Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sri Widiyastuti

LSBPI MUI Kumpulkan Sastrawan, Seniman dan Budayawan Muslim dalam Multaqo MUI

Info Terkini | Saturday, 06 Aug 2022, 08:58 WIB

Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru saja usai menggelar Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim se-Indonesia. Acara ini digelar di Hotel Sari Pasifik pada Selasa dan Rabu, 2-3 Agustus 2022 dengan konsep acara luring namun disiarkan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan channel Youtube LSBPI MUI.

Kang Abik, Ketua LSBPI MUI membacakan puisi Sutardji Calzoum Bachri berjudul Cermin yang dinilai sufistik.

Multaqo LSBPI MUI yang mengangkat tema: Meneguhkan Orientasi Seni dan Budaya Islam dalam Membangun Peradaban Bangsa ini dihadiri oleh Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam, Dr. H. Jeje Zaenuddin, M.A., Wamenag RI Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si, serta para tamu undangan Ketua MUI Provinsi, Kota dan Kabupaten di Indonesia, seniman, sastrawan dan budayawan muslim, serta akademisi dan praktisi seni budaya muslim se- Indonesia seperti Helvy Tiana Rosa, Oki Setiana Dewi, Teddy Snada, H. Taufik Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Afwan Izzatul Islam, Irfan Hidayatullah, dll serta lintas komunitas dan organisasi pegiat seni dan budaya Islam seperti Al Irsyad, Istiqlal, Forum Lingkar Pena, PP Muslimat Al Washliyah, Komunitas Bambu Wulung dll.

Turut hadir lewat aplikasi Zoom Meeting Menparekraf Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., dan Wakil Presiden RI Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara Multaqo LSBPI MUI.

Multaqo, FGD dan Rakornas LSBPI MUI

Menurut Ketua Panitia, Ustaz H. Erick Yusuf, S.Sy., M.Pd., Acara yang diadakan 3-in 1, Multaqo Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim se-Indonesia, FGD menuju kongres kebudayaan umat Islam dan Rakornas ini bertujuan untuk merapatkan barisan, takliful qulub (mengikat hati), kolaborasi dan sinergi antara Seniman dan Budayawan Muslim se-Indonesia. Selain itu juga pertemuan ini akan mengurai satu per satu permasalahan ummat dari sisi seni budaya.

InsyaAllah Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim se-Indonesia yang diinisiasi oleh LSBPI Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk pertama kalinya di Indonesia dan didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini akan terus dilaksanakan setiap tahun.

MUI Sebagai Pelopor Ishlahul Ummah dalam Segala Aspek Kehidupan

Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam, Dr. H. Jeje Zaenuddin, M.A., dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa MUI sebagai pelopor ishlahul ummah dalam segala aspek kehidupan di Indonesia, melakukan ishlah salah satunya adalah lewat aspek seni budaya.

Menurutnya, Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim se-Indonesia yang diselenggarakan oleh LSBPI MUI pada 2 – 3 Agustus 2022 adalah multaqo pertama di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. H. Jeje Zaenuddin, M.A., menyampaikan tujuan diselenggarakannya Multaqo LSBPI MUI, yaitu antara lain:

1. Memberikan apresiasi kepada pelaku seni dan budaya sekaligus apresiasi kepada karya-karya yang mengusung nilai-nilai Islam.

2. Konsolidasi antar elemen seni budaya dan peradaban Islam di seluruh provinsi di Indonesia yang outputnya terlahir koordinasi seniman dan budayawan dengan LSBPI MUI.

3. Mengarus utamakan seni budaya Islam di tengah gempuran seni budaya lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.

LSBPI telah merilis buku Prinsip dan Panduan Umum Seni Islami, Dr.H. Jeje merekomendasikan sebagai soko guru dalam menggerakkan seni budaya Islam di masyarakat.

Wamenag RI Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si, dalam kata sambutannya menyambut baik dan mengapresiasi terselenggaranya Multaqo MUI. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat mengadvokasi seni budaya di tanah air. Wamenag juga mengajak semua seniman dan budayawan berperan aktif dan berkontribusi mengisi kekosongan dakwah dan modernisasi dengan membawa nilai universal Islam.

