'Lulus' SIM-R
Agama | 2022-04-01 22:22:01SIM-R bukanlah jenis surat izin mengemudi baru, semisal SIM-C, SIM-A, atau sejenisnya.
SIM-R ini merupakan akronim dari; 'Surat Izin Masuk' Ramadhan.
Lazimnya SIM yang kudu ada yang mengeluarkan izin, agar legal, lancar, dan aman dalam berkendaraan. Begitu juga SIM-R.
Siapa yang mengeluarkan?
Tentu saja Allah Ta'ala. Sebagai orang beriman, kita meyakini bahwa Allah adalah penentu atas segala sesuatu. Tak terkecuali kehidupan kita. Ada di kendali-Nya.
Tengok orang-orang di sekitar kita. Berapa banyak yang dipanggil Allah sebelum bersua dengan Ramadhan. Padahal asa mereka sangat tinggi untuk berjumpa dan beribadah di dalamnya.
Karena maut itu mesteri. Kita pun buta akan hal itu. Pantas lah kita meminta, memohon, mengiba kepada Allah, untuk diizinkan. Atau diberi Izin agar bisa memasuki bulan Ramadhan ini.
Tidak hanya bisa bertemu, tapi juga diberi kekuatan untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah. Baik itu amalan sunnah. Terlebih lagi yang wajib.
Ketika SIM-R benar-benar didapatkan, maka itu merupakan salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba.
Maka, tak ada pilihan bagi kelompom nan beruntung ini, kecuali memaksimalkan untuk merengguh kemuliaan di dalamnya, dengan bersungguh-sungguh dalam beribadah.
Kalau kesempatan ini disia-siakan, maka besar sekali kerugiannya. Bahkan, Rasulullah SAW pun pernah mengamini doa malaikat Jibril, ketika bermunajat, memintakan kecelakaan bagi orang beriman yang berjumpa dengan Ramadhan, tapi ia tidak mendapatkan ampunan Allah darinya (berjumpa Ramadhan).
"Amiin....!" Kata Rasulullah SAW, ketika mendengar Jibril berdoa demikian.
Merujuk kepada keputusan pemerintah, yang memutuskan awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad lusa. Maka, sepatutnya kita terus bermunajat agar Allah berkenan memberikan kita SIM-R ini.
Sekali lagi. Kiranya Allah anugerahkan kita SIM-R itu (aamiin), mari kita bertekat untuk memaksimalkan kesempatan dengan sebaik-baiknya.
Semoga Allah menguatkan tekat kita, sehingga kita pun patut mendapat gelar al-muttaquun (orang-orang bertakwa), selepas melaksanakan ibadah satu bulan penuh ini.
” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (Al-Baqoroh:183)
Marhaban, yaa Ramadhan....
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.