Keutamaan Wanita Gemuk, Pujaan di Jaman Salaful Ummah
Gaya Hidup | 2021-08-10 19:35:02*بس٠اÙÙÙ...*
Bismillah
*????Ku Ingin Wanita Gemuk, Pujaan Di Zaman Salaf????*
Ditulis Oleh:
*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal, S.Pd, M.Pd, I, M.MPd* Hafizhahulloh *
.
Kabar gembira buat Ummahat dan Akhwat yang menisbahkan diri kepada Manhaj Salaf. Khususnya bagi mereka yang berukuran tubuh "XL".
Karena di zaman salaf, wanita yang di anggap cantik adalah wanita yang berukuran "XL".
Imam Malik meriwayatkan dalam muwattho'
dari Hisyam bin 'Urwah bahwa Saudah binti 'Abdullah bin 'Umar yang waktu itu adalah istri dari 'Urwah bin Zubair keluar untuk Sa'i dengan berjalan kaki antara Shafa dan Marwa ketika haji atau umroh ... Dan saat itu Saudah adalah wanita yang berat (gemuk), dia memulai sa'i nya dengan berjalan ketika orang-orang selesai melaksanakan sholat isya dan belum selesai juga sampai waktu dikumandangkan adzan pertama sholat subuh. Lalu ia melanjutkan sa'i nya di waktu antara adzan pertama dan kedua shalat subuh.
(Saudah harus berjalan kaki ketika sa'i) karena Urwah jika melihat ada yang thawaf naik kendaraan dia akan melarangnya dengan sangat keras. Maka diantara mereka ada yang beralasan sakit karena malu dengan Urwah. Urwah berkata kepada kami ketika melihat orang sa'i dengan kendaraan:" sungguh mereka celaka dan rugi". [HR Malik:862]
Dikatakan bahwa Saudah ini, adalah wanita yang paling cantik di zamannya.
Selain dari wanita Tabi'in di atas, beberapa istri Rasululloh shallallohu 'alaihi wa sallam pun ada yang berpostur gemuk. Diantaranya adalah Saudah bint Zam'ah radhiallâhu 'anha". adz Dzahabi dalam as siyar ketika menyebutkan biografi Saudah bint Zam'ah beliau menuliskan
ÙاÙØªØ Ø³ÙØ¯Ø©Ø Ø¬ÙÙÙØ©Ø ÙبÙÙØ©Ø Ø¶Ø®Ù Ø©
"Saudah adalah wanita bangsawan, mulia, cerdas dan gemuk".
Selanjutnya Istri Rasululloh yang sangat cantik namun juga gemuk adalah Aisyah radhiallâhu 'anha. Beliau menceritakan
سابÙÙ٠اÙÙب٠صÙ٠اÙÙ٠عÙÙ٠٠سÙÙ ÙسبÙت٠ÙÙبثÙا Øت٠إذا رÙÙÙ٠اÙÙØ٠سابÙÙÙ ÙسبÙÙÙ ÙÙا٠Ùذ٠بتÙÙ
"Aku lomba lari bersama Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam, lalu aku yang memenangkan lomba tersebut. Lalu berjalanlah waktu sampai "daging memenuhi tubuhku", aku lomba lari lagi bersama Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam dimana kali ini Nabi yang menang. Maka Nabi berkata:" ini balasan yang kemarin". [HR Ahmad:24164, Ibnu Majah:1979]
Bersyukurlah bagi ummahat dan akhwat yang diberi kelebihan postur tubuh. Sehingga kalau memang masih sulit mengikuti para salaf dalam ilmu dan amalan, setidaknya sudah dimudahkan untuk menaladani mereka dalam hal timbangan badan.
* Penulis Adalah: Seorang Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi dan Pengamat PAUDNI Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Alumni 212, Alumni S1 Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi/ Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, S2 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (IMNI), Jakarta Pasca Sarjana, konsentrasi Manajemen Pendidikan, S2 Pascasarjana Universitas Islam Jakarta jurusan PAI.
