Generasi Muslim Pembangun Peradaban
Agama | 2025-12-30 07:59:11
Sudah menjadi sunatullah, generasi muda adalah penerus masa depan, kualitasnya menentukan potret masa depan. Jika generasi muda yang ada saat ini adalah generasi hebat maka masa depan gemilang pun menanti, sebaliknya jika generasi muda saat ini penuh dengan masalah, bermasalah dengan jati dirinya maka masa depan suram menanti. Oleh karena itu, mewujudkan generasi muslim yang berkualitas saat ini adalah sebuah kewajiban. Dan potret generasi terbaik pembangun peradaban telah ada dalam sejarah, yaitu generasi yang dibina Rasulullah SAW. Generasi tangguh yang mengikuti jejak nabi, menerapkan islam kaffah, berjuang, berdakwah dan menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Namun keberadaan generasi mulia pada masa nabi bukanlah tanpa perjuangan dan tantangan. Ada tenaga, pikiran dan pengorbanan yang dicurahkan.
Berikut ini adalah beberapa langkah Rasulullah SAW yang telah tertoreh dalam sirah. Pertama, Rasulullah SAW membina dan mengkader para sahabat, baik pemuda maupun yang sudah berusia tua dibina dengan akidah islam. Dengan bekal ajaran agama para sahabat dibentuk kepribadiannya, ditempa agar memiliki kepribadian islam yang kuat, pemikiran dan sikapnya semua berasas akidah Islam. Kedua, para sahabat tua dan muda juga diajak untuk berdakwah, mengajak semua orang di sekitar mereka, keluarga, teman, tetangga, mitra bisnis dan semua orang yang ditemui, motivasinya hanya satu, meraih ridha Allah dengan menjadi pejuang agamaNya. Kontak dakwah menjadi poros kehidupan, apapun latar belakangnya dakwah senantiasa mengiringi aktivitas keseharian. Berinteraksi dengan semua golongan, kaya miskin, tua muda, petani, pedagang hingga orang yang sekadar berziarah ke Kakbah, semuanya didakwahi. Dakwah Nabi pun berujung kebahagiaan ketika penduduk Madinah menyerahkan kekuasaan, maka tegaklah negara islam di Madinah. Dari Madinah lah peradaban Islam mulai dibangun. Islam diterapkan dalam semua lini kehidupan. Sistem Islam menjadi tumpuan, islam diterapkan di dalam negeri dilanjutkan dengan dakwah dan jihad ke luar negeri. Dari dakwah IsIam yang terus berkelanjutan, dari keistikamahan menerapkan sistem Islam lahirlah ulama dan ilmuwan hebat pembangun peradaban, disebarkan dan ditularkan ke seluruh penjuru dunia, jadilah kemuliaan Islam dirasakan seluruh umat manusia. Pendidikan gratis berkualitas, pelayanan kesehatan terbaik, relasi rakyat pejabat dan penguasa yang harmonis, semua berasa dalam suasana keimanan, tidak ada persaingan sebatas perkara duniawi saja, semua berlomba dalam kebaikan untuk bekal kehidupan di akhirat.
Demikian pula yang bisa dilakukan generasi muslim saat ini. Menapaki jejak dakwah dan perjuangan Rasulullah SAW. Menjadikan kepribadian islam sebagai pijakan. Generasi muslim pembangun peradaban adalah generasi yang semangat mengkaji islam sebagai agama sekaligus ideologi, mengenal Islam dari A hingga Z, semuanya menjadi bekal untuk mengarungi kehidupan. Bekal pribadi untuk membentuk jati diri sebagai muslim, berakidah islam dan terikat dengan hukum islam. Generasi muslim harus paham islam sebagai ideologi dan paham keberadaan ideologi lain yang bertentangan dengan Islam. Tidak hanya berhenti dengan membekali diri sendiri, generasi muslim juga harus berkomitmen untuk berdakwah, menyampaikan ajaran Islam, termotivasi untuk menjadikan Islam sebagai rahmat untuk seluruh alam, dengan menerapkan islam secara kaffah di seluruh aspek kehidupan. Generasi muslim juga bergerak bersama jamaah dakwah yang sahih, jamaah yang mengambil metode dakwah Rasulullah SAW dalam aktivitas dakwahnya, karena berdakwah bersama jamaah dakwah juga dicontohkan Nabi dan diperintahkan Allah SWT. Maka aktivitas yang senantiasa terikat hukum syarak, diiringi perjuangan amar makruf nahi munkar adalah jati diri seorang muslim. Semua dilakukan agar Allah ridha, agar kehidupan diatur dengan aturan Allah menuju peradaban gemilang, agar di akhirat kelak menjadi pemberat amal kebaikan yang dibalas dengan surga.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (Āli ‘Imrān [3]:110).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
