Tahu Tek: Kesederhanaan yang Bertahan di Tengah Kota Besar
Kuliner | 2025-12-14 14:30:18Surabaya dikenal sebagai kota besar dengan ritme hidup yang cepat. Aktivitas berjalan tanpa henti, gedung-gedung tinggi terus bertambah, dan tren makanan baru silih berganti. Namun di tengah semua itu, tahu tek masih bertahan. Makanan sederhana ini tetap punya penggemar setia dan masih mudah ditemui, terutama saat malam hari. Bagi warga Surabaya, tahu tek bukan hanya soal makan, tapi sudah menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari.
Kalau dilihat sekilas, tahu tek memang tidak istimewa. Isinya sederhana, tahu goreng, lontong, kentang, telur, lalu disiram saus petis. Tapi justru dari kesederhanaan itulah cita rasanya muncul. Petis memberi rasa yang kuat dan khas, sesuatu yang sulit digantikan oleh saus lain. Proses penyajiannya pun punya daya tarik sendiri, mulai dari bunyi sendok yang beradu dengan piring hingga aroma bumbu yang langsung menggugah selera. Ada suasana akrab yang tidak bisa ditemukan di tempat makan modern.
Bagi mahasiswa, tahu tek punya tempat tersendiri. Harganya ramah di kantong, porsinya cukup mengenyangkan, dan mudah ditemukan ketika lapar datang di malam hari. Tidak sedikit mahasiswa yang memilih tahu tek setelah selesai mengerjakan tugas atau pulang dari kegiatan kampus. Tanpa perlu tempat mewah, tahu tek sudah cukup untuk mengisi perut dan menemani obrolan sederhana bersama teman.
Namun, keberadaan tahu tek saat ini mulai tersaingi oleh makanan cepat saji dan kuliner yang sedang viral. Banyak anak muda lebih tertarik mencoba makanan baru karena tampilannya menarik dan cocok dibagikan di media sosial. Di sisi lain, tahu tek jarang dianggap menarik secara visual. Padahal nilai yang dimilikinya tidak hanya soal rasa, tetapi juga tradisi dan kebersamaan yang menyertainya.
Menurut saya, tahu tek tetap perlu dipertahankan sebagai bagian dari identitas kuliner Surabaya. Bukan dengan mengubah bentuk atau rasanya agar terlihat modern, tetapi dengan menjaga keasliannya. Selama masih ada penjual di sudut-sudut kota dan masih ada orang yang memilih tahu tek sebagai makanan favoritnya, makanan sederhana ini akan tetap hidup meskipun zaman terus berubah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
