Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Samin M. IP

Diakui Dunia, Indonesia Bangkit Melawan Corona : Pandemi Pergilah, Kami Ingin Kembali Normal

Lomba | Saturday, 25 Sep 2021, 01:54 WIB
Presiden Joko Widodo, saat melakukan peninjauan vaksinasi door to door dibeberapa daerah. foto-foto sekretariat negara

"Saya sangat gembira melihat antusiasme masyarakat untuk membantu perluasan dan percepatan vaksinasi di berbagai pelosok Indonesia," Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Republika, 24 September 2021)

***

TERCATAT hingga saat ini, program vaksinasi Covid 19 di Indonesia telah mencapai 100 juta suntikan, ini menandakan bahwa antusias dan keinginan masyarakat ingin keluar dan merdeka dari masa pandemi sangat besar.

Masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok negeri, dari sabang sampai merauke, berbondong-bondong mengikuti program vaksinasi Covid 19, dengan tujuan yang sama yakni Indonesia merdeka dari jajahan corona.

Capaian 100 juta vaksinasi oleh Indonesia, telah memenuhi target dari WHO dan mendapat pujian dari negara-negara luar, bahkan bank dunia memberikan pujian atas pencapaian Indonesia yang telah berhasil menyuntikkan 100 juta dosis vaksin Covid-19 kepada masyarakat.

Dalam situs blog Bank Dunia, World Bank Country Director for Indonesia and Timor Leste, Satu Kahkonen mengatakan, Indonesia berhak mendapat pengakuan.

"Indonesia telah berhasil mengoordinasikan sumber daya kesehatan di seluruh negeri dan telah mengalokasikan 14,9 miliar dolar AS untuk respons sektor kesehatannya sejauh ini. Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama di dunia yang mengumumkan vaksinasi Covid-19 gratis untuk penduduk dewasanya," tulis Kahkonen seperti yang direleas republika.com.

Tak hanya itu, dari pemaparan yang disampaikan juru bicara Satgas Penanganan Covid -19 Reisa Broto Asmoro, menempatkan Indonesia berada dalam kelompok 10 besar negara dengan suntikan Covid-19 terbanyak di dunia.

Adanya pengakuan dari dunia terhadap penanganan Covid 19 oleh Indonesia, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengundang secara khusus empat pimpinan negara, salah satunya Presiden Republika Indonesia, Joko Widodo, untuk tampil di panggung dunia, Global Covid-19 Summit, menyampaikan dan memberi masukan kepada dunia, bagaimana segera mengatasi pandemi Covid 19 yang telah menewaskan 4,5 juta orang di dunia.

Keberhasilan Indonesia dimata dunia dalam program vaksinasi, tidak terlepas keinginan besar dari rakyat Indonesia untuk segera kembali kehidupan semula, dengan tidak ada pembatasan dan aturan yang mengikat dalam aktifitas sehari-hari.

Selain itu, dalam program vaksinasi, semua elemen bergerak dari elemen tingkat paling bawah, hingga atas, bahu membahu untuk mengajak dan mensosialisasikan kepada masyarakat agar menjalankan prokes dan mengikuti program vaksinasi untuk hidup kembali normal.

Al hasil, dari seluruh pelosok desa di Indonesia, masyarakat berbondong-bondong untuk mengikuti vaksinasi dengan satu harapan, kehidupan yang serba diatur serta dilarang, kembali normal dan kembali seperti kehidupan semula.

Pandemi Pergilah : Kami Ingin Kembali Normal

Salah satu pelajar di Dharmasraya, saat melakukan vaksinasi. foto-foto dokumen pribadi

Mbah Tarso 85 tahun, warga Nagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, sejak diumumkan oleh pemerintah adanya program vaksinasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Langsung mendatangi kantor nagari (Desa-red), dengan tanpa ada ketakutan sedikutpun untuk melakukan suntik vaksinasi.

“Ku mung pengin urip balek normal, ora dirawei ngibadah, ora dirawei kerjo, ora dirawei silaturahmi, lan ora dirawe ngumpul-ngumpul,”ujar mbah Tarso dengan logat khas jawanya.