=====================================
Tambahan Tulisan Bagus nih dari Alumnus S1 MEDIU/Al-Madinah International University Aqidah 2008 â 2012 Yakni:
*Al Akh Ustadz Ustadz Dwi Jarwanto, BA* (Ustadz Abul Aswad Al Bayaty, BA)
*بس٠اÙÙÙ...*
Bismillah.
*???????? KEUTAMAAN WANITA GEMUK????â¤*
Imam Ahmad bin Hambal Rahimahulloh lebih memilih wanita yang gemuk. Imam Ibnul Jauzi menyebutkan di dalam kitab Manaqib Imam Ahmad : 406, demikian pula Adz-Dzahabi di dalam kitab Siyar Aâlamin Nubalaâ : 11/332 dengan redaksi sebagai berikut:
Ùا٠ÙعÙÙب Ù٠بختا٠أ٠رÙا أب٠عبد اÙÙ٠أ٠Ùشتر٠Ù٠جارÙØ© Ù٠ضÙت Ø£Ùا ÙÙÙرا٠ÙتبعÙ٠أب٠عبد اÙÙÙ ÙÙاÙ: Ùا أبا ÙÙس٠ÙÙÙÙ ÙÙا ÙØÙ
âYaâqub bin Bukhtan berkata: Abu Abdillah (Imam Ahmad-pent) memerintahkan aku untuk membeli budak wanita. Aku lantas pergi berangkat tiba-tiba Abu Abdillah menyusul aku sembari berkata ; wahai Abu Yusuf pilihlah budak wanita yang gemuk.â
Aku (Syaikh Abu Hayyan Mahmud Ash-Sharfandi) mengatakan: âGemuk nya wanita menurut orang arab entah di masa jahiliyah maupun masa Islam adalah termasuk ciri kecantikan wanita dan faktor yang menambah rupawan.
Banyak para âPenyair Cintaâ yang memuji para wanita gemuk dari kalangan wanita yang tampak lemak perut dan badannya. Misalnya seperti penyair bernama Al-Aâsya dan Ibnu Kaltsum dan yang lainnya di dalam kumpulan puisi mereka. Dan mereka mencela para wanita yang kurus kering, ceking, sedikit lemaknya, tipis ototnya serta menonjol tulangnya.
Imam Jalaluddin As-Suyuthi Rahimahulloh menulis risalah tentang keutamaan wanita gemuk, yang diberi judul Al-Yawaqit Ats-Tsaminah Fi Sifatis Saminah (mutiara berharga tentang sifat gemuk). {Versi lain menyebutkam judul kitab beliau adalah Ad-Durah Ats-Tsaminah Fi Fadhli Nikahis Saminah / Mutiara berharga tentang keutamaan menikahi wanita yang gemuk-pent}
???????? Sebab keutamaan wanita gemuk
Sebab keutamaan wanita gemuk itu banyak diantaranya yang paling terkenal adalah gemuk itu menjadi penghangat ketika musim dingin dengan memeluknya. Karena daging itu menambah hangat.
Ibnu Abbas radhiyallahu âanhuma menyebutnya dengan ungkapan âDemikianlah kehidupan kaum Quraisy di musim dinginâ.
Dan sebagian para sahabat menyukai hal tersebut, demikian pula tabiin dan para imam yang diridhai. Imam Ibnu Abi Syaibah mengumpulkan secara tersendiri atsar-atsar mereka ini di dalam Mushonnaf di bawah judul (Tentang lelaki yang menghangatkan diri dengan memeluk istrinya setelah mandi).â Selesai kutipan dari tulisan Syaikh Abu Hayyan
Imam Tirmidzi ketika mengisyaratkan keberadaan atsar-atsar ini beliau berkata:
ÙÙ ÙÙ٠غÙر ÙاØد ٠٠أÙ٠اÙعÙ٠٠٠أصØاب اÙÙب٠ÙاÙتابعÙ٠أ٠اÙرج٠إذا اغتس٠ÙÙا بأس بأ٠ÙستدÙئ با٠رأت٠ÙÙÙا٠٠عÙا Ùب٠أ٠تغتس٠اÙ٠رأة Ùب٠ÙÙÙ٠سÙÙا٠اÙØ«Ùر٠ÙاÙشاÙع٠ÙØ£Ø٠د ÙإسØÙ
âIni merupakan pendapat banyak ahli ilmu dari kalangan para sahabat dan tabiin. Bahwasanya seorang lelaki apabila telah mandi (janabah), maka tidak mengapa memeluk istrinya untuk menghangatkan diri dan tidur bersamanya sebelum istrinya mandi. Pendapat ini dinyatakan pula oleh Sufyan Ats-Tsauri, Asy-Syafiâi dan Ishaq.â (Sunan Tirmidzi ; 1/165).
