Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Noralia Purwa Yunita, M. Pd

Tips Selama Home Learning

Guru Menulis | Thursday, 31 Mar 2022, 23:12 WIB
(sumber : www.republika.co.id)

Sudah hampir 2 tahun semenjak wabah Covid 19 melanda Indonesia. Segala bentuk kebijakan dicanangkan pemerintah guna memutus rantai penularan virus mematikan ini. Mulai dari digalakkannya program belajar, bekerja dan beribadah dari rumah, social distancing, physical distancing,dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Banyak sektor yang terkena imbasnya. Tidak hanya sosial ekonomi, pendidikan pun terkena dampak adanya wabah ini.

Kebijakan home learning merupakan kebijakan pemerintah bagi bidang pendidikan yang mulai diberlakukan sejak adanya pandemi ini. Adanya kebijakan ini, membuat sekolah perlu menetapkan strategi komunikasi khusus agar home learning dapat belajar secara maksimal. Keterlibatan komite sekolah selaku wakil dari pihak orang tua siswa perlu diwujudkan guna membangun komunikasi efektif selama pandemi. Sekolah harus mengkomunikasikan segala bentuk kebijakan yang diambilnya kepada orang tua siswa melalui media online seperti whatsapp, email, atau web sekolah. Selama pembelajaran dari rumah, partisipasi orang tua akan terlihat nyata untuk menggantikan peran guru sebagai pengajar di rumah. Terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan agar kegiatan home learning dapat berjalan secara maksimal

1. Memberikan reward kepada anak selama mengikuti home learning

Tidak menutup kemungkinan pelaksanaan belajar dari rumah membuat siswa kurang bersemangat. Tidak adanya teman sebaya yang bisa dijadikan pemicu semangat, dimungkinkan menjadi faktor utama. Anak akan lebih cepat bosan dan kurang bergairah ketika melaksanakan belajar dari rumah. Untuk mengatasinya, buatlah komitmen awal dengan si anak bahwa jika anak sudah belajar, maka akan mendapatkan sebuah reward. Buat kesepakatan mengenai reward apa yang akan diberikan orang tua jika belajar dari rumah berhasil dilakukan. Dengan ini, semangat anak akan muncul kembali untuk mengikuti belajar daring meskipun tujuan utama dari si anak adalah mendapatkan hadiah.

2. Memanfaatkan media yang dikuasai oleh guru guna menunjang pembelajaran daring

Guru tidak harus menggunakan media online yang merepotkan guna mendukung proses belajar mengajar dari rumah. Gunakan media yang memang benar-benar sudah dikuasai oleh guru dan mudah diterapkan oleh siswa. Misalnya saja menggunakan chat online di group WA, line atau telegram. Melalui media ini, guru tidak perlu lagi adaptasi karena setiap harinya juga sudah berinteraksi dengan media ini. Hidupkan diskusi interaktif dengan siswa meskipun hanya melalui chat online. Guru dapat memposting pertanyaan di group chat dan meminta siswa untuk memberikan jawaban atau sanggahan atas pertanyaan yang diajukan. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengatur jalannya diskusi.

3. Selingi dengan tatap muka online

Selama pembelajaran daring, alangkah baiknya jika kita sebagai guru menggunakan aplikasi video conference guna melakukan tatap muka secara online dengan siswa. Paling tidak kerinduan kita dengan siswa, siswa satu dengan temannya dapat terobati lewat tatap muka online ini. Tidak harus menyampaikan materi,cukup dengan ngobrol santai dengan siswa, menanyakan kabar dan keadaan mereka sekarang selama sesi tatap muka online, itu sudah lebih dari cukup. Tujuan dari sesi ini adalah lebih kepada pemenuhan kebutuhan psikologis antara siswa dan guru yang hilang selama masa home learning.

4. Bangun motivasi siswa dan tetap arahkan untuk menjaga Kesehatan

Melalui sesi tatap muka online, guru juga dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk terus semangat belajar meskipun dari rumah. Dan selalu ingatkan untuk tetap melaksanakan pola hidup bersih dan sehat selama di rumah. Istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga yang sesuai

5. Buat senang siswa selama home learning

Jangan jadikan momen home learning ini dengan memberikan banyak tugas kepada siswa. Hal ini akan membuat siswa semakin stres dan merasa terbebani ketika belajar dari rumah. Buat pola pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Libatkan orang tua dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan selama di rumah. Guru dapat meminta orang tua untuk menghubungkan suatu mata pelajaran dengan alam sekitar, sehingga pembelajaran jauh lebih bermakna. Misalnya ajak anak untuk berkebun sembari menjelaskan tentang tanaman dan bagaimana tanaman itu hidup. Guru juga sebenarnya dapat menggali bakat siswa pada saat pembelajaran daring ini. Minta siswa untuk membuat resume materi pelajaran sesuai dengan gaya dan kesukaan mereka. Misal bagi yang suka menyanyi, resume dapat dibuat menjadi lirik lagu. Begitupun juga bagi yang suka menggambar, resume dapat dibuat dalam bentuk karikatur, poster, mind map dan lainnya. Ini dirasa akan lebih menyenangkan dan tidak membuat stres siswa.

Belajar dari rumah tidak melulu harus didukung oleh berbagai macam aplikasi online yang tersedia. Hal ini karena penggunaan aplikasi online membutuhkan perangkat handphone dengan spesifikasi yang tidak biasa. Selain itu, perlu juga jaringan internet yang kuat dan cepat guna mendukung terlaksananya metode daring. Tidak semua pelaku pembelajaran mempunyai kemampuan untuk menyediakan perangkat yang sesuai dan dibutuhkan semasa metode daring. Jika demikian, perlu adanya solusi lain yang lebih mudah, murah dan fleksibel.

Program rumah belajar yang diluncurkan oleh Kemendikbud beberapa waktu belakangan ini telah menjadi alternatif solusi bagi pembelajar dari rumah yang tidak dapat mengikuti metode daring. Program ini diluncurkan melalui stasiun TV milik pemerintah yaitu TVRI. Dengan mengusung tema belajar dari rumah, Kemendikbud memfasilitasi siswa-siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara online dengan program tayangan pembelajaran dari TV.

Dengan demikian, inti dari pelaksanaan home learning ini adalah guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan selama siswa belajar dari rumah. Tidak perlu memaksakan sesuatu yang tidak bisa dengan alasan mengikuti kecanggihan teknologi, melainkan manfaatkan sesuatu yang sudah ada. Komunikasi dan kerjasama dengan orang tua sangat penting dilakukan guna mewujudkan pembelajaran yang bahagia dan bermakna. Karena dari pembelajaran yang menyenangkan akan menghasilkan para pembelajar yang bahagia. Siswa yang bahagia akan berimbas pada orang tua yang gembira.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image