Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rani Fibrianti

Gol A Gong Berbagi Tips Kerelawanan Kepada Komunitas Gada Membaca

Info Terkini | 2021-10-01 09:29:26
Sumber gambar: Komunitas Gada Membaca

Agenda Safari Literasi Duta Baca Indonesia ke Kabupaten Ciamis dilengkapi dengan kunjungan ke Komunitas Gada Membaca di Kecamatan Kawali. Gol A Gong sebagai Duta Baca Indonesia 2021—2025 bersama timnya mengunjungi Komunitas Gada Membaca setelah Lokakarya Penulisan yang diselenggarakan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis.

Kedatangan Gol A Gong untuk keduakalinya di Komunitas Gada Membaca disambut dengan baik dan antusias oleh Pendiri Komunitas Gada Membaca—Bapak Agus Munawar, Ketua Harian Komunitas Gada Membaca—Naufalia Qisthi, dan seluruh relawan yang hadir. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Duta Baca Kabupaten Ciamis, Himpunan Wirausaha Surawisesa Kecamatan Kawali, Guru SMK Muhammadiyah Kawali, Siswa SMAN 1 Kawali, dan tokoh masyarakat.

Acara yang digelar di Komunitas Gada Membaca ini adalah Sharing Session Bersama Duta Baca Indonesia dengan tema kerelawanan. Acara dilaksanakan di gedung baru Komunitas Gada Membaca, meskipun pembangunannya masih belum selesai. Gedung baru yang terletak di tepi Sungai Cimuntur itu menambah kenyamanan para peserta dengan suasana alamnya. Bahkan, Gol A Gong sendiri merasa sangat senang dapat melaksanakan kegiatan ditemani suara riak air sungai.

Gol A Gong memulai kegiatan dengan menceritakan awal mula berdirinya Rumah Dunia sebagai taman bacaan masyarakat yang beliau dirikan di belakang rumahnya. Gol A Gong menyampaikan bahwa sebuah komunitas memerlukan basecamp, relawan, organisasi, dan program. Begitu pula dengan Rumah Dunia saat itu. Setelah memutuskan basecamp Rumah Dunia di rumah Gol A Gong sendiri, Gol A Gong merekrut beberapa mahasiswa untuk menjadi relawan di Rumah Dunia. Baru setelah berhasil merekrut relawan, Gol A Gong membuat strukur organisasi yang ketuanya adalah beliau sendiri dan membuat beberapa program.

Selama membina para relawannya, Gol A Gong juga mengajarkan jurnalistik kepada relawannya. Relawan diajari menulis berita atau artikel dan dimuat dikoran. Honor penulisan itu kemudian menjadi sumber dana untuk Rumah Dunia. Para relawan juga diajarkan menulis karya sastra, seperti novel, cerpen, dan puisi hingga karya-karya mereka menjadi karya best-seller.

Program Rumah Dunia yang awet hingga sekarang adalah orasi. Orasi merupakan program untuk menyampaikan suatu hal selama tiga menit, kemudian penonton memberikan kritik dan saran. Orasi ini biasa dilaksanakan pada malam Minggu.

Gol A Gong menyampaikan bahwa hal penting dalam sebuah komunitas adalah adanya komitmen, kapasitas mentor, konsisten, dan konektivitas.

Gol A Gong juga memberikan sebuah buku terbarunya bejudul "Gong Smash" dan memberikan sumbangan untuk membantu proses pembangunan gedung Komunitas Gada Membaca lantai 3. Gedung baru itu nantinya akan digunakan untuk layanan Komunitas Gada Membaca yang pembangunannya melibatkan donasi dari masyarakat dan pihak-pihak yang peduli.

Acara yang dimulai pukul 15.45 ini berakhir sekitar pukul 18.00 dengan diakhiri foto bersama seluruh peserta di depan Gedung Komunitas Gada Membaca. Akan tetapi, dilanjutkan dengan sharing terbatas pukul 19.30 hingga pukul 21.00. Pada sharing terbatas itu ada pembaca “Balada si Roy” dari Kecamatan Lumbung yang menemui Gol A Gong. Sebelum melanjutkan perjalannya menuju daerah lain, Gol A Gong dan timnya menginap satu malam di rumah Pendiri Komunitas Gada Membaca.

Kehadiran Duta Baca Indonesia menjadi sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi Komunitas Gada Membaca. Gelora semangat berliterasi dan kisah inspiratif dari beliau menjadi amunisi baru untuk mendongkrak semangat para peserta, khususnya relawan Komunitas Gada Membaca, untuk membumikan literasi di lingkungan sekitar.

Sumber gambar: Komunitas Gada Membaca

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image