Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Laila Nabilah

Di Balik Panggung Demokrasi

Politik | 2025-06-27 19:15:53

Katanya, kami pemilik negeri

Katanya, suara kami berarti

Tapi tiap lima tahun sekali

Kami hanya diingat untuk diberi janji

Setelah itu, panggung jadi milik segelintir

Yang bicara lantang, tapi sulit mendengar

Yang duduk rapi, namun tak menoleh

Pada rakyat yang tetap mengeluh dan mengeluh

Demokrasi ini seperti drama

Dengan aktor yang pandai bicara

Tapi lupa naskahnya ditulis

Dari derita yang terus ditulis oleh kami, manusia biasa

Kami ingin pemimpin, bukan pemain

Yang hadir bukan saat kamera menyorot

Yang bekerja bukan demi jabatan

Tapi demi nasib rakyat yang belum sempat dapat perhatian

Transparansi, partisipasi, akuntabilitas

Tiga kata yang sering disusun rapi dalam pidato

Namun jadi asing saat rakyat bertanya

Tentang harga pangan, upah, dan tanah yang direbut diam-diam

Negeri ini tak butuh janji

Ia butuh bukti

Bukan basa-basi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image