Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mimin Retizen

Memulai Menulis, Kok Susah Yah? Ini Kiatnya

Eduaksi | Friday, 28 May 2021, 00:08 WIB
Sumber: pixabay/StartupStockPhotos

Salah satu kendala menulis adalah memulainya. Kadang, ada saja hambatan kita rasakan. Menulis apa ya? Mulainya dari mana? Kok susah? Kalau jelek bagaimana?

Jangan khawatir retizener. Buat kamu yang sedang mengalaminya, itu hal lumrah. Bukan penulis pemula saja. Penulis berpengalaman pun pernah merasakan masalah sama.

Yap, musuh terbesar saat ingin menulis memang seringkali diri kita sendiri. Namun, itu bukan berarti tidak bisa diatasi. Bagaimana caranya?

Kiat-kiat ini mungkin dapat membantumu:

1. Pede dan Cuek

Saat hendak memulai, ada kecenderungan ingin tulisan langsung jadi bagus, enak dibaca, dan sempurna. Kita lantas berpikir rumit di awal. Ujung-ujungnya dapat menghambat dan mempengaruhi kepercayaan diri. Padahal, menulis saja belum.

Cara mengatasinya? Pede dan cuek saja. Tulislah dahulu apa pun yang ada di benak, tanpa beban. Jangan risaukan struktur, bahasa, dan pakem-pakem lainnya. Bagus atau jelek, urusan belakangan. Biarkan saja mengalir lepas dan spontan hingga akhir tulisan.

Bila merasa kesulitan memilih topik, awali dengan hal ringan. Jangan terjebak ide besar dan serius. Mulai dengan menulis pengalaman keseharian, makanan, atau film kesukaan.

Apa pun itu, langkah penting dalam memulai tulisan, ya memulainya. Seperti kata novelis ternama Louis Dearborn L'Amour, "Mulailah menulis, apapun yang terjadi. Air tidak akan mengalir sampai kerannya dibuka."

2. Jangan Takut Salah

"Duh, tulisannya berantakan nih. Banyak salahnya."

Jangan risau, jangan minder. Kesalahan yang kita temukan dalam tulisan adalah pertanda baik. Itu bagian dari proses pembelajaran. Patut diingat, penulis paling berpengalaman juga awalnya sering buat salah. Mereka terus belajar memperbaikinya.

Menghasilkan tulisan bagus dan populer butuh proses. Tidak instan. Jangan mudah kecil hati. Teruslah menulis, menulis, dan menulis. Perbanyak jam terbang. Kegigihan terus dipelihara. Yakinlah, hasil tidak akan mengkhianati kerja keras dan usaha.

3. Menulis untuk Diri Sendiri

Jika belum pede tulisan dibaca orang lain, setidaknya mulai dengan menulis untuk diri sendiri. Ini dapat melatih dan membangun kepercayaan diri. Seiring waktu, uji tulisan kita pada orang terdekat. Tanyakan pendapat mereka.

Langkah selanjutnya, bisa dengan jajal membagikan tulisanmu ke banyak orang. Posting tulisan di media sosial atau blog (seperti Retizen ini :)) misalnya. Usai di-upload, jangan ditinggal begitu saja yah. Baca kembali tulisan. Kadang lebih mudah menemukan kesalahan tulis usai ia dimuat.

Oh ya, bila ada yang mengomentari tulisanmu, fokuslah pada mereka yang mengapresiasi atau memberi masukan positif. Bukan bermaksud antikritik. Namun, komen terlalu negatif kadang bisa menjatuhkan. Seorang bijak bilang, tulisanmu mungkin tidak dapat menyenangkan semua orang. Namun ia akan selalu menemukan pembacanya.

4. Membaca dan Membaca

Menulis butuh banyak membaca. Ia bagian proses belajar. Tanpa membaca, sulit rasanya menjadi penulis yang baik. Rajinlah baca buku atau karya penulis lain yang sudah berpengalaman. Pelajari bagaimana mereka meramu kata-kata, kalimat, diksi, dan gagasan dalam bertutur.

Adaptasi gaya menulis yang kamu sukai ke dalam tulisanmu. Sah-sah saja meniru. Ia juga bagian dari pembelajaran. Seiring waktu kamu dapat mengembangkan atau menemukan gaya bertuturmu sendiri. Dengan membaca, kamu juga bisa menemukan banyak inspirasi untuk ide dan gagasan tulisan.

5. Luangkan Waktu

Selalu sisihkan waktu untuk menulis. Misalnya, dalam sehari, sempatkan minimal membuat satu tulisan. Ini demi mengasah keterampilanmu.

Luangkan diri juga untuk menambah pengetahuan dan wawasan soal menulis. Saat ini, banyak referensi mudah kita dapatkan. Sumbernya dapat dicari di dunia maya. Bila perlu, ikutilah seminar atau kelas-kelas menulis. Sempatkan berdikusi dan berinteraksi dengan para penulis lain.

Disiplin waktu plus ketekunan dan kemauan belajar. Tiga prinsip ini jangan lupa untuk terus ditanamkan demi membuatmu menjadi penulis yang lebih baik dan percaya diri.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk mulai menulis.

Baca juga:

Kiat Menulis: 5 Cara Temukan Ide Tulisan Menarik

Kiat Menulis: Meracik Tulisan Lewat Angle

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image