Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Humas LP Brebes

Tabligh Akbar dan Hapus Tato Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Brebes

Info Terkini | Monday, 29 Aug 2022, 14:10 WIB
Kegiatan Tabligh Akbar dan Hapus Tatto dari Islamic Medical Service Untuk Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Brebes (Foto: Humas Lapas Brebes)

*Tabligh Akbar dan Hapus Tato Bagi WBP Lapas Brebes*

Brebes – Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas IIB Brebes mengikuti kegiatan tabligh akbar. Kegiatan tabligh akbar kali ini, Lapas Kelas IIB Brebes bekerja sama dengan Islamic Medical Service (IMS) Jakarta. Turut hadir pula Ketua DPW Hidayatullah, dan Pendakwah Ustad Widodo, M.Si menyampaikan tausiyah dan motivasi di hadapan ratusan warga binaan pemasyarakatan, Senin (29/08).

Perwakilan IMS, Saturi mengatakan kegiatan ini bukan hanya tabligh akbar saja namun ada program hapus tato sebagai wujud kepedulian dan dukungan kepada warga binaan pemasyarakatan menuju pribadi yang lebih baik.

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensyiarkan nilai-nilai Islam dan memfasilitasi para warga binaan yang bersedia menghilangkan citra negatif dengan menghapus tato namun terkendala tempat dan biaya, dan Alhamdulillah pada kesempatan kali ini ada 22 warga binaan yang bersedia di hapus tatonya. Besar harapan agar mereka bisa menjalankan ajaran Islam secara kaffah serta menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat hijrah kembali ke masyarakat menjadi lebih baik lagi," ungkap Saturi.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Brebes, Isnawan menyambut baik kehadiran Yayasan Hidayatullah dan IMS, dalam sambutannya menyampaikan Terima kasih kepada TIM yang telah peduli dan berbagi dalam kegiatan tabligh akbar dan hapus tato ini.

Terkait penghapusan tato menggunakan sinar laser yang langsung ditembakkan ke bagian tubuh yang ada gambar tatonya. Kepala Lapas Kelas IIB Brebes, Isnawan menyatakan, warga binaan pemasyarakatan sangat antusias mengikuti program penghapusan tato.

“Kesadaran warga binaan pemasyarakatan ternyata bagus untuk program hapus tato,” katanya. Menurutnya, tidak ada paksaan terhadap warga binaan untuk mengikuti program penghapusan tato di tubuh secara gratis tersebut.

Pihak Lapas, Lanjut Isnawan, hanya melakukan sosialisasi kepada seluruh napi yang ada tentang adanya program penghapusan tato. “Kami hanya menghimbau, tidak ada paksaan. Jadi yang ikut adalah murni kesadaran dari warga binaan,” ujarnya.

Lebih lanjut Isnawan mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada IMS yang telah menyelenggarakan kegiatan ini yang baru pertama dilaksanakan di Lapas Brebes.

“Saya melihat program hapus tato yang digulirkan IMS ini sangat dahsyat dan sangat bermanfaat warga binaan. Terima kasih yang telah peduli dan berbagi. Kebanggaan bagi Lapas Brebes dapat bersinergi dengan IMS sehingga tujuan pembinaan terhadap warga binaan dapat tercapai. Saya berharap warga binaan pemasyarakatan yang merasakan program mulia ini bisa benar-benar berubah ke arah yang lebih baik,” tutupnya.

Salah satu warga binaan berinisial R yang mengikuti program hapus tato ini mengaku ingin menghilangkan kehidupan kelamnya.

“Dulu saya pakai tato diajak ikut-ikutan teman, sekarang saya mau hapus karena saya ingin setelah keluar nanti bisa bersih hati, bersih juga badan saya dari hal negatif,” tuturnya sembari menjalani treatment penghapusan tato.

Harapan kami, kegiatan ini bisa terus-menerus dilakukan secara periodik guna memberi penguatan kepada warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas IIB Brebes. Isnawan juga memberikan apresiasi kepada warga binaan yang telah antusias mengikuti kegiatan tabligh Akbar dan berkenan menghapus tato.

*Humas Lapas Brebes*

_Ringan Mencerdaskan_

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image