Gemuruh Pesawat Tempur di Langit Jogja, Ada Apa?
Info Terkini | 2022-04-09 10:48:17Pagi hari, Sabtu (9/4/2022), sekitar pukul 09.00 WIB, langit kota Jogja dikejutkan gemuruh suara pesawat. Beberapa warga heran, ada apa ini? Maklum saja, sejak bandara pindah dari Adisutjipto ke YIA, jarang sekali mendengar suara pesawat.
Ternyata, itu adalah gemuruh pesawat tempur F-16. Mereka beratraksi di udara untuk ikut ambil bagian dalam peringatan HUT-ke 76 TNI Angkatan Udara (AU) yang jatuh pada hari ini, Sabtu (9/4/2022).
Mengutip govnews-idn.com, peringatan HUT ke-76 ini berlangsung di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta. Ada ragam kegiatan. Selain parade, ada pula flypast grob, JAT, F-16, dan T-50.
Menyambut HUT TNI-AU ini, secara khusus Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menulis opini di surat kabar nasional. Salah satu bagiannya menyatakan, "TNI AU harus memperkuat perannya untuk meraih control of the air, kemampuan serangan udara, mendukung air mobility, serta melaksanakan intelligence, surveillance and recconaisence (ISR) secara simultan.
Pada tahun ini, tema HUT TNI-AU adalah "Dengan Dilandasi Semangat Swa Bhuwana Paksa T Udara, Siap Menjaga Keamanan Wilayah Udara dan Mendukung Program Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Sosial".
Dilansir dari laman resmi tni-au.mil.id, sejarah lahirnya TNI AU bermula dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 23 Agustus 1945. Pada 5 Oktober 1945, namanya menjadi TKR jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma. Lalu, pada 23 Januari 1946, nama TKR kembali berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara.
Pada 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti dengan Angkatan Udara Republik Indonesia. Kini, peristiwa tersebut diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU. (*/apron.idn)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.