Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aulia Adliani

Seblak Lezat, Tapi Apakah Aman untuk Kesehatan Anda?

Kuliner | 2025-06-28 09:58:07

Seblak sering jadi pilihan makanan favorit, terutama bagi anak muda. Rasanya pedas, gurih, dan bisa dimodifikasi dengan berbagai isian. Kerupuk, mie, telur, bakso, sosis, sampai ceker—semua bisa masuk dalam satu mangkuk. Harga terjangkau, porsi mengenyangkan, dan cita rasa yang khas membuat seblak cepat populer di mana-mana.

Dari segi rasa, sulit untuk menolak semangkuk seblak. Apalagi saat malam hari, cuaca dingin, dan perut mulai berontak. Rasa pedasnya bisa membangkitkan selera dan semangat hidup. Tapi ada baiknya kita mulai menanyakan satu hal sederhana: apakah seblak aman untuk dikonsumsi secara rutin?

Seblak mengandung cukup banyak kalori. Kerupuk sebagai bahan utama sudah melewati proses penggorengan, lalu dimasak kembali. Mie instan, sosis, dan bakso yang sering ditambahkan juga termasuk bahan olahan yang tinggi garam dan lemak. Jika dikonsumsi berlebihan, semua ini bisa berkontribusi pada kenaikan berat badan.

Rasa pedas dari cabai juga perlu jadi perhatian. Mungkin terasa nikmat di lidah, tapi tidak semua sistem pencernaan bisa menerimanya dengan baik. Konsumsi cabai berlebihan bisa memicu gangguan lambung, terutama jika perut dalam keadaan kosong.

MSG dan garam yang tinggi juga sering ditemukan dalam bumbu seblak. Keduanya memang menambah rasa gurih, tapi terlalu sering dikonsumsi dapat menyebabkan efek jangka panjang. Tubuh bisa merasa lebih cepat lelah, tekanan darah naik, bahkan berisiko gangguan metabolisme.

Seblak cenderung rendah serat. Banyak orang makan seblak tanpa tambahan sayur. Padahal, serat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. Makanan yang dominan karbohidrat dan lemak, tanpa penyeimbang, bisa menyebabkan ketidakseimbangan gizi.

Seblak tetap bisa dikonsumsi. Menikmatinya sesekali bukan masalah. Tapi sebaiknya disiapkan dengan lebih bijak. Tambahkan sayuran segar seperti sawi, kol, atau wortel. Pilih topping yang lebih sehat seperti telur rebus atau ayam suwir. Kurangi penggunaan minyak berlebih dan penyedap rasa.

Menjaga pola makan bukan berarti menghilangkan makanan favorit. Seblak bisa tetap jadi bagian dari gaya hidup, selama dikonsumsi dengan porsi wajar dan bahan yang seimbang. Tubuh butuh rasa nikmat, tapi juga pantas dijaga kesehatannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image