Ramadhan Menanti
Agama | 2022-03-19 18:31:51Ramadhan mengetuk pintu, membawa asa untuk membasuh gunungan dosa kita. Ramadhan bukan saja untuk menghapus 11 bulan sepak terjang lembaran-lembaran hitam yang sudah kita jalani ditahun ini. Ramadhan bulan interupsi, muhasabah, melihat ke dalam hati, memperbaharui janji untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi secara vertikal dengan Allah maupun horisontal dengan manusia.. Ramadhan , menawarkan keteduhan untuk menyesali kezaliman terhadap manusia lain dan diri sendiri. Dunia tempat dosa, manusia suka lupa kalau suatu saat semua akan dihisab. Ramadhan mengingatkan ada ampunan yang terbentang luas, ada malam seribu bulan untuk membasuh hati yang penuh noda. Ada 30 lembaran hari –hari nan suci untuk bersujud memohon ampun.
Di Ramadhan, mungkin kita harus mengingat janji dan kembali berikrar untuk menjadi khalifah di dunia, bukan terus-terusan diperdaya setan, sehingga menjadi manusia yang begitu ingkar janji dengan fitrah. Di Ramadhan lebih baik untuk bertekad bersalin rupa. Meninggalkan keburukan dan menjadi manusia ihsan nan muraqabah. Bulan yang Allah janjikan pengampunan yang tidak terbatas. Bulan penuh keberkahan. Ramadhan menjanjikan harapan baru, menjadi, manusia fitrah Semua bani Adam bersalah dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubah.
Jika bukan di Ramadhan, di bulan apa lagi kita akan bertransformasi menjadi manusia yang lebih baik ? Disebelas bulan berikutnya kita hanya akan kembali ke rutinitas yang membebani , terhanyut arus keburukan bahkan kadang-kadang lingkungan menjebak kita untuk terperosok dikubangan kesalahan serta jauh dari nilai-nilai kebaikan. Ramadhan bulan terkabulnya doa-doa. Bulan membasuh dosa dan kesalahan. Pada bulan Ramdhan kita memohon kepada Allah agar menjaga kita di sebelas bulan setelahnya agar istiqamah dan menjadi manusia yang tidak tersesat dan disesatkan.
Marhaban ya Ramadhan.......
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.