Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Sarapan Kecil, Manfaatnya Wow: Puding Chia Si Jagoan Serat yang Terlupakan

Kuliner | 2025-04-10 05:42:58
Biji Chia, si kecil banyak manfaat (april197707180@pixabay/SSDarindo)

Sarapan merupakan waktu makan yang penting untuk memulai hari dengan energi dan nutrisi yang cukup. Salah satu pilihan sarapan yang sering diabaikan namun kaya manfaat adalah puding biji chia. Biji chia, meskipun kecil ukurannya, mengandung serat dan nutrisi penting lainnya yang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Biji chia adalah biji kecil berwarna hitam, abu-abu, atau putih yang berasal dari tanaman Salvia hispanica, anggota keluarga mint yang tumbuh di Meksiko dan Amerika Tengah. Ciri khas biji chia adalah kemampuannya menyerap cairan hingga 10–12 kali beratnya, membentuk gel yang kental—itulah sebabnya chia sering digunakan untuk membuat puding atau dicampur dalam minuman. Di kalangan pecinta makanan organik, biji-bijian yang dikenal sebagai superfood ini rutin dikonsumsi sebagai campuran berbagai jenis makanan.

Dibandingkan dengan biji Selasih Indonesia, biji chia secara bentuk lebih kecil, oval, dan berwarna lebih gelap dibanding selasih. Selain itu, chia kaya akan serat, omega-3 nabati, protein, serta berbagai mineral penting seperti kalsium dan magnesium, menjadikannya salah satu superfood yang semakin populer di kalangan pecinta gaya hidup sehat.

Dalam dua sendok makan biji chia, terdapat sekitar 11 gram serat. Kandungan serat yang tinggi ini membantu menjaga kesehatan pencernaan, memberikan rasa kenyang lebih lama, dan membantu mengendalikan kadar gula darah. Serat larut dalam biji chia membentuk gel saat bercampur dengan cairan, yang memperlambat penyerapan gula ke dalam darah.

Mengutip dari eatingwell.com, selain serat, biji chia juga merupakan sumber asam lemak omega-3 nabati, khususnya asam alfa-linolenat (ALA). Omega-3 dikenal memiliki efek anti-inflamasi, mendukung kesehatan jantung, dan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Membuat puding biji chia sangatlah mudah dan cocok untuk persiapan makanan. Cukup campurkan biji chia dengan susu atau alternatif susu pilihan Anda, aduk rata, dan diamkan di lemari es selama beberapa jam atau semalaman hingga mengental. Puding ini dapat disimpan hingga tiga hari, memudahkan Anda untuk menyiapkan sarapan sehat sebelumnya.

Puding biji chia juga sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan selera. Anda bisa menambahkan buah segar seperti beri atau mangga, kacang-kacangan, rempah seperti kayu manis, atau selai kacang untuk variasi rasa dan tambahan nutrisi.

Untuk memenuhi kebutuhan serat harian yang direkomendasikan, yaitu 25 hingga 38 gram per hari tergantung usia dan jenis kelamin, mengonsumsi puding biji chia sebagai sarapan dapat membantu mencapai target tersebut. Serat yang cukup dalam diet harian berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah berbagai penyakit kronis.

Selain itu, biji chia juga mengandung protein, kalsium, magnesium, dan antioksidan yang mendukung kesehatan tulang, otot, dan sistem kekebalan tubuh. Kombinasi nutrisi ini menjadikan puding biji chia sebagai pilihan sarapan yang seimbang dan bergizi.

Bagi mereka yang memiliki gaya hidup sibuk, puding biji chia menawarkan solusi sarapan praktis tanpa mengorbankan kualitas nutrisi. Persiapan yang mudah dan kemampuan untuk disimpan beberapa hari menjadikannya pilihan ideal untuk meal prep.

Dengan berbagai manfaat kesehatan dan kemudahan dalam persiapan, tidak mengherankan jika puding biji chia dianggap sebagai salah satu pilihan sarapan tinggi serat yang paling underrated. Memasukkan puding biji chia ke dalam menu sarapan Anda dapat memberikan awal yang sehat dan bergizi untuk memulai hari. ***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image