Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruqyah Kuningan

5 Cara Mendidik Anak dalam Islam, Bunda Perlu Tahu

Gaya Hidup | Tuesday, 03 May 2022, 16:53 WIB

Sudah menjadi kewajiban bagi orang tua mendidik anak-anaknya, bahkan sejak dari dalam kandungan. Sebab, masa depan mereka sebagiannya bergantung pada pola asuh yang diberikan, Bunda.

Pola asuh yang keliru dapat mempengaruhi mental anak. Misalnya selalu menuruti kemauan anak, tanpa disadari hal tersebut dapat membuat anak menjadi manja. Mereka akan malas berusaha dan selalu bergantung pada orang tuanya ketika besar nanti.

Menurut psikolog Dedi Natadiningrat, LCSW, masyarakat modern saat ini menawarkan keuntungan yang membuat pengasuhan anak terasa lebih mudah. Tetapi pada saat yang sama, era digital sebenarnya bisa membuat orang tua lebih sulit untuk membesarkan anak-anak, terutama untuk mengatasi tantangan kedewasaan.

Perilaku anak terbentuk oleh lingkungan di mana mereka tinggal. Ayah dan Bunda mungkin perlu mencoba gaya parenting lain, misalnya menanamkan nilai-nilai Islami dalam mendidik buah hati, yang dibahas secara lengkap sebagai berikut.
Mendidik anak dalam IslamDi dalam Islam sendiri, pendidikan usia dini merupakan pijakan pertama bagi manusia untuk dapat menentukan langkah awal hidupnya. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis shahih:"Setiap bayi yang terlahir dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam) maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi" (H.R Bukhari).

Baca Juga : Hukum Minta diruqyah

Mengutip jurnal penelitian STAIN Kudus yang berjudul Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak Sejak Dini Di Lingkungan Keluarga (2017), terdapat poin-poin mendidik yang diajarkan dalam Islam, antara lain:

1. Mengajarkan Tauhid
Tauhid adalah landasan Islam yang paling penting. Oleh sebab itu, mengajarkan pendidikan tauhid pada anak merupakan kewajiban yang mutlak dan paling utama.
Sebagaimana Luqman telah mengajarkan tauhid kepada anaknya yang disebutkan dalam Al Qur'an surat Luqman ayat 13. Allah SWT berfirman:
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan itu merupakan kezaliman yang besar." (QS. Luqman: 13).

2. Mengajarkan adab dan akhlak
Pendidikan dalam keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi perkembangan anak, Bunda.
Keluarga merupakan tempat pertama dalam memperoleh sesuatu, salah satunya adab dan akhlak yang dapat dijadikan pondasi bagi anak dalam berinteraksi dengan lingkungan mereka nantinya.

Ada banyak macam adab, etika, dan akhlak yang dapat diajarkan pada anak. Misalnya adab dan akhlak kepada Allah SWT (tidak berlaku syirik), adab dan akhlak kepada Rasulullah (melaksanakan sunah-sunahnya), serta adab dan akhlak kepada sesama manusia.
3. Mengajarkan ibadah

Memperkenalkan agama pada anak sedari dini adalah suatu hal yang penting. Ini dapat dilakukan dengan cara selalu menyertakan anak dalam kegiatan-kegiatan ibadah. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya:
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah"(QS. Al-Ahzaab: 21).

4. Bersikap lemah lembut sekaligus tegas
Orang tua perlu bersikap lembut dan mengasihi anak mereka namun adakalanya perlu juga bersikap tegas dalam mendidik anak.
Selain dituntut bisa menjadi pemimpin bagi anak, Ayah dan Bunda harus bisa juga menjadi teman yang penuh kasih sayang bagi buah hati. Misalnya mengajak bermain, bercanda, dan mencium sebagai bentuk kasih sayang.

5. Bersikap adil
Orang tua harus bersikap adil kepada semua anak-anaknya. Terkadang, tak sedikit orang tua yang memiliki sikap yang berbeda pada salah satu atau sebagian anak dibandingkan anak-anak lainnya, baik dalam hal materi maupun non materi, Bunda.

Padahal sikap seperti itu tidak mencerminkan atau tidak memberikan contoh yang baik pada anak sebab akan ada anak yang merasa tidak disayangi dan tersisihkan. Dikisahkan dari Nu'man bin Basyir, bahwa bapaknya (Basyir bin Sa'ad) telah memberikan seorang hamba sahaya, kemudian disampaikan kepada Rasulullah SAW.
Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Basyir: "Apakah seluruh anakmu engkau berikan sama seperti ini?" Basyir menjawab, "tidak." Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Kembalikanlah!" (HR. Bukhari & Muslim).

Semoga 5 cara parenting di atas bisa menjadi tuntunan Bunda dan Ayah dalam mendidik Si Kecil ya.

Referensi : Tanda Jin Keluar dari Tubuh,

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image