Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahruddin E

Rumah Berkah Gelar Semaan Al-Quran serta Santunan Yatim dan Dhuafa

Agama | Wednesday, 08 Sep 2021, 18:57 WIB
Ust. Syahruddin, ketua umum Yayasan Rumah Berkah Nusantara, sedang memberikan tausiyah dihadapan anak yatim dan dhuafa, Selasa (7/9), di Depok

DEPOK--Yayasan Rumah Berkah Nusantara menggelar tiga acara sekaligus selama dua hari, pada Senin-Selasa (6-7/9). Acara yang digelar meliputi Semaan Al-Qur'an 30 juz pada Senin (6/9) sampai sore, kemudian dilanjutkan Doa Khatmil Qur'an pada Senin malam, dan ditutup dengan acara Santunan Yatim dan Dhuafa.

Ketua Panitia Santunan Yatim dan Semaan Al-Quran, Juslich Hanafi mengatakan, acara tersebut diselenggarakan dalam rangka berbagi dengan sesama sekaligus doa untuk keselamatan bangsa agar terbebas dari bala dan musibah. "Melalui kegiatan ini (Semaan Al-Qur'an dan Santunan Yatim/Dhuafa), kami berharap negeri kita senantiasa diberkahi Allah SWT," ujarnya Selasa (7/9) di Depok.

Juslich menambahkan, santunan yatim dan dhuafa dimaksudkan bagian dari berbagi dengan sesama. "Bersamaan dengan bulan Muharram, kami ingin pada yatim dan dhuafa tambah berbahagia dengan bantuan ini," ungkapnya.

Pria kelahiran Surabaya ini menyatakan, dalam acara Semaan Al-Quran 30 juz dan Doa Khatmil Qur'an dibacakan oleh Ust. Mustain Muhammad S.Ei, Ust. Mudzakir Abdurrahman Lc, dan Ust Solahuddin, serta Ust. H. Syahruddin El Fikri selaku ketua umum Yayasan Rumah Berkah Nusantara.

Ketua panitia santunan yatim dan dhuafa, Juslich Hanafi, menyerahkan santunan berupa uang tunai dan sembako kepada mustahik dalam acara Santunan Yatim dan Dhuafa yang digelar Yayasan Rumah Berkah Nusantara, Selasa (7/9).

Sementara itu, untuk santunan yatim dan dhuafa, Yayasan Rumah Berkah Nusantara menyantuni sebanyak 35 yatim piatu dan 45 dhuafa. Para Yatim mendapatkan uang tunai dan dhuafa mendapatkan uang tunai serta sembako. "Alhamdulillah, donasi yang diterima Yayasan Rumah Berkah Nusantara telah dilaksanakan dan disalurkan kepada mereka. Kami bersyukur dan berterima kasih acara Semaan Al-Qur'an dan Santunan Yatim/Dhuafa berjalan lancar," kata Juslich.

Donasi yang diterima, ungkapnya, berasal dari sejumlah donatur, baik perseorangan maupun lembaga seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). "Semoga donasi yang diinfakkan menjadi amal saleh dan senantiasa rezekinya diberkahi Allah SWT," doanya.

Sementara itu, dalam tausiyahnya di hadapan jamaah, Ust. Syahruddin menekankan pentingnya berbagi dengan sesama, terlebih kepada anak yatim dan fakir miskin. "Dalam Al-Quran, khususnya Surat Al Maun ayat 1-3, Allah mengancam umat Islam yang pelit, sehingga disebut pendusta agama," ujarnya.

Dan pendusta agama itu, kata dia, dalam Al-Qur'an disebutkan adalah mereka yang suka menghardik anak yatim dan enggan berbagi atau nggak mau memberi makan orang miskin.

"Maka dari itu, sisihkan sebagian rezeki yang Allah titipkan kepada kita untuk disalurkan kepada anak yatim dan dhuafa. Jika tidak mampu berbagi dengan materi, bantu dengan tenaga. Jika tidak mampu berbagi dengan tenaga, berbagilah dengan pikiran. Jika nggak mampu juga dengan pikiran, bantu dengan doa. Jika tidak mampu berbagi, jangan mencela. Bantu dengan doa," ujar Ust. Syahruddin.

Acara Santunan Yatim dan Dhuafa dihadiri juga oleh anggota dewan penasehat Yayasan Rumah Berkah Nusantara, yakni Dr. Hj. Yuminah Rahmatullah MBA MA.SI, Sekretaris yayasan Siti Fadlilaturrif'ati, dan Ketua RW 15 Kav. Pelita Air Service Kel. Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, H. Riyo.

Sekretaris Yayasan Rumah Berkah Nusantara, Siti Fadlilaturrif'ati berharap, kegiatan ini bisa berkelanjutan sehingga makin banyak lagi yang mendapatkan bantuan. Tak lupa pula, ia menyampaikan penghargaan kepada para donatur serta Badan Amil Zakat Nasional atas partisipasinya dalam kegiatan santunan ini.

n

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image