.

“Peluang usaha jamu khususnya jamu oles untuk terapi luka dengan menggunakan daun kersen sangat menjanjikan mengingat tanaman ini sangat mudah dijumpai dimana-mana dan bahan baku yang digunakan juga murah,” katanya.

Menurutnya, produk tersebut dapat dikembangkan lebih jauh sehingga dapat menjadi produk jamu asli Indonesi.

“Saat ini sedang dilakukan pengkajian dokumen untuk didaftarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan ijin edar sehingga diharapkan produk ini dapat dijual tidak hanya di dalam Indonesia tetapi juga di luar Indonesia,” pungkasnya.(tgr)

Artikel lengkap bisa diakses DI SINI.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image