Prokrastinasi: Kebiasaan Menunda yang Menggerogoti Prestasi
Gaya Hidup | 2025-12-17 11:14:31
Pernahkah kamu terjebak dalam scroll media sosial selama berjam-jam padahal tugas sedang menumpuk? Atau selalu bilang “nanti aja deh” padahal deadline tinggal sebentar lagi dan berujung mengerjakan di waktu mepet? Banyak pelajar, terutama mahasiswa dan pekerja sering melakukan kebiasaan menunda yang dikenal dengan istilah Prokrastinasi.
Apa Itu Prokrastinasi?
Brown dan Holzman mendefinisikan bahwa prokrastinasi yaitu suatu kecenderungan untuk menunda-nunda dalam menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan. Mereka akan mengganti dengan kegiatan yang menurut mereka lebih mudah dan menyenangkan walaupun hal tersebut tingkat kepentingannya rendah. Durasi penundaan ini bisa singkat, berlarut-larut, bahkan bisa sampai berhari-hari.
Prokrastinasi tidak mengenal usia dan dapat terjadi di setiap bidang kehidupan, tidak terkecuali pada bidang akademik. Terdapat istilah prokrastinasi akdemik dalam konteks pendidikan, Ferrari, Johnson & McCown menyatakan bahwa prokrastinasi akademik yaitu penundaan yang disengaja dalam mengerjakan tugas akademik, meskipun individu menyadari dampak buruknya. Hal ini sering membuat mahasiswa mengerjakan tugas pada batas waktu yang berujung pengerjaan kurang maksimal dan hasil yang diperoleh tidak sesuai yang diharapkan.
Studi oleh Steel (2007) menunjukkan bahwa sekitar 80-95% mahasiswa sering melakukan perilaku prokrastinasi.
Prokrastinasi Penyebab Penurunan Prestasi
Mengapa prokrastinasi dapat menurunkan prestasi individu? Di saat seseorang sering menunda pekerjaan, waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk kegiatan produktif, seperti memahami materi atau memperbaiki pekerjaan nyatanya malah terbuang sia-sia. Akibatnya:
1. Tugas dikerjakan pada batas waktu, berujung terburu-buru dan mendapatkan hasil yang kurang maksimal.
2. Kualitas belajar menurun karena otak bekerja di bawah tekanan waktu.
3. Stres meningkat, tugas belum selesai tetapi deadline semakin dekat.
4. Menyebabkan penyakit, individu harus memforsir pikiran dan fisiknya untuk dapat memenuhi tugas dengan waktu yang terbatas.
5. Nilai dan peforma akademik menurun karena kurangnya persiapan.
Prokrastinasi juga dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang. Setelah gagal karena tidak mencapai hasil yang diinginkan, seseorang cenderung menyalahkan diri sendiri dan malas untuk bangkit lebih baik lagi, lingkaran ini akan terus-menerus berulang.
Strategi Mengalahkan Prokrastinasi
Menunda suatu pekerjaan dengan melakukan kegiatan yang lebih menyenangkan memang terasa nyaman, tetapi dapat menghabiskan waktu tanpa disadari dan menurunkan produktivitas harian. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk melawan perilaku prokrastinasi agar sehari-harinya tetap dapat produktif.
Gunarya (2011: 2-6) mengemukakan beberapa strategi mengatasi prokrastinasi akademik yang berfokus pada pengolahan diri serta perubahan sikap pada tugas, yaitu:
1. Menelaah Sikap Terhadap Tugas.
Individu perlu mengevaluasi sikap dengan memandang tugas secara positif sehingga dapat muncul motivasi untuk produktif dalam mengerjakan tugas.
2. Menyelaraskan Diri dengan Tugas.
Penyesuaian diri terhadap tuntutan tugas dapat dilakukan dengan membagi tugas menjadi bagian kecil dan mengerjakannya secara konsisten.
3. Menghindari Perasaan Terbebani.
Memecah tugas menjadi beberapa bagian dan memusatkan perhatian pada tugas satu persatu akan lebih baik daripada merasa terbebani dengan banyaknya pekerjaan sekaligus.
4. Menghindarkan Diri dari Sifat Perfeksionisme.
Individu perlu melepaskan tuntutan berlebihan pada diri sendiri dan siap menerima bahwa tugas dapat diselesaikan dengan proses bertahap.
5. Memperhatikan Hal-hal Penting.
Menentukan skala prioritas membantu individu memusatkan perhatian pada tugas yang benar-benar penting.
6. Monitoring Pola Perilaku Secara Sadar.
Individu dapat memantau aktivitas sehari-hari serta menyadari kapan dan mengapa mereka cenderung menunda, selanjutnya dapat melakukan catatan kecil untuk monitoring kedepannya.
7. Memberi Apresiasi Diri Sendiri.
Apresiasi diri sendiri dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan setelah menyelesaikan tugas dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja.
8. Mengembangkan Respek Diri.
Menghargai dan mensyukuri diri sendiri dapat meningkatkan kepercayaan diri serta mengurangi kecenderungan untuk menunda pekerjaan.
Prokrastinasi tidak mengenal usia dan bidang kehidupan, pada mahasiswa seringkali melakukan prokrastinasi akademik dimana sengaja melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas akademik. Hal ini dapat berdampak serius pada produktivitas, penurunan prestasi, dan kesehatam mental diri.
Namun, prokrastinasi dapat diatasi dengan mengenali penyebabnya dan menerapkan strategi sederhana seperti mengubah sikap terhadap tugas, menghindari sifat perfeksionisme, membuat catatan penting, membagi tugas pada skala yang lebih kecil, dan selalu dapat mengapresiasi diri sendiri setelah bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan. Siapa pun pastinya dapat mengendalikan kebiasaan menunda asalkan terdapat komitmen dalam dirinya dan selalu belajar untuk lebih baik kedepannya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
