Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Arif

Untukmu Yang Merasa Lelah

Eduaksi | Friday, 26 Nov 2021, 12:50 WIB
Data Dokumen Pribadi, 2021

Judul buku : Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah

Penulis : Geulbaewoo

Penerjemah : Dewi Ayu Ambar Rani

Penerbit : Haru Media

Jumlah Halaman : 248 Halaman

Tahun terbit : Cetakan pertama, Juni 2021

Cetakan kedua, Juli 2021

Harga Buku : 99.000,00

Peresensi : Muhammad Arif/150/D

Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah ini tergolong dalam buku non fiksi, buku ini merupakan buku kategori self improvement yang mengajak pembaca untuk merenungi dan memaknai hidupnya sekarang buku karya Geulbaewoo yang satu ini bisa menjadi salah satu buku yang dapat memberi dorongan untuk bisa lebih banyak mendorong diri sendiri ke lebih baik, membantumu untuk kembali mencintai dirimu sendiri dan tulisan-tulisan pendek tentang pengalaman hidup, pemikiran, dan perenungan. Ketika tubuh dan pikiran kita yang sedang lelah dalam hidup ini dan kita butuh waktu untuk beristirahat sejenak dan menikmati ketenangan ini. Dalam hidup kita terkadang merasa lelah dan juga terkadang merasa tak guna dalam kehidupan ini menjadi merasa bersalah atas keadaan. Kita juga sering merasa belum melakukan hal yang terbaik di setiap hari. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah adalah buku dan sebuah kata-kata untukmu yang merasa lelah dan jadi tak memiliki keinginan terhadap apa pun. Ditulis dalam berdasarkan pengalaman penulisnya sendiri, kalimat dalam buku ini akan memberikan sedikit pemahaman yang baik tentang dirimu sendiri.

Buku yang berhalaman 248 ini berisi beberapa kalimat pendek yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu kau pasti bisa meraih banyak hal meski harus berulang kali, untukmu yang lelah karena selalu menahan semuanya dengan sendirian dan menghadapi kerasnya kehidupan, dan kesukaan yang paling menunjukkan Jati Diri. Buku ini juga memuat berbagai macam kegagalan dalam harapan hidup, masalah hubungan hingga menemukan kebahagiaan. Entah kenapa buku ini menghibur terutama buat yang benar-benar serius belajar beratnya menjalani hidup. Buku ini juga merupakan seperti teman dalam perjalanan memulikan jiwa dan raga yang sedang tidak baik-baik saja. Setidaknya membuat kita berani mencoba benar benar hidup.

Buku ini sangat memberikan ketenangan hati dalamku, bahkan tidak sedikit yang bisa membuat kita kembali terdorong semangat kembali. Beberapa bagian buku ini ada yang memberi motivasi dan kesan kepada diri kita. Pasti selalu ada kesempatan yang membuat kita lebih ramah kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Saat ada berbagai banyak hal yang terasa sangat sulit dan hingga membuat kita ingin menyerah, coba kita untuk mengambil istirahat sejenak, mungkin kamu hanya sedang lelah dan butuh istirahat untuk mengisi kembali energi tubuhmu agar bisa kembali melangkah lebih maju.

Secara umum, penulis ingin melibatkan kepada pembaca untuk lebih peduli terhadap diri sendiri seperti beristirahat jika merasa lelah, dan kembali bersemangat kembali untuk tidak menyerah. Penulis juga membuktikan bagaimana bentuk kepedulian terhadap orang lain dan menyadari bahwa jika kita menderita akan hal tersebut maka jangan ragu untuk dilepaskan. Banyak perspektif baru dari penulis dalam menghadapi permasalahan hidup. Apalagi penulis tidak terkesan untuk menggurui dalam tulisannya, sehingga pembaca akan merasa buku ini memberikan kesan nyaman dan memberi motivasi.

Bab pertama membahas tentang dorongan terhadap diri kita untuk dalam meraih mimpi yang meskipun jatuh berulang kali. Dalam bab ini sang penulis banyak menceritakan tentang kisah perjuangan masa lalunya untuk meraih mimpi dan bangkit dari keterpurukannya. Kisah tersebut dimulai ketika ia gagal dalam mendirikan sebuah bisnis pakaian yang bangkrut dan menghasilkan banyak hutang. Banyak orang di sekitarnya menyuruh ia untuk berhenti berjuang. Namun, di dalam kisah ini sang penulis mengajarkan kita untuk tetap teguh pendirian dan selalu berjuang dalam meraih mimpi.

Pada bagian kedua penulis menuliskan berisi tentang dorongan untuk keluar dan mengatasi rasa lelah karena menahan semuaanya sendiri. Sebagai makhluk hidup sosial kita perlu adanya orang lain dalam hidup ini. Banyak hal yang mungkin perlu kita lakukan bersama yang kita sayangi. Demi hubungan yang baik dengan orang yang kita sayangi kadang membuat kita egois dan menuntut sesuai apa yang kita inginkan.

Pada bab tiga ini penulis mengigatkan kita agar tidak memaksakan satu hal kepada pasangan kita. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Selain itu, penulis juga memberikan tips untuk menciptakan untuk hubungan baik dengan pasangan tanpa rasa egois. Kecemasan itu akan selalu datang ketika kau merasa jauh dari orang yang kau sukai dan ketika situasi itu tak lekas membaik dan tak peduli seperti apa usahamu ketika kau mengerjakan sesuatu yang bukan keahlianmu (hal. 163).

Alasan saya suka membaca buku Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah karena sangat menyenangkan, selain itu dibukunnya terdapat berbagai macam kata-kata dan dorongan hidup yang sangat menarik. Dibuku ini kita tidak hanya diajak membaca isinya saja tapi juga ada pembentukan karakter terhadap. Setelah saya membaca buku ini sangat menyadarkan bahwa kurangnya saya dalam mengenal diri sendiri dan juga mendorong untuk terus menggali potensi diri dan bangkit kembali.

Akhirnya saya selesai membaca buku Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah ini walaupun ada bagian yang tidak saya baca karna kurang tertarik terhadap pembahasannya. Disini saya merasa seperti sedang baca buku yang tetap untuk saat ini karna saya membutuhkan motivasi untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Peresensi :

Data Dokumen Pribadi, 2021

Nama :Muhammad Arif

Mahasiswa : Universitas Muhammaddiyah Malang

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Prodi : S1 Farmasi

Dosen Pembimbing : Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Si

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image