Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image SAEPANI

Trik Jitu Menulis Opini yang Disukai Editor Media Online

Pendidikan dan Literasi | 2025-12-11 15:37:42

Menulis artikel opini tidak sekedar menuangkan pendapat, tetapi bagaimana mengemas gagasan agar relevan, kuat, dan layak dimuat oleh media. Banyak penulis pemula sering merasa kecewa karna artikelnya ditolak, padahal masalahnya bukan pada idenya, melainkan cara menyampaikannya. Agar opini memiliki peluang terbit lebih besar, ada beberapa langkah penting yang bisa di terapkan oleh siapa pun.

"Foto: Ilustrasi seseorang sedang mengetik di laptop."

 

Memilih Topik Opini yang Tepat

Langkah pertama adalah menentukan isu yang sedang ramai diperbincangkan atau punya dampak luas bagi masyarakat. Media lebih tertarik pada tulisan yang dekat dengan peristiwa terkini, terutama isu sosial, pendidikan, kesehatan, teknologi, dan kebijakan publik. Topik aktual memberi nilai berita, sementara topik relevan membuat pembaca merasa tulisan itu penting.

Cara Menentukan Sudut Pandang dalam Artikel Opini

Banyak orang bisa menulis topik yang sama, tetapi tidak semua mampu menghadirkan perspektif baru. Karena itu, tentukan angle yang unik. Sudut pandang dapat diambil dari pengalaman pribadi, hasil pengamatan, analisis kritis, atau gagasan solutif. Semakin berbeda cara Anda memandang sebuah isu, semakin besar kemungkinan redaksi memberi perhatian lebih.

Buka Tulisan dengan Kalimat yang Menggugah

Paragraf pertama adalah penentu apakah editor akan melanjutkan membaca atau langsung menutup naskah. Gunakan pembukaan yang kuat: data singkat, fakta mengejutkan, pertanyaan kritis, atau situasi yang dekat dengan pembaca. Pembukaan yang menarik menciptakan rasa penasaran dan membuat argumen lebih mudah diterima.

Menggunakan Data sebagai Penguat Opini

Opini tetap membutuhkan dasar yang jelas. Data membuat argumen Anda lebih kredibel dan tidak sekadar menjadi curahan pendapat personal. Gunakan sumber terpercaya seperti jurnal, laporan lembaga resmi, atau hasil riset terbaru. Media lebih menyukai artikel yang argumentatif, bukan emosional.

Susun Argumen Secara Terstruktur

Tulisan yang baik harus memiliki alur logis. Cara termudah adalah dengan mengikuti pola:

Permasalahan - Analisis - Solusi/ Rekomendasi.

Struktur ini membantu pembaca memahami konteks, melihat logika berpikir penulis, serta memahami arah gagasan. Artikel yang melompat-lompat biasanya langsung ditolak redaksi karena membingungkan.

Tutup Tulisan Original dan Tidak Plagiasi

Bagian penutup tidak harus panjang, tetapi harus memberikan dampak. Media menyukai artikel opini yang menawarkan harapan, ajakan, atau pandangan solutif. Penutup yang baik juga membantu memperkuat pesan utama yang ingin disampaikan.

Kenali Karakter Media yang Dituju

Setiap media memiliki gaya bahasa, panjang tulisan, dan tipe pembaca yang berbeda. Karena itu, sebelum mengirim, pelajari beberapa artikel opini yang sudah terbit di media tersebut. Jika menyesuaikan gaya penulisan, peluang tulisan diterima menjadi lebih besar. Menulis opini bukan sekedar tentang apa yang ingin disampaikan, tetapi juga bagaimana menyesuaikannya dengan kebutuhan media.

Pastikan Tulisan Original dan Tidak Plagiasi

Keaslian tulisan adalah syarat mutlak. Hindari menyalin struktur, contoh, atau kalimat dari artikel lain. Bila menggunakan referensi, olah kembali dengan bahasa sendiri, plagiasi, meskipun tidak disengaja, hampir pasti membuat naskah langsung ditolak oleh sistem kurasi.

Periksa Ulang Naskah Sebelum Dikirim

Kesalahan ketik, paragraf yang terlalu panjang, atau kalimat yang berbelit sering menjadi alasan teknis penolakan. Baca ulang naskah, revisi bagian yang tidak penting, dan pastikan setiap argumen berjalan mulus. Editor lebih menghargai tulisan rapi dan mudah dipahami.

Santai Jika Ditolak - Itu bagian dari Proses

Tidak ada penulis yang langsing berhasil pada percobaan pertama. Menulis adalah keterampilan yang berkembang melalui latihan dan keberanian untuk mencoba lagi. Semakin sering mengirim, semakin terasah kemampuan berpikir dan menulis Anda.

Menulis opini yang efektif bukan hanya soal kemampuan bercerita, tetapi juga strategi, ketelitian, dab pemahaman media. Dengan memilih isu aktual, menyediakan sudut pandang yang unik, menyajikan data pendukung, serta merapikan naskah sebelum dikirim, peluang publikasi akan meningkat secara signifikan. Yang terpenting, tetap terus menulis dan Jangan takut gagal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image