Energi Alam Nusantara : Optimalisasi EBT Indonesia dengan Sistem Smart Grid dan Sistem Kontrol Cerdas
Teknologi | 2025-05-24 21:06:29
Indonesia adalah negara yang kaya akan ragam sumber daya alam, terutama dalam bentuk energi baru dan terbarukan (EBT). Sinar matahari menyinari sepanjang tahun, angin berhembus dengan stabil, ombak laut kuat, serta kekayaan panas bumi yang melimpah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor ini. Di tengah arus global menuju ekonomi hijau dan rendah karbon, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadikan energi alam sebagai pilar baru ekonomi nasional. Namun hingga hari ini, kita masih terlalu bergantung pada energi fosil.
Potensi Energi baru dan terbarukan (EBT) Indonesia sangat melimpah. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) potensi energi baru dan terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih dari 3.600 GW, yang terdiri dari energi surya, hidro, bioenergi, angin, panas bumi dan energi laut. Namun, baru sebagian kecil dari potensi tersebut yang dimanfaatkan secara optimal. Ketimpangan ini bukan karena kekurangan sumber daya, melainkan karena keterbatasan infrastruktur, rendahnya investasi, serta belum optimalnya kebijakan yang mendukung.
Indonesia dengan potensi Energi baru dan terbarukan (EBT) yang sangat besar harus melangkah lebih jauh. Upaya transisi energi tidak cukup hanya dengan membangun pembangkit listrik berbasis EBT, melainkan juga harus diiringi dengan pembangunan sistem energi yang cerdas dan terintegrasi. Kunci dari optimalisasi energi terbarukan terletak pada smart grid dan sistem kontrol cerdas. Teknologi ini bukan sekedar pelengkap, tetapi merupakan komponen utama dalam memastikan pemanfaatan EBT berlangsung secara efisien, stabil, dan berkelanjutan.
Sifat dasar energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin bersifat intermiten, yang tidak selalu tersedia sepanjang waktu. Di sinilah peran smart grid menjadi penting. Dengan kemampuan komunikasi dua arah, pengumpulan data secara real-time, dan otomatisasi distribusi energi, smart grid memungkinkan sistem energi yang adaptif dan dinamis. Tanpa infrastruktur ini, banyak potensi EBT yang akan terbuang karena ketidaksesuaian antara produksi dan konsumsi.
Smart grid dapat dianalogikan sebagai infrastruktur fisik, sedangkan sistem kontrol cerdas adalah otaknya. Keduanya saling melengkapi untuk menciptakan jaringan energi yang adaptif, responsif, dan efisien. Dengan dukungan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), algoritma dan Internet of Things (IoT) sistem kontrol cerdas mampu melakukan analisis data secara real-time, memprediksi pola konsumsi dan produksi energi, serta mengatur distribusi energi secara otomatis. Hal ini sangat penting terutama dalam mengelola sumber energi terbarukan seperti surya dan angin yang bersifat intermiten atau tidak konstan.
Smart grid dan sistem kontrol cerdas bukan hanya sekedar wacana teknologi. Ia merupakan kunci untuk mewujudkan kedaulatan energi yang bersih, adil, dan efisien. Dalam jangka panjang, sistem ini akan mempercepat transisi energi tanpa tergantung pada jaringan listrik pusat yang kaku dan mahal. Inilah waktunya membangun kecerdasan energi nusantara yang memadukan kekayaan alam dengan kecanggihan teknologi demi masa depan yang hijau dan berdaulat.
Referensi :
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/miliki-potensi-ebt-3686-gw-sekjen-rida-modal-utama-jalankan-transisi-energi-indonesia
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
