Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Menavigasi Ekspresi Emosional di Tempat Kerja: Menimbang Pro dan Kontra

Eduaksi | Tuesday, 21 May 2024, 21:50 WIB
Sumber gambar: Shutterstock

Melampiaskan emosi Anda di tempat kerja mempunyai potensi manfaat dan kerugian.

Wawasan Utama

· Melampiaskan emosi negatif kepada rekan kerja merupakan hal yang sering terjadi di tempat kerja.

· Manfaatnya mencakup penerimaan validasi dan dukungan, sedangkan potensi kerugiannya mencakup penyesalan dan hubungan yang tegang.

· Menulis jurnal bisa menjadi alternatif yang lebih aman namun kurang memerlukan dukungan tatap muka.

Kompleksitas Melampiaskan Emosi di Tempat Kerja

Pada titik tertentu dalam karier Anda, kemungkinan besar Anda akan mengalami kekecewaan, frustrasi, atau kemarahan. Saat emosi yang intens ini muncul, Anda mungkin merasakan dorongan untuk melampiaskannya kepada rekan kerja. Tindakan “mengeluarkan tenaga” ini dimaksudkan untuk mengurangi beban emosional. Namun apakah melampiaskan lebih banyak manfaat atau kerugiannya? Jawabannya berbeda-beda dan bergantung pada berbagai faktor, termasuk cara Anda melampiaskannya, kepada siapa, kapan, di mana, dan dengan tujuan apa.

Bagaimana dan Mengapa Kita Melampiaskannya

Emosi dipicu oleh pikiran dan persepsi kita, sehingga menciptakan respons fisiologis. Jika kita bisa segera menghentikan pikiran yang menimbulkan emosi tersebut, perasaan tersebut akan hilang dengan cepat. Namun, terus memikirkan peristiwa pemicunya akan membuat emosi tetap hidup. Ini adalah risiko besar untuk melampiaskan emosi: hal ini dapat menghidupkan kembali dan memperpanjang emosi yang tidak diinginkan.

Kalau begitu, mengapa kita melampiaskannya? Validasi adalah motivator yang kuat. Berbagi perasaan kita dapat menegaskan perasaan kita bahwa kita benar dan membenarkan emosi kita. Namun, hanya mencari validasi dapat memperkuat perasaan negatif. Pendekatan yang lebih produktif melibatkan berbagi perspektif Anda dengan tujuan memperoleh wawasan baru. Berinteraksi dengan rekan kerja yang suportif dan dapat menawarkan penafsiran alternatif membantu memutus siklus pemikiran negatif.

Kapan dan Kepada Siapa Anda Harus Curhat

Dorongan untuk melampiaskan emosi sering kali paling kuat ketika emosi sedang paling kuat. Namun, melampiaskannya di saat yang panas dapat menimbulkan pernyataan yang disesalkan atau kesalahpahaman. Meluangkan waktu beberapa menit untuk menenangkan diri sebelum berbicara dapat memberikan kontrol yang lebih baik terhadap kata-kata Anda dan dampaknya.

Pertimbangkan baik-baik kepada siapa Anda memilih untuk curhat. Kepercayaan dan kerahasiaan sangat penting. Renungkan hubungan antara orang kepercayaan Anda dan subjek curahan hati Anda. Melampiaskannya kepada orang yang salah dapat merusak hubungan profesional dan reputasi Anda.

Pentingnya Konteks: Tempat untuk Melampiaskan

Tempat kerja, meskipun familiar, tidak selalu merupakan lingkungan terbaik untuk melepaskan diri. Interaksi kantor yang bersifat santai dapat membuat Anda mudah melupakan siapa yang mungkin mendengar percakapan Anda. Kolega, supervisor, klien, atau pasien semuanya bisa berada dalam jangkauan pendengaran. Potensi dampak negatif dari paparan tersebut sering kali lebih besar daripada manfaatnya. Penting untuk mengukur lingkungan sekitar Anda dan memastikan tingkat privasi sebelum melakukan ventilasi.

Strategi Alternatif: Melampiaskan atau Tidak Melampiaskan?

Tidak ada jawaban pasti mengenai apakah ventilasi bermanfaat. Dengan mempertimbangkan poin-poin di atas, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai bagaimana dan kapan harus melampiaskannya.

Alternatif untuk melampiaskan verbal adalah menulis atau membuat jurnal. Metode ini memitigasi banyak risiko yang terkait dengan pelepasan emosi secara langsung, namun tidak memiliki dukungan emosional langsung dari orang lain. Meskipun demikian, membuat jurnal memungkinkan Anda memproses emosi secara pribadi dan reflektif.

Kesimpulan

Menavigasi ekspresi emosional di tempat kerja membutuhkan kesadaran diri dan intensionalitas. Dengan mempertimbangkan secara matang bagaimana, kapan, di mana, dan kepada siapa Anda curhat, Anda dapat meningkatkan kemungkinan mendapatkan hasil yang positif sekaligus meminimalkan potensi risiko. Baik Anda memilih untuk melampiaskan emosi kepada rekan kerja atau menuliskan pemikiran Anda dalam jurnal, memperhatikan pendekatan Anda akan membantu Anda mengelola emosi dengan lebih efektif di tempat kerja.

***

Solo, Selasa, 21 Mei 2024. 9:36 pm

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image