Senada dengan Mbah Tarso, salah seorang pedagang Pasar Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, Dharmasraya, Sumatera Barat, Uniang Siska, juga mendatangi puskesmas Sungai Dareh, untuk melakukan program vaksinasi yang telah dicanangkan pemerintah secara gratis.

Uniang Siska, meski sempat diterpa ketakutan karena ada berita hoks yang mengatakan bahwa program vaksinasi ini haram, kemudian jika vaksin akan mengalami sakit, dirinya tidak memperdulikan itu. Bagi Uniang Siska, ia hanya ingin semua kehidupan dan kegiatannya dalam berjualan kembali normal.

“Saya sudah tidak tahan lagi, sejak pandemi, pendapatan saya turun drastis. Saya butuh makan, anak saya butuh makan, saya hanya ingin, kehidupan kembali normal. Apapun yang disarankan oleh pemerintah, saya ikut pemerintah. Saya yakin pemerintah tidak akan mencelekakan rakyatnya,”tegas Siska.

Salah seorang Pelajar SMAN I Pulau Punjung, Ahmad Darmawan, sejak diumumkan program vaksinasi terhadap pelajar, dirinya langsung segera mengikuti vaksin tersebut dengan harapan agar bisa kembali ke sekolah seperti sediakala.

"Saya sudah ingin segera belajar tatap muka, bertemu dan bermain dengan teman-teman. Vaksinasi merupakan syarat untuk tatap muka, saya langsung segera vaksin karena saya sudah rindu ingin bersekolah,"ucapnya.

Keinginan dari Mbah Tarso, Uniang Siska dan Ahmad Darmawan, untuk hidup kembali normal mewakili keinginan dari seluruh rakyat Indonesia. Betapa tidak, badai Covid 19 yang sudah melanda seluruh dunia, telah memporak porandakan kehidupan masyarakat. Masyarakat kehilangan nyawa, masyarakat kehilangan pekerjaan, masyarakat terburuk dalam ekonomi.

Tak hanya itu, pendidikan jutaan anak dan remaja terganggu. Emak-emak mendadak stress karena menjadi pengajar, para kepala keluarga harus berjuang untuk dapat bertahan hidup di tengah aturan yang harus di jalankan untuk menyelematkan nyawa dari serangan covid 19.

Sehingga ketika ada satu pilihan, untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 dengan cara vaksinasi, maka masyarakat diseluruh pelosok Indonesia berbondong-bondong untuk mengikuti program tersebut. Tak hanya vaksin, masyarakat juga menjalankan kehidupan dengan prokes sesuai aturan yang telah disampaikan oleh pemerintah.

Meski demikian, dari sekian banyak yang patuh, tapi banyak juga dari masyarakat kita tidak peduli dengan apa yang tengah terjadi saat ini. dalam hal inilah, peran dari semua pihak, dari unsur pemerintah, semua elemen masyarakat bahu membahu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjalankan prokes dan mengikuti vaksinasi agar terlepas dari penyakit corona dan memutus tali rantai penyebaran corona.

Atas intruksi langsung dari Presiden, kemudian dijalankan seluruh kepala daerah hingga ke tataran paling bawah, akhirnya, masyarakat bersatu dan bersama bangkit untuk melawan corona dengan menjalankan prokes serta mengikuti vaksinasi.

Pemerintah seluruh Indonesia, berlomba-lomba untuk mengejar target menyelamatkan masyarakatnya dari virus Corona ini. berbagai macam cara dilakukan oleh jajaran pemerintah daerah, agar masyarakatnya bisa menjalankan prokes serta mengikuti program vaksinasi.

Dari hasil kerja keras seluruh pihak, target dari pemerintah Indonesia untuk 100 juta suntikan vaksinasi diakhir Agustus terwujud dan apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia ini mendapat pengakuan dari dunia.

Kepatuhan masyarakat Indonesia untuk bangkit melawan Corona, hanya dengan satu tujuan yakni ingin kembali dikehidupan normal.

“Pandemi Pergilah : Kami Ingin Kembali Normal” (****)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image