Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

11 Hikmah Penting dari Hijrah ke Madinah

Eduaksi | Wednesday, 03 Aug 2022, 14:04 WIB
Dok. Pixabay

Hikmah Hijrah Nabi Ke Madinah

===

Ada beberapa catatan penting tentang peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah (Yatsrib).

1. Hijrah sebagai perintah Allah Subhanahu Wata'ala, sebagaimana beberapa Nabi sebelumnya juga berhijrah, seperti Nabi Ibrahim AS.

2. Skema Hijrah itu sudah dimulai" sejak bait 1 dan 2 oleh beberapa warga madinah di Aqah pada musim haji, dua tahun sebelumnya. Opini publik tentang kenabian Muhammad sudah semakin kuat di Madinah, dan itu sudah pasti mengganggu banyak kepentingan para pemuka kaum.

3. Penyiksaan yang semakin berat yang diterima oleh pengikut Nabi dan rencana pembunuhannya yang nyata.

4. Sebagai bentuk siyasah dakwah dan strategi berfikir cepat dan efektif dalam mencapai kemenangan: tapak-tilas hijrah Nabi menunjukkan betapa rapi Nabi mengatur persiapan, dari sembunyi, logistik, informan dan pendukung di Madinah.

5. Hijrah juga sebagai ujian keimanan setelah mereka diuji dengan siksaan, boikot dan mu'jizat isra mi'raj. Yang berhijrah beresiko kehilangan nyawa, harta dan benda, termasuk ladang/perniagaan di Makkah.

6. Ada dua kali Hijrah ke Habsyah, Etiopia, sebelum ke Madinah sebagai bentuk diplomasi politik yang efektif.

7. Yatsrib menjadi "Kota yang tertib" dan bercahaya setelah Nabi hijrah ke Madinah (kota yang beradab dalam landasan Iman) dan meletakkan dasar Masyarakat Islam yang kuat dalam bentuk konstitusi/piagam Madinah.

8. Madinah bersanding sebagai Kota Dunia, melebihi Kota Persia dan Romawi, atau bahkan kerajaan Hindi.

9. Momen persatuan antar-muhajirin dan anshar.

10. Inspirasi Perjuangan bagi penegak dan penerus estafet Risalah.

11. Menjadi tonggak penanggalan khas versi Islam sejak kekhalifahan Umar Bin Khattab, menjadi sistem penanggalan hijriyah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image