Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Kembang Kempis Usaha Pangkas Tradisional di Tengah Pandemi

Bisnis | 2021-09-07 18:28:17
Mulya Pangkas sedang melayani pelanggan, Selasa, (7/9/2021)/Dokumentasi Pribadi)

Dua tahun belakangan ini adalah masa-masa yang paling berat bagi usaha pangkas rambut tradisional. Jumlah pelanggan yang menggunakan jasa pangkas selama pandemi relatif menurun. Padahal setiap orang butuh memangkas rambut.

Menurut salah satu pemilik usaha pangkas rambut tradisional, "Mulya Pangkas," yang sudah lama berkecimpung, mengatakan tidak biasanya terjadi krisis pelanggan seperti yang dialaminya pada pandemi sekarang ini.

"Tiap hari hanya melayani 1-2 orang saja, bahkan ada yang tidak ada satupun," ujar Mulya kepada penulis, Selasa, (7/9/2021).

Kebetulan penulis merupakan salah satu pelanggan tetap Mulya Pangkas yang setiap bulan mampir di kiosnya.

Situasi seperti ini kian membuat pendapatan usaha pangkasnya semakin tak menentu. Padahal sebelum Covid-19 setiap hari melayani sampai 5-10 pelanggan.

"Iya bang, sebelum covid, pelanggan bisa 10 orang, apalagi jika menjelang hari raya/lebaran bisa dua kali lipat," tambah Mulya.

Mulya Pangkas

Dari pengamatan penulis, tempat usaha pangkas Mulya hanya berukuran 3x2 m yang diisi 2 buah kursi untuk duduk pangkas.

Ditempat sekecil itu Mulya bekerja seorang diri mengumpulkan sedikit uang demi memenuhi kebutuhan hidup bersama istri dan anak mereka sehari-hari.

Tempat usaha yang ditempati tersebut ia sewa dari orang lain yang harus dibayarkan setiap tahun. Semua modal yang dibutuhkan berasal dari dukungan istri dan keluarganya.

Mulya mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan apa-apa selama membuka usaha pangkasnya. Namun ia tidak berkecil hati sebab rezeki sudah ada yang mengatur.

"Alhamdulillah bang jika rezeki tak akan kemana," tuturnya lagi.

Begitulah jeritan pemilik usaha pangkas tradisional disebuah tempat nun jauh dari mata penguasa. Semoga pandemi cepat berlalu dan pelanggannya ramai kembali. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image