Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Affan Safani Adham

Tim BUiLD Erasmus Eropa dan UK Kunjungi Ahmad Dahlan Disaster Management Center

Eduaksi | Monday, 22 Aug 2022, 16:55 WIB
Tim Erasmus+ Building Universities in Leading Disaster Resilience (BUiLD) dari Inggris dan Austria.

YOGYAKARTA - Ahmad Dahlan Disaster Management Center yang berada di Lantai 2 Gedung Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Kampus 4 UAD Yogyakarta, dikunjungi delegasi dari tim Erasmus+ Building Universities in Leading Disaster Resilience (BUiLD) dari Inggris dan Austria: Nadine Sulkowski (Koordinator BUiLD Project dari University of Gloucestershire Inggris), Prof Neil Towers (University of Gloucestershire, Inggris) dan Paul Schober (Hafelakar Austria), Senin (22/8/2022).

Mereka berkunjung dalam rangkaian institutional visit atau visitasi kemajuan project BUiLD ke semua perguruan tinggi penerima hibah internasional. Dan UAD adalah universitas pertama yang divisitasi dari delapan universitas di Indonesia.
Project BUiLD merupakan hibah internasional Erasmus+ kedua yang diterima oleh UAD dari total empat hibah Erasmus+ yang didapatkan sejak tahun 2017 sampai dengan 2022. Ke empat hibah Erasmus+ ini diinisiasi dan dikoordinatori oleh Bidang Kerja Sama Luar Negeri, Kantor Kerja Sama dan urusan Internasional UAD bekerja sama dengan unit, prodi, dan fakultas terkait topik projectnya.
Hibah BUiLD ini bertujuan membangun kapasitas universitas dalam penanggulangan bencana dan untuk menjadi kampus yang tangguh bencana.
Luaran dari hibah ini di antaranya adalah terbentuknya Center of Excellence in Disaster Resilience yang dilengkapi dengan peralatan terkait manajemen kebencanaan dari pendanaan hibah Erasmus+ ini, termasuk di antaranya adalah Virtual Reality untuk mendukung edukasi kebencanaan di UAD.
Di UAD Center ini dinamakan Ahmad Dahlan Disaster Management Center atau Pusat Studi Penanggulangan Kebencanaan yang sebelumnya bernama Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Kebencanaan.
Center ini terletak di Gedung Fakultas Kedokteran Lantai 2 Kampus 4 UAD agar dapat bersinergis dan berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran, yang memiliki fokus pada kurikulum namajemen kebencanaan. Center ini akan menjadi pusat yang mengelola dan mengembangkan aktivitas-aktvitas terkait kebencanaan (mitigation, response dan post-disaster intervention) dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Pusat ini juga akan terus memperkuat kerja sama dengan mitra atau stakeholders terkait kebencanaan di antaranya MDMC, Lazismu, BDBP, BNPB, dan lembaga lainnya baik dari pemerintah maupun swasta.
Luaran lainnya adalah tim BUiLD UAD sedang mendesain aplikasi Virtual Reality dengan model 3D dan 360 Picture untuk skenario terjadinya gempa di gedung kampus UAD. Selain itu, desain kurikulum kebencanaan menjadi salah satu luaran yang akan diimplementasikan pada beberapa fakultas terkait seperti Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Psikologi.
Pengabdian masyarakat dan riset kebencanaan juga dikembangkan dalam project ini dengan memetakan hasil penelitian, publikasi dan pengabdian terkait kebencanaan di UAD dan potensi riset kolaborasi ke depannya bersama konsorsium BUiLD di Eropa, Inggris dan Indonesia.
Dengan bantuan project Erasmus+ ini, ada banyak manfaat yang telah didapatkan UAD. Kini UAD telah memiliki ruang yang dapat dimanfaatkan sebagai lab pembelajaran kebencanaan dengan fasilitas barang-barang terkait edukasi bencana, termasuk virtual reality yang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi civitas akademika UAD dan mitra UAD dari luar untuk belajar tentang kebencanaan.
