Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Naila Alodya Kirana

Siapa Sangka Posyandu Bisa Jadi Game Changer Buat Kesehatan Anak?

Info Sehat | 2025-12-03 12:31:25
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Posyandu sering dilihat hanya sebagai kegiatan bulanan yang berhubungan dengan penimbangan balita. Namun sebenarnya, tempat ini adalah garda paling depan dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama ibu dan anak. Di Posyandu, berbagai persoalan kesehatan bisa ditemukan lebih cepat sebelum berubah menjadi masalah serius.

Penelitian di Journal of Public Health menunjukkan bahwa daerah yang Posyandunya aktif cenderung memiliki angka stunting lebih rendah. Hal ini karena kader secara rutin memantau tumbuh kembang anak, memberikan edukasi gizi, dan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi yang lengkap. Dampaknya tidak hanya terasa hari itu, tetapi berpengaruh hingga anak tumbuh dewasa.

Bagi ibu hamil, Posyandu juga menjadi ruang aman untuk berkonsultasi dan memeriksakan kehamilan. Studi dari BMC Pregnancy and Childbirth menjelaskan bahwa pemantauan kesehatan ibu di tingkat masyarakat terbukti menurunkan risiko komplikasi. Artinya, peran kader tidak bisa dianggap enteng, mereka membantu mendeteksi masalah lebih awal dan mendorong ibu untuk segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Sayangnya, masih banyak Posyandu yang belum berjalan optimal karena kekurangan kader, kurang pelatihan, atau sarana yang terbatas. Padahal, dengan dukungan yang memadai, Posyandu dapat menjadi tempat yang sangat strategis untuk memperbaiki kesehatan keluarga. Posyandu adalah investasi kesehatan jangka panjang. Semakin baik ia dijalankan, semakin sehat generasi Indonesia di masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image