Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rahman Tanjung

Ramadhan Tiba, Tiba-Tiba Ramadhan

Agama | 2022-04-03 11:17:26

Mungkin mulai hari ini, besok dan seterusnya selama hampir sebulan ke depan, lagu-lagu religi akan sering terdengar di telinga kita, baik itu di radio, televisi atau berbagai media sosial.

Seperti kemarin siang, saya melihat ada sebuah iklan program TV khusus Ramadhan yang backsong nya adalah lagu dari Opick berjudul "Ramadhan Tiba". Kalau tidak salah lirik pembukanya sangat mudah diingat, "Ramadhan Tiba, Ramadhan Tiba, Ramadhan Tiba, Marhaban Yaa Ramadhan"

Sesuai dengan lirik lagu di atas, Alhamdulillah Ramadhan telah tiba. Sekitar pukul tujuh malam lewat pada 1 April 2022, Menteri Agama RI, Bapak Yaqut Cholil Qoumas, mengumumkan bahwa awal Ramadhan 1443 H bertepatan dengan hari Minggu tanggal 3 April 2022.

Ramadhan Tiba, Selamat Datang Ramadhan

Marhaban yaa Ramadhan!, selamat datang Ramadhan, bulan suci yang begitu dinantikan oleh Umat Muslim di seluruh dunia.

Bagaimana tidak, Ramadhan merupakan suatu bulan yang banyak memiliki keutamaan di dalamnya. Sehingga tak salah bila memang Ramadhan ini sangatlah dinantikan kedatangannya.

Foto anak-anak sedang membaca Al-Qur'an (Sumber: www.pexels.com)

Banyak referensi yang bisa kita baca terkait keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan. Salah satunya adalah kitab Majalis Syahri Ramadhan dari Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.

Mengutip dari kitab tersebut, beberapa keutamaan bulan Ramadhan diantaranya adalah: Allah SWT akan mengganjar pahala yang besar dan membuka sebesar-besarnya pintu kebaikan bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan. Selain itu, dijelaskan juga bahwa pada Ramadhan setiap amal kebaikan yang kita lakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Selanjutnya disebutkan juga dalam kitab tersebut, bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Hal ini sejalan dengan apa yang disabdakan oleh Rasulallah SAW dalam hadistnya, yang artinya: "Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-­setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka" (HR. Tirmidzi)

Maka berbahagialah kita sebagai umat Muslim yang saat ini dapat menikmati indahnya, nikmatnya dan berkahnya bulan Ramadhan. Apalagi bila kita bersuka cita dalam menyambut dan mengisi bulan Ramadhan ini, maka itu merupakan suatu bentuk kecintaan kepada Allah SWT. Dan Allah SWT sangat mencintai dan menyayangi hamba-Nya yang bersuka cita saat Ramadhan.

Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam Qur'an surat Yunus ayat 58, yang artinya, “Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

Maka sambutlah datangnya Ramadhan ini dengan penuh gembira dan suka-cita, serta mengisinya dengan amalan-amalan positif yang bermanfaat dan bernilai. Seperti membaca alqur'an, berdzikir dan bersedekah.

Tiba-Tiba Ramadhan

Kalimat judul tersebut muncul begitu saja ketika saya mendengarkan lagu Ramadhan Tiba dari Opick, "Ramadhan tiba, Ramadhan Tiba...."

Ya bulan Ramadhan memang sudah tiba, tapi saya merasakan waktu begitu cepat berputar. Tiba-tiba saja sudah Ramadhan, padahal sepertinya belum begitu lama kita merayakan lebaran di tahun sebelumnya. Mungkin ada di antara anda yang berpendapat sama dengan saya?

Walaupun sebenarnya tetap saja jumlah bulan dalam satu tahun adalah 12 bulan, tapi seolah-olah Ramadhan sudah tiba begitu saja. Mungkin hal ini bisa saja kita ibaratkan dengan jalan kehidupan ini.

Kita mungkin pernah merasakan, saat kita baru bertemu lagi dengan teman kita yang kini sudah mempunyai anak, padahal seolah baru kemarin dia menikah.

Ada saudara kita yang baru bersilaturahmi lagi dengan kita dan sekarang membawa anaknya yang sudah masuk sekolah dasar, padahal kita merasakan seolah-olah baru kemarin kita menggendong anaknya saat masih bayi.

Misalnya saja, tahun kemarin kita melihat teman kita masih ikut Tarawih berjamaah bersama, tapi tahun ini dia sudah tidak bisa ikut Tarawih lagi, karena dia sudah tiada.

Kita mungkin merasakan seolah-olah tiba-tiba saja sesuatu itu ada, tiba-tiba saja sesuatu itu datang. Sehingga kata tiba-tiba ini menggambarkan tentang waktu yang serasa berjalan begitu cepat.

Banyak sekali ungkapan-ungkapan yang menggambarkan bahwa waktu itu seperti cepat berlalu. Seperti yang diungkapkan oleh Nikhil Bhatia, dia berkata, "Dan waktu berlalu seperti es yang mencair!". Mungkin anda juga sering mendengar pepatah yang mengatakan, "time is money" atau waktu adalah uang

Dalam sebuah kitab karya Ibnul Qayyim yaitu Al Jawaabul Kaafi, di dalamnya menjelaskan tentang Imam Syafi’i yang pernah mendapatkan pelajaran dari orang sufi, dimana hal tersebut berkaitan dengan waktu, yaitu: “Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia.”

Ungkapan-ungkapan tersebut di atas menggambarkan betapa berharganya waktu, sehingga kita harus memanfaatkannya dengan baik dan bijak

Ketika kita merasakan waktu bergerak begitu cepat, segalanya seperti datang tiba-tiba. Rasanya seperti baru kemarin tahun 2019, 2020, lalu 2021 dan sekarang "tahu-tahu" sudah di bulan ke empat di tahun 2022. Maka, semuanya bergantung kepada diri kita sendiri, akankah kita mengisi waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat atau mengisinya dengan hal-hal yang penuh kebaikan.

Bila kita melewatkan waktu di dunia ini begitu saja, tidak akan terasa bahwa waktu kita hidup di dunia ini cukup singkat, Oleh karena itu, mari kita manfaatkan waktu Ramadhan ini dengan beragam amalan kebaikan yang diperintah oleh Allah SWT dan dianjurkan oleh Rasulallah SAW.

Ramadhan telah tiba, Marhaban ya Ramadhan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image