Fenomena Penurunan Kualitas Sperma pada Pria Modern: Ancaman Baru Bagi Generasi Masa Depan
Kabar WHO | 2025-12-09 15:01:26
Data yang Mengkhawatirkan
- Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 40% hingga 50% kasus infertilitas pada pasangan disebabkan oleh faktor pria, terutama karena rendahnya jumlah, motilitas, dan morfologi sperma yang tidak normal4444.
- Penelitian besar yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction Update (2017) menunjukkan bahwa jumlah sperma pria secara global telah menurun hingga 59% dalam kurun waktu 40 tahun terakhiR.
- Beberapa penelitian juga mencatat penurunan konsentrasi sperma rata-rata dari 113 juta/ml pada tahun 1970-an menjadi hanya sekitar 47 juta/ml pada tahun 20116.
Fenomena ini tidak hanya mengancam kesuburan individu, tetapi juga berpotensi mempengaruhi demografi dan populasi di masa depan
Faktor Penyebab di Era Modern
Penurunan kualitas sperma ini dikaitkan erat dengan berbagai faktor gaya hidup dan lingkungan modern:
- Gaya Hidup Tidak Sehat: Konsumsi alkohol, merokok, obesitas, dan makanan tinggi lemak/rendah nutrisi terbukti menurunkan motilitas sperma.
- Paparan Polusi dan Bahan Kimia: Paparan polusi lingkungan, pestisida, ftalat, logam berat, dan mikroplastik dapat merusak sel sperma dan hormon reproduksi.
- Radiasi Perangkat Elektronik: Kebiasaan menyimpan ponsel di saku celana atau laptop di pangkuan dapat meningkatkan suhu di area reproduksi, mengganggu produksi sperma.
- Stres dan Kurang Tidur: Stres kronis dapat mengganggu produksi hormon testosteron, sementara kurang tidur menghambat regenerasi sel sperma.
✅ Langkah Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Sperma
Kabar baiknya, kualitas sperma dapat ditingkatkan melalui perubahan gaya hidup. Para ahli merekomendasikan langkah-langkah berikut:
- Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan kaya antioksidan (sayuran hijau, ikan omega-3, buah beri). Pola makan Mediterania juga didukung oleh literatur dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.
- Aktivitas Fisik: Rajin berolahraga dan menjaga berat badan ideal.
- Kelola Stres: Kurangi stres dan cukupi tidur 7-8 jam per malam.
- Zat Berbahaya: Hindari merokok, alkohol, dan paparan panas berlebihan di area genital.
- Pemeriksaan Berkala: Periksakan kesehatan reproduksi secara berkala. WHO mencatat bahwa kualitas air mani merupakan indikator penting kesehatan umum pria.
Fenomena ini membutuhkan kesadaran masyarakat yang lebih tinggi dan kebijakan kesehatan yang mendukung perbaikan gaya hidup. Mari bersama-sama menjaga kesehatan reproduksi demi keberlangsungan generasi mendatang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