Harapan Wamenag RI pada kegiatan Multaqo, FGD dan Rakornas LSBPI MUI, kegiatan ini dapat menghimpun dan meramu berbagai rekomendasi untuk meneguhkan seni, budaya dan peradaban Islam di tanah air.

Seni sebagai Wasilah Dakwah dan Seniman sebagai Da’i

Multaqo, FGD dan Rakornas LSBPI dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin. Dalam kata sambutannya yang dilakukan secara daring lewat Zoom Meeting, beliau menyampaikan apresiasi pada acara Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim se-Indonesia ini.

Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim se-Indonesia, FGD menuju kongres budaya Islam tahun 2023 menorehkan sejarah baru di Indonesia, semoga mampu melahirkan strategi dalam seni budaya Islam.

Syair di dalam Islam pada masa Rasulullah SAW adalah sebagai konter kepada kejahatan lisan dari kaum musyrikin yang melecehkan Allah dan Rasul-Nya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyampaikannya kepada Hasan bin Tsabit agar mengeluarkan syair untuk melawan kaum musyrikin dan mengatakan bahwa Jibril bersamamu.

Bagi seorang seniman, hadits ini menjelaskan bahawa Rasulullah SAW berdoa dan memberikan penghargaan kepada para seluruh seniman yang membela Allah, Rasulullah, dan membela tanah air.

Tegasnya lagi seni adalah wasilah dakwah. Seniman menjadi da’I di dalamnya. Beliau juga mencontohkan dakwah Islam lewat sastra-sastra Jawa, Nasyidah Ria di Semarang, Ketua MUI yang sastrawan pun seorang pujangga dakwah (Buya Hamka), dalang dari Jawa Barat Asep Sunandar Sunarya yang sarat dengan dakwah, M.H Ainun Najib, Taufik Ismail, Bimbo, A.A. Nafis, Ahmad Thohari, Film Ayat-ayat Cinta Kang Abik, dan masih banyak lagi sastrawan dan budayawan yang mengusung karya dengan nilai-nilai Islami.

Harapan Wakil Presiden kepada acara Multaqo, FGD dan Rakornas LSBPI MUI ini adalah tercipta sinergi antara MUI dengan seniman, budayawan sehingga tercipta wadah kreativitas yang islami sehingga seniman dan budayawan memiliki spirit yang sama seperti sahabat Hasan bin Tsabit yang karyanya didoakan oleh Rasulullah disertai oleh Jibril.

Multaqo LSBPI MUI Menganugerahkan Buya Hamka Award kepada 2 Seniman dan Budayawan Muslim

Dalam kesempatan Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim se-Indonesia ini LSBPI MUI menganugerahkan Buya Hamka Award kepada Chaerul Umam (alm) dan Dr. H. Taufik Ismail sebagai 2 seniman yang istiqomah dalam menciptakan karya yang mengusung nilai-nilai Islami dan membumikan sastra Islami.

Taufik Ismail Menerima anugerah Buya Hamka Award 2022 Mulatqo LSBPI MUI

SK penyerahan anugerah Buya Hamka Award dibacakan oleh Sekretaris Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI, Dr. Tiar Anwar Bachtiar.

Multaqo LSBPI Menghasilkan 5 Rekomendasi Tingkatkan Peran dan Kualitas Seniman Muslim

Pembukaan Multaqo dimeriahkan dengan performance Tari Rentak Rebana dari Sanggar Ragam Budaya Nusantara, performance kolaborasi antara H. Dwiki Darmawan dengan Ustaz Erick Yusuf feat Fahmi (biola) menyanyikan lagu Sholehkanlah, yang diciptakan oleh Ustaz Erick Yusuf berkolaborasi dengan Dwiki Darmawan untuk aransemen musiknya yang dilakukan hanya satu hari menjelang multaqo dan performance Dwiki Darmawan dengan Teddy Snada.

Sutardji Calzoum Bachri - Presiden Penyair Indonesia membacakan puisi

Selain itu juga acara menjadi hikmat ketika dibacakan puisi oleh Dr. H. Taufik Ismail, Kang Abik (Habiburrahman El Shirazy) Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI didaulat membacakan puisi Sutardji Calzoum Bachri- Cermin dan diakhiri dengan Pembacaan puisi oleh Sutardji Calzoum Bachri (Presiden Penyair Indonesia).

Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim se-Indonesia ini menghasilkan 5 rekomendasi untuk meningkatkan peran dan kualitas seniman muslim di Indonesia.

Seperti dikutip dari Mui.or.id, berikut ini 5 rekomendasi yang dihasilkan dari Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim di Indonesia:

1. Mendukung para seniman dan budayawan muslim untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas karya-karya seni yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan memberi kontribusi positif dalam memperkuat dakwah Islamiyah mewujudkan pembangunan peradaban bangsa yang religius sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam dan sebagaimana diamanatkan oleh Konstitusi dan Undang-Undang Dasar 1945. Mendorong para seniman dan budayawan muslim dari berbagai kelompok maupun lembaga, untuk meningkatkan komunikasi dan saling kesepahaman dalam merespon berbagai isu, permasalahan, dan tantangan seni budaya.

2. Mendukung terbentuknya sebuah wadah silaturahim, kordinasi, dan sharing yang menampung seluruh insan dan lembaga seni budaya yang ada dari berbagai bidang seni, baik itu seni sastra, seni musik, seni gerak, seni teater/pertunjukan, seni film, dan seni rupa (gambar, lukisan, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya). Wadah tersebut menjadi forum yang dapat memfasilitasi pertemuan dan kordinasi serta sharing gagasan dan program bagi para praktisi, pemikir, tokoh dan ulama yang konsen di bidang seni dan budaya dari seluruh daerah di Indonesia. Sehingga dalam melalui forum ini diharapkan dapat melahirkan rumusan, arahan, masukan, tuntunan, serta solusi permasalahan-permasalahan yang muncul di bidang seni dan budayawan, baik pada para aktivis dan para pelaku maupun pada produk dan karya-karyanya. Wadah ini pula sebagai sarana yang memudahkan kordinasi LSBPI-MUI dengan berbagai komunitas seniman dan budayawan dalam mensinergikan dan mengkolaborasikan berbagai kegiatan dan event seni-budaya.

3. Mendorong pemerintah, melalui kementerian atau stakeholder terkait, yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi/Kreatif, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Agama, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk bekerja sama dan bersinergi menghasilkan kurikulum seni budaya islami (yang bernilai kebaikan dan tidak bertentangan dengan nilai Islam), yang dapat diterapkan pada anak usia dini hingga tingkat atas (perguruan tinggi). Riset dan penelitian telah banyak membuktikan, seni dapat meningkatkan kreativitas, kecerdasan emosional, hingga kecakapan berekspresi dan kemampuan bersosialisasi. Melalui kurikulum seni budaya yang terarah, diharapkan lahir manusia-manusia yang tinggi budaya dan kaya adab.

4. Mengimbau dan mengharapkan para para seniman dan budayawan muslim untuk menyamakan persepsi dan pemahaman tentang kaidah-kaidah dan norma-norma seni Islami setidaknya dengan membaca dan memperhatikan Prinsip dan Panduan Umum Seni Islami yang telah dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

5. Mendorong dan mendukung LSBPI-MUI untuk menyelenggarakan Kongres Kebudayaan Umat, dalam rangka manyatukan persepsi, visi, misi dan orentasi kebudayaan umat dan bangsa sebagai salah satu ikhtiar dalam mewujudkan amanat Konstitusi yang menyatakan bahwa negara wajib memajukan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia. Juga sebagai upaya meningkatkan ketahanan umat dalam menghadapi berbagai tantangan budaya, baik eksternal maupun internal.

Forum Lingkar Pena (FLP) sebagai salah satu organisasi kepenulisan muslim terbesar di Indonesia, menyatakan siap Mendukung LSBPI menyelenggarakan Kongres Kebudayaan Umat.

Tahun 2015 yang lalu, FLP sukses menyelenggarakan Festival Sastra Islam Nasional (FSIN) di Makassar. Next project FLP akan menyelenggarakan Festival Sastra Islam Internasional. Semoga FLP bisa bekerja sama dengan LSBPI MUI dalam merealisasikan kegiatan Festival Sastra Islam Internasional karena kesamaan visi dan misi dalam meningkatkan ketahanan umat dan memajukan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia.

(Sri Widiyastuti - Sekretaris BPP FLP)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image