Tenang, Reksa Dana ETF Bisa Langsung Jual Seperti Saham pada Umumnya
Bisnis | 2022-08-25 10:12:13Bayangkan jika kamu memiliki reksa dana saham atau reksa dan campuran yang tiba-tiba turun drastis dalam sehari karena market yang sedang volatile dan nggak menentu. Selanjutnya, bagaimana jika diprediksi harga hingga sore hari atau jauh ke depan bakal turun cepat dan dalam?
Tentu reaksi paling cepat kamu adalah panik dan berniat menjual reksa dana agar tidak rugi terlalu dalam. Permasalahannya, sepagi apapun kamu menjual, tetap akan mendapatkan harga jual di sore hari. Bank Kustodian hanya menghitung Nilai Aset Bersih (NAB) reksa dana pada sore hari setelah jam bursa tutup.
Namun tidak demikian, jika kamu memiliki Reksa Dana ETF yaitu reksa dana terbuka yang Unit Penyertaannya (UP) diperdagangkan di Bursa Efek.
Kamu selaku investor dapat melakukan pembelian (subscription) maupun penjualan kembali (redemption) setiap saat selama jam bursa. Seperti reksa dana pada umumnya, pengelolaan portfolio ETF itu memang dilakukan oleh Manajer Investasi (MI), sedangkan penyimpanan portfolio efek dilakukan oleh Bank Kustodian (BK).
Yang dimaksud dengan portfolio efek pada produk ETF adalah kumpulan efek yang mendasari (underlying assets) dan mengacu kepada indeks tertentu sehingga komposisi dari efek-efek yang mendasari harus mengikuti pembobotan masing-masing efek pada indeks tersebut, kecuali bila pada prospektus disebutkan kebijakan investasi yang berbeda. Sebagai contoh, Premier ETF LQ-45 yang dikelola oleh PT Indo Premier Investment Management (IPIM).
Produk yang menggunakan ticker R-LQ45X ini mengacu pada komposisi efek (saham) yang menjadi konstituen Indeks LQ-45. Kebijakan investasi yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
- Minimum 80% (delapan puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) pada Efek bersifat ekuitas yang berasal dari kumpulan efek yang terdaftar pada Indeks LQ-45;
- Minimum 0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun dan atau deposito;
- Porsi tiap-tiap saham akan ditentukan secara prorata mengikuti bobot (weighting) masing-masing saham terhadap Indeks LQ-45, dimana pembobotan atas masing-masing saham adalah minimum 80% (delapan puluh persen) dan maksimum 120% (seratus dua puluh persen) dari bobot saham yang bersangkutan dalam Indeks LQ-45.
Dengan menggunakan kebijakan investasi tersebut, kinerja tracking error (selisih nilai), antara produk Premier ETF LQ-45 jika dibandingkan dengan Indeks LQ-45, sangat kecil. Sejak peluncurannya, kinerja NAB Premier ETF LQ-45 sudah menyerupai Indeks acuan yaitu Indeks LQ-45 dengan tracking error sebesar 0,2%
Tracking error yang terlalu besar (baik itu di atas maupun di bawah Indeks yang menjadi acuan) dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya tujuan investasi pada ETF tersebut, dan berpotensi mengacaukan strategi investasi secara keseluruhan.
Selanjutnya, untuk menikmati ETF pun sudah serba online entah untuk pasar primer maupun sekunder, semisal dengan aplikasi IPOT yang sudah mengintegrasikan platform transaksi ETF dengan mudah dan cepat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.