Waspada Penipuan Paket Modus Kurir Ditilang
Curhat | 2021-04-22 11:57:54Bulan puasa memang jadi momen untuk berbuat baik. Banyak orang yang berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan dengan menolong sesama. Nah, momen ini rupanya juga dimanfaatkan bagi sebagian oknum yang merusak indahnya bulan suci.
Pagi tadi sekitar jam 9, telepon genggam saya berdering. Karena baru sebentar memejamkan mata, saya baru setengah sadar menerima telepon yang mengaku dari seorang kurir paket. Kebetulan saya memang lagi menunggu kedatangan tukang paket pesanan dari Lazada.
+62 812-1816-0701 adalah nomer yang menghubungi saya.
Si penelepon ini meminta maaf kalau ada keterlambatan, karena ia sedang kena musibah ditilang polisi. Lantas ia meminta tolong saya untung membantunya agar polisinya memberikan surat jalan dan agar polisinya iba kepadannya. Tanpa pikir panjang, saya pun mengiyakan.
Kemudian telepon beralih ke suara bapak-bapak dengan nada suara yang berat, seperti suara polisi. Dengan nada yang lantang dan berat, seolah-olah meyakinkan jika dia polisi. Saya bilang seolah-olah karena tidak melihat langsung.
Kemudian bapak ini bertanya-tanya kepada saya, mulai dari nama, dan memesan barang apa. Saya jawab "saya butuh paketnya segera pak. Karena itu pesanan teman saya."
Ketika dia menanyakan alamat saya, tiba-tiba saya merasa curiga... Saya diam sebentar. Lantas memberanikan diri menjawab "alamat saya ya yang tertera di paket itu." Polisi mencoba menanya lagi, tapi saya langsung matikan telepon. Saya tidak ingin dia menanyakan hal yang lebih pribadi kepada saya yang membuat saya malah jadi takut.
Disitu saya mulai curiga, dan menghidupkan mode pesawat. Saya mencoba mengecek oknum kurir ini menelepon saya ke nomer mana. Oh ternyata dia menelepon ke nomer Telkomsel. Padahal saya tidak pernah mencantumkan nomer telepon Telkomsel saya ini ke paket manapun, karena nomer tersebut saya gunakan hanya untuk kebutuhan internet.
Tak lama saya matikan mode pesawat. Lalu telepon kembali berdering.
Dengan berani saya angkat. Dia menanyakan kenapa dimatikan. Saya jawab, kalau mau menipu jangan menipu saya. Tak lupa saya merekam percapakan sebagai bukti. Si kurir ini masih berdalih jika dia menipu mau nipu apa, untungnya buat dia apa. Saya coba kembali bertanya saya pesan paket apa, dia malah asal menjawab: "celana dalam robek!" Saya pun jawab dengan santai "baik pak, ini saya rekam ya.. bapak namanya siapa, (dia coba mengoceh), saya tanya lagi, bapak namanya siapa, akhirnya dia menjawab Hendra Kusuma. Saya timpali, baik ini bapak dari kurir Lazada ya, ngakunya. Dia balas, hah, ngakunya.. (masih coba membela diri).
Dengan nada kesal karena saya telah mengetahui triknya hanya dalam beberapa menit saja. Kemudian saya mencoba menakutinya bahwa saya punya banyak kenalan polisi dan akan melaporkan kejadian ini. Tak butuh lama telepon pun langsung dia putuskan.
Semoga pengalaman yang mengganggu saya di bulan suci Ramadhan ini dapat menjadi pelajaran buat kita agar tetap waspada untuk menolong orang. Jangan sampai niat baik kita malah dimanfaatkan oleh orang yang tidak baik. Jika ada yang menelpon mengatasnamakan Lazada atau shopee, atau tokopedia dan meminta bantuan karena berurusan polisi, jawab saja silakan minta tolong sama perusahaan. Karena customer tidak memiliki kewenangan untuk membantu kurir yang kena tilang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.