Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mahadika Diovany

Tetap Tegar, Meskipun Buyar

Lomba | Saturday, 25 Sep 2021, 15:10 WIB

Sebagaimana yang kita ketahui, Masyarakat Indonesia masih sangat rentan terhadap virus Covid-19. Hal ini disebabkan oleh faktor internal manusia. kurangnya kesadaran dari diri masing-masing, dan tidak dapat dipungkiri pula kebutuhan untuk tetap beraktivitas di luar menjadi pemicu penyebaran virus yang tidak kunjung terhenti. peningkatan jumlah pasien positif tetap melambung , meskipun banyak yang sembuh. namun harapan setiap manusia pastinya tidak ada kasus penyebaran lagi.

Berita hangat baru-baru ini memperbincangkan tentang Kasus positif Covid-19 di Tanah Air kembali bertambah. Tercatat pada 24 September 2021 bertambah 2.557 kasus. Sehingga akumulasi positif Covid-19 saat ini lebih dari 4,2 juta kasus atau sebanyak 4.204.116 kasus.

Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat 4.607 orang. Sehingga total sebanyak 4.017.055 orang sembuh. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengakui, laju peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air selama Juni hingga bulan ini luar biasa. Tercatat kasus harian tertinggi bisa 28 ribu hingga di atas 30 ribu. Untuk tetap merasa aman selama beraktivitas, masyarakat harus patuh dalam menerapkan protokol 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Jumlah warga Indonesia yang telah dua kali mendapat suntikan vaksin Covid-19 atau sudah menjalani vaksinasi lengkap sebanyak 47,71 juta orang, menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Jumat (24/9) pukul 12.00 WIB. Berdasarkan data nasional, katanya, 90 persen kasus meninggal dunia juga merupakan warga yang belum divaksin. Pemerintah berupaya mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19 dengan menyediakan lebih banyak fasilitas pelayanan vaksinasi, termasuk di antaranya menyediakan pelayanan vaksinasi keliling, fasilitas lantatur vaksinasi, dan fasilitas pelayanan vaksinasi terapung.

Salah satu penyebabnya masih banyak lonjakan kasus Covid-19 adalah terkait peningkatkan interoperabilitas serta optimalisasi sinkronisasi data pusat dan daerah. Pemda yang masih memiliki perbedaan data pun diimbau untuk segera melakukan konsolidasi data. Namun tidak dari hal itu saja, tentunya akibat kelalaian masyarakat yang sudah "menganggap" Covid-19 sebagai hal biasa dan tidak perlu untuk terlalu diambil fikir menyebabkan protokol serta pencegahan terhadap Covid-19 tidak maksimal.kalau sudah seperti ini siapa yang mau disalahkan?

Dan juga sebab enggannya masyarakat untuk berkontribusi dalam vaksinasi. Sebab dari pendapat masyarakat ada yang beranggapan bahwa vaksin itu tidak baik, semisal tidak halal ataupun terdapat semacam konspirasi dan alasan lainnya. Secara terpisah, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak harus berkolaborasi untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksinasi Covid-19 aman dan halal, agar kekebalan komunitas segera tercapai.

Menurut pendapat saya, Sebagai rakyat Indonesia yang taat serta peduli keselamatan baik diri sendiri maupun orang lain, hendaknya kita selalu menjaga dan mematuhi protokol dan tata tertib New Normal, hal ini tentunya agar grafik kenaikan Covid-19 tidak lagi terus bertambah. Untuk itu, kita tetap ditekankan agar warga melaksanakan protokol kesehatan dengan baik agar tingkat kenaikan kasus Covid-19 tidak terjadi. Terlebih, dengan varian baru Covid-19 yang ada saat ini menyebabkan penularan virus menjadi sangat cepat di masyarakat. , sangat ditekankan untuk tetap dan selalu mematuhi protokol kesehatan. Meskipun Vaksin sudah tiba di Indonesia, tidak menjamin kita untuk sewenang-wenang dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.Walaupun pandemi pergi dan kasusnya telah menurun, masyarakat perlu ingat bahwa kita tetap tidak boleh lalai terhadap prokes yang sudah ada. Bagaimanapun juga nantinya covid ini diprediksi akan menjadi endemik yang hidup berdampingan dengan kita maka dari itu prokes tetap harus dijalankan, tak boleh diabaikan, dengan itulah agar kita memproteksi diri kita agar tidak kembali terjangkit. Kita tidak boleh menganggap enteng keselamatan nyawa sebelum keadaan mulai membaik nantinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image