Terlalu Sering Makan Seblak, Apa yang akan Terjadi?
Gaya Hidup | 2025-10-15 14:17:53Seblak merupakan salah satu dari makanan yang paling digemari masyarakat sekarang, bahkan biasa di cap sebagai comfort food oleh Gen Z karena rasanya yang pedas gurih lezat meski terbuat dari bahan yang sederhana. Keunikan tekstur, harganya yang terjangkau, dan kebolehan untuk menyesuaikan selera masing-masing lah yang membuat makanan ini populer dan merajalela dimana-mana.
Makanan unik dari Bandung ini terbuat dari kerupuk lembek yang dimasak dengan bawang putih, cabai rawit, dan kencur. Isi seblak dapat bervariasi mulai dari telur, sosis, bakso sapi, cilok, pilus, hingga ceker. Istilah "nyeblak" sendiri berarti kejutan, atau merujuk pada istilah "segak" yang memiliki arti menyengat. Hal ini mungkin disebabkan karena saat menikmatinya, rasa pedasnya bisa bikin terkejut.
Namun, seblak menjadi salah satu makanan yang jika dikonsumsi terlalu sering akan menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius, mengapa demikian?
Salah satu yang menyebabkan seblak tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan yaitu seblak adalah makanan pedas yang bisa disesuaikan takaran pedasnya, namun biasanya orang-orang membelinya dengan kadar pedas di atas batas wajar. Dikutip dari laman klikdokter, jika kita terlalu sering mengonsumsi makanan pedas lambung kita akan mengalami iritasi karena capsaicin dalam cabai merangsang produksi asam lambung yang berlebihan, sehingga menyebabkan peradangan pada lapisan lambung.
Tingginya kalori dalam seblak dari bahan kerupuk dan minyak dapat menyebabkan peningkatan berat badan, serta lemak jenuh dari sosis dan bakso dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Tak sedikit juga pedagang seblak yang menggunakan MSG berlebihan untuk menambah cita rasa yang dapat mengganggu metabolisme tubuh, dan menimbulkan potensi kerusakan sel saraf.
Hal tersebut tentu saja merupakan masalah kesehatan serius yang sebenarnya dapat kita hindari, sehingga seharusnya kita tidak mengonsumsi seblak secara berlebihan dan mengonsumsinya dengan kadar pedas dalam batas wajar karena jika akibat yang ditimbulkan yang dipaparkan di atas sudah terjadi, tentu saja akan merugikan dan membuat menderita. Oleh karena itu, kurangilah pengonsumsian seblak secara berlebihan dan menyeimbangi asupan dengan makanan bergizi seimbang dan pola hidup yang sehat agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
