Membaca Berita ala Generasi Z di Era Digital Legacy Media vs Alternatif Media
Trend | 2025-12-18 23:26:12
Pengantar
Generasi Z sebagai “digital native” kini menjadi pusat perhatian berbagai media karena mereka tumbuh bersama dengan kemajuan teknologi yang membuat akses lebih mudah ke berbagai jenis Hiburan dan Berita, sehingga berbeda dengan generasi sebelumnya. Memiliki akses serba cepat, praktis, kapan saja dan dimana saja membuat Gen Z tidak lagi bergantung pada media cetak atau media elektronik, melainkan menggunakan internet dan ponsel pintar untuk mengakses konten berita pada platform media sosial. Hal ini memunculkan terjadinya konvergensi media, yaitu fenomena penggabungan beragam media yang berbeda seperti media elektronik, media cetak dan media online membentuk media tunggal sebagai integrasi industri media menuju digitalisasi. Legacy media kini hadir dalam bentuk website dan platform media sosial, yang dibarengi dengan munculnya alternatif media seperti portal independen sebagai platform media baru berbasis pada media sosial. Sehingga menciptakan keberagaman sumber informasi dalam konsumsi konten berita Gen Z yang mempengaruhi ketertarikan membaca dan durasi konsumsi konten berita.
Sub-bagian 1
Legacy Media atau media arus utama, dikenal dengan praktik jurnalistiknya yang profesional, berverifikasi, kredibel, dan faktual. Oleh karena itu, Gen Z menggunakan legacy media sebagai referensi atau sumber untuk memverifikasi informasi yang mereka peroleh dari media digital atau media alternatif. Karena dinilai mampu memberikan kejelasan informasi yang tidak selalu dapat ditemukan dalam konten singkat media alternatif, terutama mencangkup isu serius seperti politik dan kebijakan pemerintah. Namun penyajian berita yang terlalu formal, minim visual atau bertele-tele, akan terasa berat dan membosankan bagi generasi muda dalam konsumsi konten media sehari-hari.
Sub-bagian 2
Disisi lain alternatif media seperti portal independen hadir menawarkan ruang bagi individu atau kelompok menghasilkan berita mereka sendiri, baik sebagai aktor didalamnya maupun menghasilkan konten yang relevan dengan kebutuhan mereka. Alternatif media yang menawarkan Hiburan sekaligus Berita yang disajikan dalam bentuk singkat, jelas dan padat sehingga terlihat ringan, trendi, dan simpel, menjadikannya daya tarik sendiri dalam konsumsi konten berita Gen Z. Interaksi pun bertambah seiring dengan komentar dan diskusi yang dipatik dari teks dan visual singkat yang terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari Gen Z yang cenderung menyukai kemudahan dan tidak menghabiskan banyak waktu. Namun kredibilitasnya sering dipertanyakan, sehingga Gen Z harus lebih berhati-hati dan lebih kritis dalam memilih konten berita agar tidak terjadi miskomunikasi serta terpapar berita palsu.
Simpulan
Generasi Z memiliki fleksibilitas dalam mempertimbangkan jenis media tertentu sebagai sumber konsumsi seperti topik Berita, Hiburan maupun campuran antara Berita dan Hiburan. Bukan lagi hanya memilih satu media secara personal, namun memadukan berbagai jenis media. Legacy media digunakan sebagai sumber verifikasi dan pemahaman informasi yang lebih mendalam, sementara alternatif media digunakan sebagai pilihan untuk konten yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Menunjukkan bahwa Gen Z adalah pengguna yang aktif, kritis, selektif dan komunikatif. Hal ini dapat memberikan konsekuensi demokratis yang positif, khususnya bagi Gen Z yang tidak akan mencari berita koresponden atau berita kebijakan. Pada akhirnya media berita dapat hadir dalam berbagai bentuk dan gaya. Beberapa diantarainya akan mempertahankan pendekatan tradisional dalam penyampaian berita, sementara yang lain bereksperimen dengan cara memadukan Berita dan Hiburan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
