Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image qinaanhf 12

CT-Scan : Alat Berbentuk Donat yang 'Membedah' Manusia

Teknologi | 2025-12-15 14:12:27


Dalam sejarah panjang ilmu kedokteran, kemampuan untuk melihat ke dalam tubuh manusia tanpa melakukan pembedahan fisik adalah sebuah revolusi. Sebelum era pencitraan modern, dokter sering kali harus melakukan pembedahan membuka perut (laparotomi eksplorasi) hanya untuk mengetahui sumber penyakit pasien. Namun, lanskap diagnostik berubah drastis dengan ditemukannya sinar-X, yang kemudian disempurnakan menjadi teknologi yang jauh lebih canggih.


Kini, diagnostik non-invasif telah menjadi standar emas dalam penanganan pasien. Teknologi ini memungkinkan dokter untuk menegakkan diagnosis dengan cepat dan akurat, meminimalkan risiko infeksi, dan mempercepat waktu pemulihan. Di antara berbagai modalitas pencitraan, Computed Tomography (CT) Scan berdiri sebagai pilar utama, menjembatani keterbatasan sinar-X konvensional yang hanya menghasilkan gambar dua dimensi dengan kebutuhan akan detail anatomis yang presisi.


Secara fisik, mesin CT-Scan sering kali disalah artikan sebagai "terowongan" seperti MRI, padahal bentuk aslinya lebih menyerupai donat raksasa yang tebal. Struktur melingkar ini disebut sebagai gantry. Berbeda dengan foto Rontgen biasa di mana tabung sinar-X diam, di dalam gantry CT-Scan terdapat tabung sinar-X dan detektor yang berputar mengelilingi tubuh pasien dengan kecepatan tinggi.


Istilah "Tomography" sendiri berasal dari bahasa Yunani tomos yang berarti "potongan" atau "irisan". Inilah inti dari cara kerja alat ini: ia secara virtual "membedah" atau mengiris tubuh manusia menjadi potongan-potongan gambar melintang (cross-sectional). Sebuah tinjauan teknologi terbaru menjelaskan bahwa detektor modern pada CT-Scan kini mampu menangkap ratusan irisan dalam satu kali rotasi kurang dari satu detik, memungkinkan pembekuan gerakan organ seperti jantung yang berdetak (Hsieh et al., 2021).


Kemampuan CT-Scan untuk membedakan jaringan lunak menjadikannya alat vital dalam situasi gawat darurat dan onkologi. Jika sinar-X konvensional hanya baik untuk melihat tulang, CT-Scan dapat memvisualisasikan pendarahan otak, emboli paru, hingga tumor berukuran milimeter yang tersembunyi di balik organ lain.
Dalam konteks onkologi (kanker), CT-Scan bertindak sebagai pisau bedah virtual yang memetakan penyebaran sel ganas. Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Imaging menyoroti bahwa penggunaan Dual-Energy CT (DECT) mampu membedakan komposisi kimia dari batu ginjal atau jenis lesi tertentu tanpa perlu intervensi invasif, meningkatkan akurasi diagnostik secara signifikan dibandingkan metode konvensional (Patel & Singh, 2022).


Mengerucut pada aspek yang lebih spesifik, tantangan utama CT-Scan selama ini adalah paparan radiasi. Namun, perkembangan dalam lima tahun terakhir berfokus pada integrasi Artificial Intelligence (AI) untuk merekonstruksi gambar. Algoritma Deep Learning kini memungkinkan mesin untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi (High Definition) meskipun menggunakan dosis radiasi yang sangat rendah. Sebuah penelitian dalam jurnal Radiology (2023) menunjukkan bahwa algoritma rekonstruksi berbasis AI dapat mengurangi dosis radiasi hingga 40-50% pada pemindaian dada tanpa mengorbankan kualitas diagnostik, menjadikan prosedur ini jauh lebih aman untuk pemantauan jangka panjang (Willemink et al., 2023)


CT-Scan bukan sekadar alat berbentuk donat, melainkan ia adalah manifestasi teknologi yang memungkinkan kita membedah kompleksitas tubuh manusia secara digital, menyelamatkan nyawa melalui presisi irisan cahaya tak kasat mata.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image