Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Fathoni

Gempa di Sumenep: Sejarah, Waktu, Kekuatan, dan Dampaknya terhadap Masyarakat

Sejarah | 2025-10-15 22:36:17

Kota Sumenep adalah nama ibu kota Kabupaten Sumenep yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian bagi Kabupaten Sumenep. Kota Sumenep juga merupakan sebuah wilayah kecamatan di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Daerah ini terletak di Pulau Madura. Di daerah Sumenep ini setidaknya sudah terjadi gempa yang merusak sebanyak tujuh kali. Diantaranya gempa pada tahun 1863, gempa Sumenep-Sapudi tahun 1891, serta gempa tahun 1904.

Lalu dalam catatan modern, gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,4 pernah terjadi pada 11 Oktober 2018 yang menewaskan tiga orang, melukai 34 orang lainnya, dan merusak 210 rumah. Selain itu, gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,9 pada 13 Juni 2018 menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah, gempa 5,0 magnitudo pada 2 maret 2019 menyebabkan enam rumah rusak dan satu orang luka, lalu gempa 4,9 magnitudo pada 2 April 2019 mengakibatkan 26 rumah di Pulau Raas rusak. Tsunami juga pernah terjadi tiga kali di Sumenep.

Diantaranya yang pertama terjadi di Pulau Genteng Madura 7 Februari 1843. Yang kedua terjadi di Sumenep Madura pada tanggal 23 November 1889. Lalu yang terakhir Tsunami Madura pada tanggal 29 Desember 1820. “Catatan ini menunjukkan bahwa wilayah Sumenep dan sekitarnya memang rawan gempa,sehingga masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan memastikan bangunan tempat tinggal memenuhi standar tahan gempa,” Ujar Daryono, dilansir dari Antara.

Daryono juga mengimbau masyarakat yang tinggal di Jawa Timur dan sekitarnya untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan, namun tidak perlu panik, cukup mengikuti informasi resmi dari BMKG, BNPB, dan BNPD setempat. Sumenep dan pulau Sapudi diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,5 pada hari selasa tanggal 30 September 2025 dengan titik koordinat 7,25 LS, 114,22 BT dengan kedalaman gempa 11 Km. Penyebab terjadinya gempa ini karena adanya aktivitas sesar di bawah laut. Gempa ini terasa hingga wilayah Bali, Lombok, dan sekitarnya.

Walau begitu, gempa ini tidak berpotensi terjadinya tsunami. Setelah terjadi gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,5 yang mengguncang Sumenep, Madura, Jawa Timur, terjadi empat kali gempa susulan dalam waktu dekat. “Gempa susulan sebanyak empat kali ini, terjadi hinggal pukul 00.29 WIB, Rabu pagi, dari kejadian awal pada pukul 23.49 WIB pada Selasa (30/9) malam, dengan magnitudo (M) terbesar 4,4,” kata direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dilansir Antara, Rabu (1/10/2025).

Pusat Gempa ini berasa di kabupaten paling timur Pulau Madura dengan episenter gempa berada di laut 50km tenggara dari Sumenep dan Pulau Sapudi, Sumenep, dengan kedalaman 11 km. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono juga mengungkapkan bahwa gempa yang berkekuatan magnitudo (M) 6,5 di Sumenep dan Pulau Sapudi ini berpusat di laut. Gempa ini disebabkan oleh adanya aktivitas sesar bawah laut. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar bawah laut,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan, Rabu (01/10/2025).

Daryono mengatakan bahwa gempa ini berjenis dangkal karena gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik(thrust fault),” jelasnya. Hasil analisis dari BMKG juga menunjukkan bahwa gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo (M) 6,0. Episentrum gempa ini berlokasi dilaut pada jarak 58 km arah tenggara Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada kedalaman 12 km. Akibat dari gempa ini, ada beberapa daerah yang merasakan dampaknya, diantaranya: • Pulau Sapudi dengan Skala intensitas V-VI MMI, yang artinya semua orang merasakan getaran dan terjadi kerusakan yang ringan. • Sumenep, Pamekasan, dan Surabaya dengan Skala intensitas III-IV MMI yang artinya getarasan dirasakan secara nyata didalam rumah atau terasa getaran seakan ada truk yang lewat. • Tuban, Denpasar, dan Gianyar dengan Skala intensitas III MMI yang artinya getaran dirasakan secara nyata didalam rumah. Terasa getaran seakan akan ada truk yang lewat. • Tabanan, Buleleng, Kuta, dan Banyuwangi dengan Skala intensitas II-III MMI yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan ada truk yang lewat. • Lombok Utara, Kota Mataram, Lombok Tengah, Malang, dan Blitar dengan Skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda benda ringan bergoyang. Laporan sementara pada hari Rabu tanggal 1 September 2025 ada sekitar 22 bangunan mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat termasuk dua masjid, satu mushalla, dan satu bangunan puskesmas mengalami kerusakan. Tim BPBD saat ini terus melakukan pendataan ke lapangan untuk memastikan jumlah korban, baik korban jiwa maupun bangunan. Selain itu, ada tiga orang yang dilaporkan mengalami luka luka akibat terkena serpihan kaca bangunan yang rusak. “Untuk korban jiwa sementara ada tiga orang yang dilaporkan mengalami luka luka akibat terkena serpihan kaca bangunan yang rusak,” kata kepala BPBD Sumenep Ahmad Laili. Ketiga korban diantaranya adalah 1. Faiz Iqbal usia 21 tahun warga Karang Tengah, Kecamatan Gayam; 2. Sahraye usia 80 tahun warga Rokkorok Barat Pancor, Kecamatan Gayam; 3. Moade usia 72 tahun warga Sabung Pancor, Kecamatan Gayam. Selain itu, ada total empat dinding rumah warga yang roboh akibat gempa magnitudo (M) 6,5 di Sumenep. Dinding rumah warga roboh dan puing puingnya berserakan jatuh ke tanah. “Dari hasil monitoring sementara per pukul 01.00 WIB, gempa bumi tersebut telah menyebabkan empat rumah warga di Kabupaten Sumenep mengalami kerusakan di bagian dinding. Hasil laporan visual, kondisi dinding rumah warga roboh dan puing berserakan jatuh ke tanah,” dikutip dari situs resmi BNPB, Rabu 01 September 2025. Tim detikcom. 2025. Gempa Bumi M 6,5 Sumenep: Penyebab, Daerah yang Merasakan hingga Dampak. DetikNews.com diakses pada 1 Oktober 2025, dari https://news.detik.com/berita/d-8138970/gempa-bumi-m-6-5-sumenep-penyebab-daerah-yang-merasakan-hingga-dampak?page=2 Tim News. 2025. Sejarah Panjang Gempa Sumenep, Guncangan Pertama Kali Abad ke-19 hingga Pernah Menewaskan Tiga Orang. Liputan6.com . diakses pada 1 Oktober 2025, dari https://www.google.com/amp/s/www.liputan6.com/amp/6173482/sejarah-gempa-besar-di-sumenep-pernah-tewaskan-3-orang

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image