Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Admin Eviyanti

Premanisme Terus Berulang, Dimana Jaminan Keamanan Negara?

Politik | 2025-05-23 19:01:46

Oleh Kiki Ariyanti

Aktivis Muslimah

Sungguh miris, selama beberapa minggu ini aksi premanisme kembali meresahkan masyarakat di negeri ini. Sebenarnya fenomena premanisme bukanlah hal yang asing kerena sudah ada sejak dulu. Namun, kini bentuk premanisme makin berkembang dan kreatif. Dulu individual dan sekarang berkelompok entah itu dari kelompok etnis tertentu, kelompok kriminal, bahkan sekarang dibungkus melalui bentuk organisasi masyarakat (Ormas). Seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Masyarakat sudah dibuat takut dan cemas oleh aksi mereka. Sungguh perbuatan mereka jauh dari nilai-nilai kebaikan.

Dikutip dari cnbcindonesia.cm (09/05/2025). Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas) sudah menjadi sorotan Presiden Prabowo Subianto. Pasalnya aksi premanisme yang dibungkus melalui ormas ini sudah menciptakan keresahan. Juga tidak menciptakan iklim bisnis yang kondusif.

Presiden sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dan Kepolisian untuk mencari jalan keluar terkait masalah ormas yang meresahkan. Ia menyebut salah satu upaya yang akan dilakukan seperti melakukan pembinaan kepada Ormas.

Fenomena premanisme sudah menyebabkan ketakutan di tengah warga. Iklim bisnis terganggu, apalagi dengan masyarakat pasti juga merasa terganggu. Disisi lain premanisme sudah mencoreng nama-nama Ormas yang benar-benar bekerja untuk kepentingan masyarakat. Jika kita perhatikan, kondisi masyarakat hari ini sedang tidak baik-baik saja. Masyarakat sedang diliputi rasa khawatir dan ketakutan karena memang kondisi yang tidak aman.

Premanisme adalah bentuk kejahatan yang melanggar hukum, undang-undang, dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Jelas ini sangat merugikan bahkan dapat mengancam keselamatan serta jiwa masyarakat. Namun, sekarang sangat mudahnya seseorang dan juga suatu kelompok melakukan tindakan seperti ini. Tentu hal ini menimbulkan suatu pertanyaan. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa fenomena ini terus saja berulang? Lantas, dimana peran negara?

Bukan tanpa sebab fenomena ini terjadi pasti ada biangnya. Dan biang dari permasalahan premanisme disebabkan karena cara pandang masyarakat yang sudah dipengaruhi oleh ide sekularisme kapitalisme yang membuat hidup masyarakat saat ini jauh dari agama. Inilah gambaran dari hukum buatan manusia. Dimana hukum sekularisme itu yang memisahkan antara agama dengan kehidupan manusia. Yakni ini adalah sebuah paham yang menjauhkan manusia dari Tuhan yang telah menciptakannya. Hingga berakibat hilangnya rasa takut terhadap ancaman siksa di akhirat kelak jika melakukan suatu keburukan. Akibatnya tidak ada lagi keimanan dan rasa takut pada diri seseorang kepada Allah SWT.

Ditambah lagi sistem sekuler kapitalis dilandasi oleh standar kebahagiaan yang berorientasi hanya kepada materi. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi egois dalam mencapai materi. Belum lagi jaminan keamanan dari negara sangatlah minim. Peran negara untuk melindungi rakyat dari hal-hal seperti ini hanyalah sebuah ilusi. Seharusnya negara hadir dalam menindak tindakan kriminal terorganisir ini. Namun nyatanya hanya bernarasi hukum. Karena tujuan negara sebenarnya dalam pemberantasan premanisme hanya untuk kepentingan keamanan investasi semata.

Dari sinilah, kita bisa melihat bahwa dengan penerapan sistem yang dibuat oleh manusia yaitu sekularisme kapitalisme jaminan untuk masyarakat nihil. Seakan-akan nyama manusia sama sekali tidak berharga. Semua itu menunjukkan dampak penerapan dari sistem hidup yang rusak pada semua aspek kehidupan. Selain itu hukum saat ini begitu lemah. Sistem sanksi yang diberikan tidak memberikan efek jera, malah semakin merajalela. Dan hukuman yang diberikan kepada pelaku juga bersifat tebang pilih sehingga menjadikan rasa tidak aman bagi warga negara dan mempengaruhi fenomena premanisme yang terus berulang.

Butuh solusi efektif dan tuntas untuk mengatasi permasalahan ini. Dan hanya kembali kepada Islam adalah solusi yang tepat. Islam adalah sebuah agama sekaligus sistem kehidupan yang mampu menyelesaikan segala problematika umat, salah satunya masalah premanisme. Dalam Islam setiap kejahatan harus diberi hukuman tegas dan menjerakan. Dan premanisme termasuk ke dalam pelanggaran hukum syarak. Setiap pelanggaran hukum syarak ada sanksinya dalam Islam. Jenis sanksi sesuai dengan pelanggaran yang terjadi. Dan Islam memiliki sistem sanksi yang tegas dan menjerakan.

Islam juga menjadikan negara sebagai pelindung dan penjamin keamanan rakyat. Negara akan menutup segala bentuk kriminalitas dan menjamin kesejahteraan rakyat. Sistem sanksi akan ditegakkan dengan adil, serta bersifat jawabir dan jawazir. Selain itu Islam memiliki sistem pendidikan yang akan mencetak generasi yang berkepribadian Islam. Sejak dini generasi sudah ditanamkan akidah yang kuat dan di didik untuk taat kepada Allah SWT. Sehingga dapat menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan kriminal.

Tegaknya tiga pilar, mulai dari ketakwaan individu, kontrol masyarakat, dan penerapan sistem sanksi oleh negara akan menjamin terwujudnya keamanan pada masyarakat. Demikianlah Islam dengan segala aturannya yang berasal dari Sang Pencipta selalu punya solusi yang tepat dalam menyelesaikan semua permasalahan kehidupan. Wallahualam bissawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image