Nukilan Riwayat
Dan berikut kami nulilkan sebagian kecil dari riwayat yang dimaksudkan di atas:
1). Dari Aisyah radhiyallahu âanha beliau berkata ;
رب٠ا اغتس٠اÙÙب٠صÙ٠اÙÙ٠عÙÙÙ ÙسÙ٠ث٠جاء ÙاستدÙØ£ ب٠Ùض٠٠ت٠إÙÙ ÙÙ٠أغتسÙ
âTerkadang Nabi shalallahu âalaihi wa sallam mandi kemudian datang dan menghangatkan diri dengan memeluk aku. Lalu aku memeluk beliau dalam kondisi aku belum mandi.â (HR Tirmidzi : 123, Ibnu Majah ; 580).
2). Ibnu Umar radhiyallahu âanhuma berkata
Ø¥ÙÙ ÙاØب أ٠أسبÙÙا Ø¥Ù٠اÙغس٠Ùاغتس٠ث٠أتÙÙ٠بÙا Øت٠أدÙا Ø Ø«Ù Ø¢Ù Ø±Ùا ÙتغتسÙ
âAku suka mendahului istriku mandi, setelah mandi aku memeluknya untuk mengusir dingin, baru kemudian aku menyuruhnya untuk mandi.â (HR Abdurrazaq dalam Mushannaf : 1065 dengan sanad shahih).
3). Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu âanhuma bahwasanya beliau mandi janabah kemudian mendatangi istrinya dan memeluknya sebelum istrinya mandi, lantas beliau shalat dan tidak menyentuh air lagi. (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf ; 1/97).
4).Ibnu Juraij menyatakan:
سئ٠عطاء Ø£Ù ÙستدÙئ اÙرج٠جÙبا با٠رأت٠ÙÙÙ ÙØ°ÙÙ Ø Ùا٠: ÙØ¹Ù Ø Ùا بأس Ø£Ù ÙصÙب اÙرج٠اÙ٠رأة ٠رتÙÙ Ù٠جÙابة ÙاØدة
âAthoâ ditanya tentang lelaki yang menghangatkan diri dengan memeluk istrinya dua kali dengan satu janabah.â (HR Abdurrazaq dalam Mushannaf : 1064).
5). Ummu Dardaâ menyatakan:
Ùا٠أب٠اÙدرداء Ùغتس٠ث٠Ùجئ ÙÙÙ ÙرÙÙØ© ÙستدÙئ بÙ
âAdalah Abu Dardaâ mandi kemudian datang dengan gigi gemeretak karena dingin lantas memeluk aku.â (HR Ibnu Abi Syaibah ; 1/97).
6). Dari Ikrimah
Ø£ÙÙ Ùا٠Ùا Ùر٠بأسا Ø£Ù Ùغتس٠اÙرج٠٠٠اÙجÙابة Ø«Ù ÙستدÙئ با٠رأت٠ÙØ¨Ù Ø£Ù ØªØºØªØ³Ù Ø Ø£Ù ØªØºØªØ³Ù Ø§Ù٠رأة Ùب٠اÙرج٠ÙتستدÙئ بÙ
âBahwasanya beliau berpendapat tidak mengapa seorang lelaki mandi janabah kemudian memeluk istrinya sebelum istrinya mandi. Atau istrinya yang mandi lebih dulu kemudian memeluk suaminya untuk menghangatkan diri.â (Al-Mathalibul âAliyah : 196).
Wallahu aâlam
Ditulis Oleh:
*Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA* Hafizhahulloh
.
Repost Fp Ittiba'Rasulullah
.
Silahkan dishare
Barakallahu Fiikum
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.