PARA PENGEJAR MIMPI
Sastra | Wednesday, 29 Jun 2022, 04:18 WIBDari Lorong becek ia bergerak
Tanpa sepasang sepatu
Menyusuri sunyi
Melawan lolong anjing subuh hari
Masih gulita
Bau tanah masih menusuk
Ia melangkah
Menuju sebuah gedung tuk bercerita
Bahwa dirinya punya mimpi namun harapannya telah sobek oleh belatung
Yang banyak dan mengganggu
Secarik kertas tanda kemenangan
Dalam genggaman mulai lusuh
Ujung bajunya basah sedikit kumal
Membakar semangatnya menyambung hidupnya
Ia datang denyut nadinya semakin membuncah
Nafasnya tak tersenagal
Penuh harap mimpinya nyata
Caile, 29 Juni 2022
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.