Cerpen tentang sahabat kecil yang terpisah dan membuat terharu
Sejarah | 2022-03-23 20:05:39
Sebuah cerpen tentang sahabat kecil yang terpisah dan membuat terharu. Kisah dalam cerita pendek tentang sahabat kecil yang harus terpisahkan karena suatu hal.
Pastinya kalian sebagai seseorang sahabat begitu merindukan sapa dan cerita bersama sahabat kecil di dalam waktu tertentu di kala waktu selepas sekolah dan bermain.
Disini mimin retizen sudah menyiapkan sebuah kisah mengenai cerpen tentang sahabat kecil yang harus terpisahkan karena kondisi. Simak saja selengkapnya berikut DISINI
Cerpen tentang sahabat kecil yang terpisah
Berjudul TERPISAH KARENA JARAK
Saat aku tersadar dari mimpi, hari sudah pagi. Dengan sedikit malas, aku bangun dari tidurku dan kemudian membereskan kamar. Lalu aku pun mandi untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.
Ketika selesai, aku pun memakai seragam sekolah. Dengan pakaian putih abu-abu, aku diantar ayahku menggunakan sepeda motor ke sekolah. Seperti biasa, sebelum memasuki gerbang sekolah, tak lupa aku pamitan dan mencium tangan ayahku.Hari ini adalah hari Senin.
Semua sekolah pasti mengadakan kegiatan rutin yaitu Upacara Bendera, termasuk sekolahku. Ditengah berlangsungnya upacara, tak tahu mengapa aku tiba-tiba teringat sahabatku, Mirza. Aku sangat merindukannya. Aku merindukan semua hal yang kita lakukan dulu saat masih bersama.
"Kamu sedang apa ya Mir? Aku rindu kamu. Kalau saja kamu pegang HP, pasti rindu ini akan sedikit terbalas dengan kabar darimu meskipun hanya melalui SMS. Hari ini kamu pasti juga sedang upacara di sekolahmu. Iya, ini pertama kalinya kita Upacara Bendera di sekolah yang berbeda.
Baik-baik di sana ya Mir, aku yakin suatu saat nanti kita pasti akan bertemu." batinku. Lamunanku pun seketika buyar saat temanku mengejutkanku, aku hanya tersenyum membalasnya.Upacara pun selesai.
Awalnya semua biasa saja seakan-akan semua baik-baik saja. Tetapi tersadar dari lamunanku, ketakutanku semakin terasa nyata. Mungkin karena seiring bergulirnya waktu, komunikasi diantara kita semakin berkurang, membuat aku bertanya-tanya dan menerka-nerka arti lamunanku itu.
Jujur aku takut kehilanganmu, Mir. Berbeda sekolah bukan suatu penghalang menjalin persahabatan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
