Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dewi Kurniawati Sumarni

Jangan Berkata

Sastra | Saturday, 09 Apr 2022, 08:42 WIB
doukumen pribadi

“Ardi, tolong ke warung Mang Diman,” pinta mama.

“Ah, Mama ganggu saja! Lagi tanggung, nih,” jawab Ardi. Ardi tampak asyik bermain games di HP-nya.

“Ardi, tolong Mama, Nak,” rayu mama.

“Males, ah!” Ardi bangkit dan meninggalkan mama.

Mendengar itu, papa langsung memanggil Ardi.

“Ardi, sini!” panggil papa denga tegas.

Agak segan Ardi menghampiri papa. HP yang sedari tadi tidak lepas dari genggaman, langsung diletakkannya di meja.

“Papa mendengar kamu bilang “ah” ke Mama,” tegur papa.

“Ardi, Allah melarang kita mengucapkan perkataan “ah” kepada orangtua, apalagi berkata-kata kasar atau membentaknya. Coba kamu baca Al Qur’an surat Al Isra ayat 23,” ujar papa sambil memberikan Terjemah Al Qur’an.

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik,” ucap Ardi.

“Ardi tahu tidak, kenapa Allah melarang kita berkata kasar atau membentak orangtua?” tanya papa.

“Iya, karena Mama yang melahirkan, merawat, dan mendidik Ardi. Papa yang mencari nafkah buat Ardi dan Mama. Kedudukan orangtua sangatlah mulia. Makanya Allah melarang kita untuk berkata kasar kepada orangtua,” jawab Ardi.

“Cerdas! Bisa dipraktikkan?” tanya papa.

Ardi menunduk malu dan segera menghampiri mama.

“Maafkan Ardi, ya, Ma,” mohon Ardi. Ardi mencium tangan mama dan menyadari kesalahannya.

“Iya, sayang,” balas mama sambil mengelus kepala Ardi.

(Cerita ini terdapat dalam Buku “Aku Bangga Jadi Anak Muslim, Berjiwa Bahagia Berakhlak Mulia”, 2021)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image