Bergandeng Tangan Saling Menguatkan
Curhat | 2022-03-06 06:28:16Membuang kejenuhan bagi Si Bungsu bisa dengan dilakukan dengan menggambar. Dua hari sudah kami lalui masa isolasi mandiri (Isoman).Kini dia mulai bersahabat dengan keadaan. Hari-hari biasa sering bersepeda dan bermain bersama teman. Namun, sejak Isoman, kami tidak bisa melakukan kegiatan dengan bebas. Apa boleh dikata, memang begitulah kodrat-Nya untuk kami. Goresan pulpen yang dia buat pagi ini membuat hatiku terketuk.
Betapa mulia dan murninya dia berceloteh,"Ayah, ini gambar tiga dimensi lho."
"Orang bersama-sama bergandengan tangan", imbuhnya.
Aku pun terkesima,"Wow, bagus banget! Itu maksudnya apa?"
Dia pun menjawab sekenanya,"Ya, biar seru mainnya."
Percakapan singkat dipagi buta, waktu subuhpun belum tiba. Lukisan sederhana ini akan ku simpan sebagai saksi perjuangan kami bersahabat dengan keadaan saat Isoman. Siapa pun pasti setuju, jika permasalahan akan dapat diatasi dengan bekerja sama bahu membahu. Siapa pun tentu tak ingin terkena Omicron sehingga harus Isoman. Bergandeng tangan selama Isoman menjadi kunci. Kami belajar kembali bagaimana saling berbagi, saling melengkapi satu sama lain. Seperti kata Nabi Muhammad SAW
"مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوادِّهم وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَوَاصُلِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ الْوَاحِدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بالحُمَّى والسَّهَر"
Artinya : Perumpamaan orang-orang mukmin dalam persahabatan kasih sayang dan persaudaraannya sama dengan satu tubuh; apabila salah satu anggotanya merasa sakit, maka rasa sakitnya itu menjalar ke seluruh tubuh menimbulkan demam dan tidak dapat tidur (istirahat) (Al Hadis)
Kami benar-benar diingatkan kembali betapa dalam satu keluarga semua mempunyai peran penting saling menguatkan dan asah asih asuh. Tak hanya itu, Saya semakin sadar bahwa persaudaraan sesama muslim harus dijaga. Ukhuwah Islamiyah menjadi benteng dalam menghadapi permasalahan. Kekuatan doa yang dilantunkan meski hanya melalui whatsapps memberikan support luar biasa.
Keyakinan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluar, membuat kita menjalani segala cobaan dengan sabar dan ikhlas. Seperti saat ini yang kami hadapi. Mengeluh dan menggerutu tidan akan menyelesaikan masalah. Semua harus menahan diri dan sabar menjalani. Kuatkan hati kami Ya Robb, jadikan cabaran ini pelebur dosa-dosa kami. Aamiin YRA.
Potorono, 6 Maret 2022 (#day 5)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.