Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Agricola Gesang

Dari Buku ke Lapangan: Mengapa Magang Penting Bagi Mahasiswa?

Pendidikan | 2025-12-30 16:41:45

Dari Buku ke Lapangan: Mengapa Magang Penting bagi Mahasiswa

Dokumentasi rapat pihak UMY dan PP Muhammadiyah

Perkuliahan memberikan bekal penting bagi mahasiswa melalui teori dan konsep keilmuan. Namun, pengalaman di luar ruang kelas sering kali menjadi penentu sejauh mana mahasiswa mampu memahami realitas dunia kerja. Program magang yang diikuti mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi salah satu contoh bagaimana proses belajar tidak berhenti pada buku, tetapi berlanjut langsung di lapangan.Melalui program magang, mahasiswa UMY terlibat langsung dalam aktivitas kantor sehari-hari. Mereka tidak hanya mengerjakan tugas administratif atau teknis, tetapi juga belajar memahami alur kerja organisasi, cara berkomunikasi secara profesional, serta dinamika kerja tim. Di sinilah teori yang selama ini dipelajari mulai menemukan konteks nyatanya.

Dokumentasi Semarak Milad 113 PP Muhammadiyah

Pengalaman mengikuti kegiatan kantor selama magang memberi banyak pembelajaran yang tidak tercantum dalam silabus perkuliahan. Mahasiswa belajar bagaimana sebuah keputusan diambil, bagaimana koordinasi antarbagian dilakukan, dan bagaimana tanggung jawab dijalankan dalam ritme kerja yang nyata. Hal-hal tersebut membuat mahasiswa menyadari bahwa praktik kerja sering kali menuntut fleksibilitas dan penyesuaian, tanpa meninggalkan dasar teori yang telah dipelajari.Salah satu pengalaman yang memberikan kesan tersendiri bagi mahasiswa magang UMY adalah keterlibatan mereka dalam kegiatan gathering kantor yang dilaksanakan oleh PP Muhammadiyah.

Kegiatan ini menjadi ruang informal yang memperlihatkan sisi lain dari dunia kerja, bukan hanya soal target dan pekerjaan, tetapi juga tentang membangun relasi, kebersamaan, dan budaya organisasi.Melalui gathering kantor, mahasiswa magang belajar memahami bahwa kerja profesional tidak selalu berlangsung dalam suasana formal. Interaksi yang terjalin di luar jam kerja justru membantu membangun komunikasi yang lebih terbuka, memperkuat kerja sama tim, dan menumbuhkan rasa saling menghargai antarindividu.

Bagi mahasiswa, pengalaman ini menjadi pelajaran penting tentang bagaimana menjaga sikap dan etika dalam berbagai situasi kerja.Keterlibatan dalam kegiatan tersebut juga membantu mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan kerja secara lebih utuh. Mereka tidak hanya mengenal tugas dan tanggung jawab, tetapi juga memahami nilai-nilai yang dijunjung oleh organisasi tempat mereka magang. Budaya kerja seperti kedisiplinan, kebersamaan, dan profesionalisme menjadi pembelajaran nyata yang tidak bisa diperoleh hanya dari teori.

Program magang di PP Muhammadiyah, dengan berbagai aktivitas yang menyertainya, memberikan ruang bagi mahasiswa untuk belajar secara menyeluruh. Dari pekerjaan rutin hingga kegiatan nonformal seperti gathering, mahasiswa mendapatkan gambaran utuh tentang kehidupan kerja yang sesungguhnya. Pengalaman ini menjadi bekal penting dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia profesional setelah lulus.Di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat, pengalaman magang yang diisi dengan keterlibatan aktif dalam kegiatan kantor menjadi nilai tambah bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya memahami konsep keilmuan, tetapi juga memiliki pengalaman sosial dan profesional yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Pada akhirnya, magang membuktikan bahwa proses belajar mahasiswa tidak cukup berhenti di ruang kelas. Dengan terjun langsung ke lapangan melalui program magang berdampak UMY, mahasiswa belajar menerapkan teori, memahami budaya kerja, dan membangun relasi profesional. Dari buku ke lapangan, magang menjadi bagian penting dalam membentuk mahasiswa yang siap menghadapi dunia kerja secara nyata dan berkelanjutan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image