Tembakau Alternatif Diyakini Bisa Turunkan Angka Perokok Aktif
Info Terkini | 2021-10-21 12:22:34Perkembangan di bidang kesehatan, tentu dibarengi dengan hadirnya inovasi-inovasi baru untuk menanggulangi risiko atau dampak buruk bagi kesehatan. Produk tembakau alternatif adalah salah satunya. Sejauh ini, produk tembakau aternatif berhasil menerapkan konsep pengurangan risiko tembakau (tobacco harmr reduction) terhadap kesehatan.
Menurut Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research, Dedek Prayudi, konsep pengurangan bahaya bisa menjadi alternatif untuk perokok aktif dalam memperbaiki kualitas kesehatan. Sebab mereka sangat sulit untuk berhenti secara langsung.
Dengan adanya inovasi beragam produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, tembakau yang dipanaskan, hingga kantung tembakau, bisa meminimalisir dampak terhadap kesehatan.
Saat ini, telah banyak dukungan untuk gerakan sosial yang mendukung adanya kajian ilmiah dan regulasi khusus untuk produk tembakau alternatif. Seperti di beberapa negara, seperti Inggris, Selandia Baru, Jepang, dan Jerman yang telah berhasil melakukan kajian ilmiah yang komprehensif dan membuktikan produk tembakau alternatif ini memiliki risiko kesehatan yang jauh lebih rendah dari rokok.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Garindra Kartasasmita menuturkan, strategi pemanfaatan produk tembakau alternatif sangat sesuai untuk bisa mendukung program pemerintah dalam mengurangi jumlah perokok aktif.
Garindra juga menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif ini bisa lebih membuahkan hasil dalam menekan prevalensi perokok dari pada menaikkan harga cukai rokok. âHal seperti ini sudah bisa dibuktikan dan diterapkan di negara Selandia Baru dan Inggris,â ujarnya.
Untuk para perokok aktif, risiko kesehatan dengan menggunakan produk alternatif jauh lebih kecil dibanding dengan rokok konvensional. Namun, meski tembakau alternatif ini bisa mengurangi risiko, tetap harus disertai dengan regulasi agar bisa berhasil menekan pengurangan penggunaan rokok.
âHarus ada ketentuan dan aturan khusus untuk produksi, konsumsi, dan juga hal lain,â ungkap Garindra.
Dengan adanya ketentuan yang berbasis pada kajian ilmiah, maka diharapkan hadirnya tembakau alternatif seperti tembakau yang dipanaskan, bisa dipasarkan sesuai dengan sasaran, yakni orang dewasa yang tidak melanggar aturan. Untuk itu, pemerintah Indonesia diharapkan bisa memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang jelas.(*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.