Analisis Hubungan Antara Penggunaan E-Book dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
Teknologi | 2025-12-20 14:49:08
Di era digital yang terus berkembang pesat, transformasi dalam dunia pendidikan tinggi menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Salah satu perubahan paling signifikan adalah pergeseran dari buku cetak konvensional ke format digital atau e-book. Fenomena ini semakin masif terutama sejak pandemi COVID-19 yang memaksa institusi pendidikan beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh.Judul analisis hubungan antara penggunaan e-book dengan prestasi belajar mahasiswa muncul sebagai respons terhadap realitas kampus saat ini. Hampir di setiap sudut perpustakaan digital, e-book telah menjadi koleksi utama yang diakses mahasiswa. Namun, pertanyaan besar yang mengemuka adalah: apakah kemudahan akses ini berbanding lurus dengan peningkatan prestasi akademik? Atau justru membawa tantangan baru yang perlu diwaspadai?Penelitian ini menjadi relevan karena melibatkan dua variabel penting dalam ekosistem pendidikan tinggi, yaitu media pembelajaran dan capaian akademik mahasiswa. Di tengah euforia digitalisasi, penting untuk mengkaji secara kritis apakah teknologi benar-benar membawa manfaat optimal atau hanya sekadar mengubah bentuk tanpa meningkatkan substansi pembelajaran.
• IsiE-Book sebagai Media Pembelajaran
ModernE-book atau buku elektronik merujuk pada publikasi dalam format digital yang dapat diakses melalui berbagai perangkat seperti laptop, tablet, smartphone, atau e-reader khusus. Berbeda dengan buku cetak, e-book menawarkan portabilitas tinggi karena ribuan judul bisa disimpan dalam satu perangkat. Format ini juga dilengkapi dengan fitur interaktif seperti pencarian kata kunci, highlight, catatan digital, hingga hyperlink yang menghubungkan ke sumber referensi lain.Dalam konteks perguruan tinggi, penggunaan e-book telah menjadi bagian integral dari sistem pembelajaran. Perpustakaan kampus kini berinvestasi besar-besaran dalam koleksi digital, mengalihkan anggaran dari pembelian buku fisik ke langganan database e-book internasional. Platform seperti Google Books, Project Gutenberg, ResearchGate, hingga repository institusi menyediakan akses ke jutaan judul yang dapat diunduh secara gratis maupun berbayar.Mahasiswa generasi digital natives cenderung lebih familiar dengan perangkat elektronik dibanding buku cetak. Mereka terbiasa dengan multitasking dan mengonsumsi informasi dalam format digital. Hal ini membuat e-book menjadi pilihan yang selaras dengan karakteristik belajar mereka. Namun, kemudahan akses ini tidak otomatis menjamin efektivitas pembelajaran.
• Korelasi E-Book dengan Prestasi Akademik
Beberapa studi menunjukkan korelasi positif antara penggunaan e-book dengan prestasi belajar mahasiswa, terutama ketika digunakan dengan strategi yang tepat. Mahasiswa yang memanfaatkan fitur pencarian dan highlight dalam e-book cenderung lebih cepat menemukan informasi relevan untuk tugas akademik mereka. Kemampuan untuk membawa seluruh perpustakaan dalam satu perangkat juga memungkinkan mahasiswa belajar kapan saja dan di mana saja, meningkatkan frekuensi interaksi dengan materi pembelajaran.Namun, hubungan ini tidak bersifat linear dan dipengaruhi oleh banyak faktor mediator. Kualitas e-book itu sendiri, keterampilan literasi digital mahasiswa, ketersediaan infrastruktur teknologi, serta metode pembelajaran yang diterapkan dosen semuanya berperan dalam menentukan apakah e-book benar-benar berkontribusi pada peningkatan prestasi. Mahasiswa yang hanya sekadar mengunduh e-book tanpa membacanya dengan serius tentu tidak akan mengalami peningkatan prestasi akademik.Penelitian juga menunjukkan bahwa efektivitas e-book berbeda-beda tergantung pada disiplin ilmu. Dalam bidang sains dan teknologi yang membutuhkan akses cepat ke informasi teknis dan pembaruan terkini, e-book terbukti sangat membantu. Sementara untuk bidang humaniora yang memerlukan pembacaan mendalam dan kontemplasi, beberapa mahasiswa masih lebih nyaman dengan buku cetak.
•Dampak Positif Penggunaan E-Book
Dampak positif yang paling nyata adalah aksesibilitas tanpa batas. Mahasiswa tidak lagi terkendala oleh jam operasional perpustakaan, ketersediaan eksemplar terbatas, atau harga buku yang mahal. Bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu, akses gratis ke e-book dapat menjadi penyeimbang kesenjangan ekonomi dalam pendidikan. Mereka dapat mengakses literatur berkualitas yang sama dengan mahasiswa dari keluarga lebih berada.Efisiensi waktu juga menjadi keunggulan signifikan. Dengan fungsi pencarian, mahasiswa dapat menemukan informasi spesifik dalam hitungan detik, berbeda dengan membuka halaman demi halaman buku fisik. Fitur bookmark dan highlight memudahkan mahasiswa mengorganisir materi penting untuk persiapan ujian atau penulisan paper. Beberapa e-book bahkan dilengkapi dengan kuis interaktif dan multimedia yang memperkaya pengalaman belajar.Dari perspektif lingkungan, penggunaan e-book berkontribusi pada pengurangan konsumsi kertas dan jejak karbon dari proses percetakan dan distribusi buku. Ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang semakin menjadi perhatian kampus-kampus di seluruh dunia. Mahasiswa generasi sekarang umumnya lebih sadar lingkungan dan menghargai upaya digitalisasi sebagai bentuk tanggung jawab ekologis.
Penutup
Dalam penelitian ini, kami telah menganalisis hubungan antara penggunaan e-book dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara penggunaan e-book dengan prestasi belajar mahasiswa. E-book dapat menjadi sumber belajar yang efektif dan membantu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Penulis : Putri Sri Desti Anggraini
Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
