Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image luthfiahf

Jangan Jadi Romadhoniyyun

Agama | Monday, 04 Apr 2022, 20:29 WIB

Apa sih romadhoniyyun?

Romadhoniyyun adalah istilah yang diberikan pada orang-orang yang bersemangat untuk beribadah pada bulan ramadhan saja.

Mereka bersemangat beribadah sepanjang hari. Shalat tarawih 23 rakaat, shalat dhuha 12 rakaat, tilawah Al-Qur’an 10 juz perhari. Sangat semangat. Tetapi, saat bulan ramadhan pergi, ia meninggalkan segala peribadahan dan tidak sesemangat saat ia dalam bulan ramadhan. Semangatnya pergi bersama dengan perginya bulan ramadhan.

Padahal, salah satu ciri dari diterimanya amal ibadah adalah, saat amal ibadah itu melahirkan kebaikan-kebaikan lainnya. Jadi, hakikat ibadah adalah dilakukan secara terus-menerus. Tidak apa sedikit demi sedikit, tetapi berkelanjutan dan istiqomah.

Disebutkan dalam Hadits Riwayat Imam Bukhari No. 5983, Imam Muslim No. 1305, dan riwayat lainnya :

... أَنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“... Sesungguhnya amalan yang dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus walaupun sedikit.”

Jangan terlalu berlebihan dalam beribadah, beribadahlah semampumu, tidak apa walau hanya sedikit. Karena meskipun sedikit, tetapi jika dilakukan berulang-ulang, maka akan menjadi banyak. Seperti air hujan yang sedikit demi sedikit bisa melubangi batu.

Romadhoniyyun, adalah penyakit umum kebanyakan orang. Dan yang lebih parah lagi, semangat ibadah hanya pada hari-hari awal ramadhan. Sedangkan hari-hari akhir ramadhan, diisi dengan kesibukan membuat kue, membeli baju, menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama keluarga besar.

Padahal, sepuluh hari terakhir adalah sebaik-baik hari dan waktu yang paling utama. Didalamnya, ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam yang jika seorang meminta ampunan, maka akan diampuni oleh Allah. Segala kebaikan dilipatgandakan berkali-kali lipat. Yaitu, lailatul qodar.

Lebih baik berusaha semaksimal mungkin pada sepuluh hari terakhir dibanding bersemangat empat lima pada hari-hari awal ramadhan, lalu luntur semangatnya seiring berjalannya waktu.

Tetapi, yang lebih baik lagi adalah, beribadah sekedarnya, semampunya, sedikit tetapi terus menerus. Dan terus berlanjut bahkan setelah ramadhan berakhir. Hingga ramadhan selanjutnya kembali datang.

Selamat menunaikan ibadah puasa. Taqabbalallaahu minna wa minkum.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image