Ruang atau Lab ini juga sekaligus dapat digunakan sebagai kantor dari Ahmad Dahlan Disaster Management Center yang berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran. UAD juga dapat memperkuat struktur Pusat Studi Penanggulangan Kebencanaan yang sebelumnya hanya satu koordinator menjadi lebih banyak personil yang terlibat.
Peralatan bantuan dari hibah ini dapat dimanfaatkan untuk edukasi kebencanaan baik di internal UAD maupun pada mitra dari luar UAD. Hibah ini tentu semakin memperkuat kapasitas UAD dalam komitmen dan upayanya untuk terlibat aktif dalam aktivitas manajemen kebencanaan selama ini.
Tim BUiLD dari UK, Eropa dan 8 universitas Indonesia selalu melakukan pertemuan rutin -- baik secara daring maupun luring -- untuk memantau perkembangan kesiapan tangguh bencana di masing-masing institusi.
Tidak hanya itu. Sebagai hasil dari Hibah BUiLD ini, tim konsorsium Indonesia sedang dalam proses membentuk asosiasi nasional perguruan tinggi tangguh bencana sebagai salah satu luaran dari hibah ini, yang akan terus mengembangkan aktivitas terkait kampus dan masyarakat tangguh bencana pasca hibah BUiLD selesai.
Ida Puspita, M.A.Res selaku Koordinator Hibah Erasmus+ UAD dan Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri, menyampaikan, UAD sangat bersyukur selama lima tahun berturut-turut terus mendapatkan kepercayaan internasional dengan lolosnya empat proposal hibah Erasmus+ dengan nilai project dalam jumlah milyaran rupiah. "Untuk mengembangkan kapasitas UAD dalam beberapa bidang, termasuk di antaranya project BUiLD manajemen kebencanaan ini," papar Ida Puspita.
Menurutnya, ada banyak manfaat yang diperoleh UAD dengan hibah BUiLD ini. "Salah satunya adalah terbuka lebarnya potensi kerja sama internasional dan bertambanya kerja sama nasional, baik terkait kebencanaan dan bidang lainnya yang relevan yang dapat terus menguatkan kapasitas Ahmad Dahlan Disaster Management Center ke depannya," ungkap Ida Puspita.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik UAD, Rusydi Umar, Ph.D, menyampaikan, BUiLD merupakan hibah kedua dari empat hibah Eramus+ yang diperoleh UAD.
"Bersama tujuh universitas peraih BUiLD lainnya, UAD membangun ketangguhan bencana," terang Rusydi Umar.
Manfaat dari hibah ini, kata Rusydi Umar, adalah terbentuknya secara resmi Ahmad Dahlan Disaster Menagement Center, dikukuhkannya beberapa mata kuliah terkait ketahanan bencana di Fakultas Kedokteran UAD, asosiasi nasional khusus ketangguhan bencana, kerja sama antara UAD dan lembaga nasional yang bergerak di bidang ketangguhan bencana, dan lain-lain.
"Harapan ke depan, UAD akan terus menguatkan bidang ketangguhan bencana dan mendapatkan lebih banyak lagi kerja sama dan hibah dari Erasmus+," kata Rusydi Umar.
Koordinator BUiLD project dari UoG UK, Nadine Sulkowski, sangat senang setelah 3 tahun dalam masa pandemi Covid-19 akhirnya bisa kembali datang secara luring untuk menguatkan kerja sama dengan Indonesia, khususnya di UAD.
"Saya masih ingat dengan jelas di akhir tahun 2019, saat awal kerja sama BUiLD saya juga berkunjung ke UAD," kata Nadine Sulkowski.
Selama masa pandemi Covid-19, Ida Puspita, MA.Res (Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri sekaligus Koordinator Erasmus+ UAD) dan Oktomi Wijaya, SKM, M.Sc (Wakil Ketua BUiLD Erasmus+ dan Koordinator Kerja Sama dan Pendidikan/Pelatihan Ahmad Dahlan Disaster Management Center) secara berkala telah melaporkan perkembangan program dan komitmen UAD dalam program ini secara daring.
"Kami tidak ingin berhenti sampai di sini, kami ingin terus memberikan dukungan kepada UAD baik dalam program BUiLD maupun program-program lainnya," ungkap Nadine Sulkowski.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image